Ticker

6/recent/ticker-posts

Pemilih Pemula, Subjektif atau Setiran Penguasa?

 




Oleh : Anugra Revdi Persada 




Kontestasi politik Indonesia sudah semakin dekat, tahun politik Indonesia saat ini banyak terdapat hal baru. Di antaranya banyak berdiri partai – partai baru serta persentase pemilih saat ini yang didominasi oleh pemilih muda. Pemilih muda ini berdasarkan data DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dari pemerintah proporsi pemilih 2024 dari 14 februari mencapai usia 17-39 tahun dengan persentase 55 sampai 60 persen, dari rentang usia tersebut dapat dilihat bahwa angka usia pemilih pemula cukup banyak.


Walaupun rentang usia ini di kenal lebih melek teknologi serta digital, tetapi pengetahuan mereka terhadap rekam jejak dari calon presiden maupun calon legislatif masih minim bahkan tidak ada. Lantas karena hal inilah beberapa oknum penguasa masuk untuk menggiring para pemilih pemula ini, mereka biasa disusupi konten yang berbau pencitraan terhadap tokoh tertentu. Hal ini akan berdampak pada pilihan mereka sewaktu pemilu, pemilih pemula ini dengan minimnya pengetahuan akan merasa tertarik kepada tokoh yang sering dilihatnya tanpa mengetahui seluk beluk latar belakangnya. Seringkali suara mereka hanya digunakan untuk kepentingan pribadi dari si tokoh untuk memperoleh kemenangan dalam pemilu.


Golongan pemilih pemula biasa memiliki rentang usia pelajar menengah atas hingga mahasiswa, selain karena sering melihat konten dimedia sosial kecenderungan pemilih diusia ini juga karena hanya ikut- ikutan untuk memilih tokoh yang dipilih orang tuanya maupun temannya sendiri, kebanyakan dari mereka biasanya baru memilih untuk pertama kali. 


Kemungkinan terburuk yang dapat terjadi pemilih pemula sama sekali tidak mengikuti pemilu dengan berbagai alasan, salah satu alasan klasik yang sering didengar bahkan oleh penulis sekalipun yaitu “ siapa pun pemimpinnya hidup kita begini – begini saja!! ’’. Justru pola pikir seperti ini yang harus dijauhi oleh para pemilih pemula yang akan menjadi penerus bangsa. Karena ditangan merekalah negara ini akan berkembang.


Walaupun demikian, tidak semua pemilih pemula memiliki sikap apatis dan subjektif seperti ini. Ada juga pemilih pemula yang sudah melek terhadap pemilu, mereka paham dan memiliki kesadaran untuk memajukan bangsa dan negara. Hal lain yang diperlukan dalam menanggulangi masalah ini dibutuhkannya peran orang tua serta pemerintah untuk kesadaran pemilih pemula ini terutama bagi pemilih rentang usia remaja menuju dewasa.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS