Ticker

6/recent/ticker-posts

Eksistensi Etnomedisin Nyanyian Anak Balam di Pesisir Selatan, Sumatera Barat




Penulis: Uswah Qoimah mahasiswa universitas Andalas Padang 


 Etnomedisin adalah pengetahuan lokal berbagai etnis dalam menjaga kesehatan masyarakatnya. Ilmu ini merupakan cabang ilmu antropologi medis yang membahas asal mula penyakit, sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu. Pengetahuan mengenai etnomedisin sendiri pada dasarnya diperlukan untuk memahami budaya kesehatan dari sudut pandang masyarakat, terutama sistem medis yang telah menjadi tradisi masyarakat secara turun temurun.

Indonesia merupakan wilayah dengan kekayaan biodiversitas terbesar kedua di dunia, termasuk di dalamnya beragam jenis tumbuhan obat-obatan. Hingga hari ini, tidak bisa dipungkiri bahwa hampir seluruh masyarakat Indonesia mampu memanfaatkan sumber daya nabati, terkhusus untuk tumbuhan obat-obatan yang digunakan untuk menjaga kesehatannya. 

Di saat perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, manusia mulai mengndalkan teknologi untuk segala hal. masih ada kehidupan yang tetap mempertahankan nilai-nilairohaniah-religius. Setiap daerah memiliki mitos yang berbeda, perbedaan itu dipengaruhi oleh latar budaya dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Masyarakat Minangkabau merupakan salah satu suku bangsa yang masih memiliki kepercayaan terhadap mitos. minangkabau juga memiliki kepercayaan terhadap hal-hal mistis. hal-hal yg berbau mistis tidak selalu digunakan untuk hal yang negatif, tulisan ini merupakan salah satu contoh bahwa hal mistis bisa di bawa ke hal positif. 

Di salah satu daerah di sumatra barat yaitu di pesisir selatan di temukan salah satu cara pengobatan tradisional, pengobatan ini dilakukan oleh dukun dengan membaca mantra- mantra yang di nyanyikan, masyarakat setempat menyebut nyanyian tersebut dengan " anak balam". Pengobatan dilakukan oleh dukun untuk mendiagnosa dan menyembuhkan sesorang yang sedang sakit dengan cara bernyanyi. Nyanyain “Anak Balam” berfungsi sebagai alat komunikasi atau penghubung antara dukun dengan roh nenek moyang dan antara dukun dengan si sakit. Ritual perdukunan bertujuan menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan gaib atau supernatural. Tindakan yang diambil harus dengan pertolongan dukun untuk mengusir agar penyakit keluar dari tubuh sipenderita. 

Ritual ini dilakukan oleh kepala dukun dan 3 orang pembantu dukun. ritual ini dilakukan pada hari kamis malam mulai dari siap isya sampai menjelang subuh. tempat pelaksanaan ritual kni bisa di lakukan di dua tempat, yaitu rumah  kepala dukun dan tepi pantai. 

Sebelum melakukan aktivitas pengobatan, terlebih dahulu pihak yang akan berobat harus menyediakan beberapa syarat berupa ramuan obat dan sesajian yang diserahkan kepada dukun. syarat- syarat sesajian yang harus di siapkan yaitu:

1. bungo tujuah macam yang berfungsi untuk mendiagnosa tingkatan penyakit yang dideria pasien. 

2. limau tigo macam yang berfungsi untuk mengundang yang jauh dan hal yang baik, agar yang diundang lebih dekat dan agar yang sakit kembali sehat. 

3. lima belas jenis sajian untuk roh leluhur atau dewi yang dipanggil dukun. 

langkah pertama pelaksanaan pengobatan di mulai dengan pembakaran kumayan oleh kepala dukun. lalu tiga orang pembantu dukun menganbil wudhu, setelah itu menuju tempat tungku pembakaran kumayan, lalu menyalami kepala dukun di lanjut dengan menyalami semua yg hadir di sana. setelah itu mereka berbaring di samping sesajian yang disiapkan, badan lurus telentang lalu seluruh tubuh di tutupi kain panjang. kemudian kepala dukun membaca mantra yang tidak bisa didengar oleh orang lain dan yang sangat penting dari pengobatan ini adalah asap kemenyan yang befungi sebagai penghubung dukun dengan dewa.  tidak lama setelah itu satu persatu pembantu dukun itu mulai berteriak- teriak dan meronta- ronta seperti kesurupan, itu tanda nya nenek moyang sudah masuk kedalam tubuh mereka. lalu satu persatu pembantu dukun itu mulai duduk perlahan- berdiri sambil menggerakkan badannya seperti menari dan mereka juga mulai bernyayi. 

Sejalan dengan itu dukun dan kulipah selalu membakar kemenyan dan menjaga agar api pembakar kemenyan tidak mati, sebab menurut kepercayaanya jika api kemenyan itu putus, maka hubungan komunikasi dengan dewa terputus. Apabila anak limau ini terasa capek dia akan istirahat atau merasa haus atau lapar dia akan meminum atau memakan sesajian yang telah di sediakan tadi. 

Jadi kesimpulan dari tulisan ini yaitu hal mistis tidak selalu ke arah yang negatif bahkan dari dulu pun sudah banyak yang menggunakan hal- hal mistis untuk di jadikan salah satu cara pengobatan tradisional, walaupun juga banyak yang menggunakannya untuk hal- hal menyimpang. penjelasan di atas merupakan satu contoh dari sekian banyaknya ritual mistis yang dijadikan ritual pengobatan. di sini penulis tidak meminta para pembaca untuk percaya kepada hal- hal mistis, atau menyuruh pembaca untuk menggunakan hal mistis sebagai cara pengobatan. karna yang harus kita percayai yaitu cuma satu yaitu tuhan kita masing- masing sesuai kepercayaan masing-masing.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS