Ticker

6/recent/ticker-posts

Peran Filologi dan Kodikologi Dalam Ilmu Humaniora dan Fenomena Kehidupan Sekarang Ini

oleh : Delfiya mahasiswa Pascasarjana universitas Andalas Padang 



Filologi dan kodikologi merupkan ilmu yang tidak bisa dipisahkan. Karena filologi saling bergantungan dengan kodikoligi. Filologi membahas tentang isi naskah dan kandungan yang ada dalam naskah. Kodikologi membahas tentang bentuk fisik dari naskah itu sendiri. Seperti tinta apa yang digunakan untuk menulis naskah tersebut, kertas apa yang digunakan, cap atau sempel yang digunakan, motif yang menjadi ciri khas atau pembeda suatu naskah, tanggal, tahun pembuatan naskah, dan yang terakhir sampul yang digunakan untuk cover naskah.

Pentingnya kedua ilmu bagi kehidupan saat ini. Pada dasarnya segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan saat ini telah ditulis oleh nenek moyang kita dahulu. Filologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang naskah kuno yang mengungkap isi terkandung di dalamnya. Isi kandungan tersebut berupa warisan budaya yang ditulis oleh nenek moyang untuk generasi selanjutnya. Filologi sebagai studi Bahasa lahir karena pentingnya peranan Bahasa dalam mengkaji naskah kuno. Seperti pembelajaran perkembangan Bahasa, hubungan kerabat antar beberapa rumpun Bahasa, dan perbandingan Bahasa dalam naskah. Jika tidak mengetahui Bahasa yang ada didalam naskah, seorang filolog tidak bisa mengerti dan memahami apa isi naskah tersebut. Sehingga secara garis besar filologi merupakan ilmu yang membahas studi Bahasa dan ilmu Bahasa. Filologi juga disebut sebagai ilmu bantu. Maksudnya

 

adalah hasil yang dihasilkan dalam filologi dapat digunakan untuk mengamati adat istiadat zaman terdahulu yang bisa diterapkan dan dilestarikan pada saat ini.

Peran filologi dalam ilmu sastra adalah untuk menelaah kandungan yang ada di dalam karya. Hasil kajian filologi berupa suntingan teks yang digunakan untuk menyusun sebuah sejarah dan sebuah teori yang akan digunakan dalam meneliti suatu peristiwa dan masalah yang terjadi didalam karya sastra, sehingga teori yang digunakan dalam filologi bisa memberikan penyelesaian terhadap masalah yang ditemukan di dalam karya sastra.

Filologi juga digunakan dalam ilmu linguistik. Didalam ilmu linguistik filologi berguna untuk melihat bagaimana bentuk linguistik diakronis yang memerlukan data hasil suntingan teks lama yang berisi kajian bahasa teks kuno. Sehingga teks yang digunakan adalah teks yang ada didalam ilmu filologi. Hasil pekerjaan yang dilakukan oleh seorang filolog adalah menciptakan ahli linguistic yang dapat memahami dan menggali bagaimana seluk-beluk yang ada didalam bahasa tulis yang berbeda dengan bahasa lisan.

Didalam Sejarah kebudayaan filologi memiliki peran yang sangat penting. Filologi berperan dalam mengikuti kebaikan nenek moyang yang tertuang dalam naskah. Dalam naskah tersebut banyak hal informasi, pituah, aturan, kepercayaan, kesenian dan larangan yang sebaiknya diketahui oleh generasi sekarang. Tujuannya untuk memberi pengalaman dan nasehat secara tertulis untuk kemajuan generasi pada saat ini.

Filologi juga ikut peran dalan ilmu Sejarah. Didalam ilmu Sejarah, filologi merupakan ilmu yang objek kajiaannya adalah naskah kuno. Hasil dari kajian filologi tersebut berupa teks yang memiliki data autenti sehingga data tersebut dapat dimanfaatkan oleh sejarawan. Fungsi utama dari filologi sebagai ilmu Sejarah adalah bahan yang digunakan untuk rujukan dan pendukung fakta baru.

 

Filologi juga membantu proses perkembangan agama. Banyak naskah kuno yang mengandung cerita keagamaan. Didalam teks filologi biasanya ditemukan kajian tentang banyak hal yaitu: penghayatan agama yang ada di Nusantara, bentuk dari pencampuran agama yang ada di Nusantara sepeti agama Hindu, Buddha, dan islam yang dipercaya menurut agama masing-masing, Sejarah perjalana, dan permasalahan proses masuknya agama ke Nusantara, dan yang terakhir yaitu kajian yang membahas bagaimana perkembangan agama yang masuk ke Nusantara.

Hasil kajian filologi yang teksnya berisi hukum tidak tertulis (hukum adat) akan bermanfaat bagi para peneliti hukum adat. Hasil kajian ini dapat digunakan sebagai data perkembangan hukum adat, juga mengambil nilai-nilai baik yang terkandung di dalamnya. Pada masyarakat Melayu, hukum adat dikenal dengan sebutan “undang-undang”. Sedangkan di Masyarakat Jawa, disebut “angger-angger”.

Pada saat ini untuk generasi milenial harus menyenal dan mengetahui penting ilmu filologi. Di bangsa ini memiliki banyak khazanah intelektual dan manuskrip yang tidak banyak dikenal oleh generasi milenial saat ini. Tidak banyak untuk saat ini yang pandai dan membaca naskah kuno tersebut. Peluang untuk berprestasi lewat jalur ini sangatlah banyak.

Di Indonesia sendiri banyak manuskrip yang sulit bisa ditemukan karena kurangnya informan dan kondisinya yang sudah rapuh, rusak karena dimakan kutu dan dimakan oleh zaman. Untuk sekarang ini Indonesia membutuhkan para filolog yang dapat mengungkapkan kandungan isinya sehingga dapat memberikan inspirasi bagi bangsa Indoneisa untuk membangun bangsa yang maju, besar dan kokoh di masa yang akan datang.

Banyak anak muda sekarang beralasan tidak ingin terjun kedalam dunia filologi karena mereka mennggap bahwa tugas filolog itu merupakan tugas yang berat. Tugasnya bukan menghadapi naskah-naskah yang dipandang rusak dan kondisinya yang sudah parah, tetapi

 

para filolog dituntut untuk merestorasi atau menyehatkan lebih dahulu melalui kerja filologi. Kerja yang dimaksud adalah inventarisasi naskah, deskripsi naskah, perbandingan naskah dalam satu judul dengan judal yang telah didapatkan, penetuan naskah yang akan dijadikan bahan untuk suntingan teks. Ini merupkan tugas utama yang dilakukan oleh filolog dalam pengkajian teks.

Tugas yang dilakukan filolog selanjutnya adalang melakukan penelitian dengan menganalisis isi naskah. Analisis ini dapat berupa analisis linguistik dan analisis sastra. Dalam analisis ini ditemukan adanya struktur cerita, tema, fungsi,, pengaruh asing, latar belakang kebudayaan dan unsur yang berperan dalam teksnya. Dalam menganalisis tersebut dapat menggunakan metode sastra modern yang sesuai dengan kondisi dan situasi teks yang akan diteliti oleh peneliti. Sehingga pada akhirnya isi kandungan naskah tersebut dapat dipahami dan dibaca dengan mudah oleh generasi muda masa kini dan pembaca teks naskah lainnya.

Secara garis besar ilmu filologi ini dapat dikatan sebagai ilmu dasar untuk mengembangkan ilmu-ilmu lainnya. Di dalam kehidupan saat ini ilmu yang telah di tulis dalam naskah kuno memiliki peran yang sangat penting. Contohnya naskah kuno yang menulis tentang ramuan, alzimat, dan pengobatan tradisional. Sebelum mengenal ilmu medis nenek moyang kita telah mewariskan pengobatan yang memanfaatkan alam. Semua ditulis dengan sangat detail, mulai dari jenis ramuan yang digunakan, takaran, cara pemakaian dan kasiatnya sudah ditulis dengan jelas di dalamnya.

 

Filologi dan kodikologi merupakan ladang ilmu yang memiliki manfaat yang sangat banyak. Kebudayaan masa lalu sangat jelas dideskripsikan dan disajikan dalam teks tertulis di dalam naskah kuno. Sehingga penting sekali peran generasi muda untuk mempertahankan, mempelajari, dan melestarikan budaya ini. Di negara lainnya, mereka juga sangat tertarik dengan naskah kuno yang ada di Nusantara ini. Bentuknya yang unik dan tulis diberbagai benda seperti tanduk kerbau, batu, kayu, dan kertas. Mereka mengangkap itu adalah barang antik yang mahal nilainya. Sedangkan bagi kita di Nusantara ini itu merupakan warisan yang sangat penting untuk dipelihara keaslian dan wujudnya. Pentingnya pelestarian naskah dan teks yang tekandung di dalamnya, supaya gambaran yang telah di buat dalam pola hidup, pola piki, serta unsur-unsur budaya masa lampau dapat dipelihara. Walaupun naskah kuno yang dimiliki akhirnya akan lapuk dan dimakan usia, tetapi kandungan isinya sudah terselamatkan melalui studi filologi dan kodikologi.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS