Oleh : Tasya Yuhanidal Putri mahasiswa universitas Andalas Jurusan Ilmu budaya
Minangkabau adalah salah satu suku bangsa
terbesar di Indonesia, yang mendiami wilayah Provinsi Sumatra Barat dan
beberapa wilayah di sekitarnya. Suku Minangkabau dikenal dengan budayanya yang
kaya dan beragam, mulai dari adat istiadat, kesenian, hingga kuliner.
Minangkabau memiliki Sejarah akan Suku
bangsanya yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-7 Masehi. Menurut legenda,
suku Minangkabau berasal dari seorang putri bernama Mande Rubiah, yang
melarikan diri dari kerajaan Majapahit di Jawa. Mande Rubiah kemudian menetap
di Bukittinggi dan menikah dengan seorang pemuda setempat. Dari pernikahan
tersebut, lahirlah seorang putra yang bernama Adityawarman, yang kemudian
menjadi raja pertama Minangkabau.
Minangkabau juga memiliki memiliki adat
istiadat yang sangat kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai matrilineal. Dalam
adat Minangkabau, perempuan memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam
hal pewarisan harta dan kepemimpinan.
Salah satu adat Minangkabau yang paling
terkenal adalah adat perkawinan. Dalam adat perkawinan Minangkabau, pihak
laki-laki harus membayar mas kawin kepada pihak perempuan. Mas kawin ini
biasanya berupa emas, uang, atau benda-benda berharga lainnya.
Kesenian
Suku Minangkabau memiliki berbagai macam kesenian, mulai dari
tari-tarian, musik, hingga seni pertunjukan. Salah satu tari-tarian Minangkabau
yang paling terkenal adalah tari Piring. Tari Piring merupakan tarian tradisional
Minangkabau yang menampilkan gerakan-gerakan gemulai dengan piring di
tangan.Suku Minangkabau memiliki
berbagai macam musik tradisional, seperti musik talempong dan musik saluang.
Musik talempong dimainkan dengan menggunakan alat musik yang terbuat dari
logam, sedangkan musik saluang dimainkan dengan menggunakan alat musik tiup.
Ada beberapa lagi alat musik diantaranya
yaitu :
1. Alat Musik Serunai
Alat musik serunai dapat di percaya sebagai berakar dari alat musik
shehnai yang berasal dari Lembah Kashmir di dataran India Utara. Dari sana
munculah dugaan bahwa serunai ini merupakan perkembangan dari shenai yang
digunakan di dalam musik tradisional pemikat ular di India karena bentuknya
yang cukup mirip. Alat musik serunai ini sangat dikenal dari daerah pegunungan
hingga pesisir Sumatera Barat. Misalnya saja di daerah Luhak Nan Tigo yang
mencakup Agam, Tanah Datar, dan juga Limo Puluah Koto. Sementara di daerah
pesisir mencakup sepanjang pantai Samudera Hindia. Bahan yang digunakan di
dalam serunai ini umumnya terdiri dari batang padi, kayu, atau bambu, tanduk
kerbau, dan daun kelapa. Di bagian penata bunyi, biasanya akan dibuat dari
bahan kayu bambu talang atau capo ringkik, yakni sejenis perdu yang kayunya
dikenal keras tapi lunak di bagian dalamnya. Sehingga sangat mudah untuk
dilubangi. Batang serunai sendiri biasanya mempunyai panjang sekitar 20 cm
yakni sebesar ukuran ibu jari orang dewasa. Selain itu, serunai juga memiliki 4
lubang yang berguna sebagai pengatur nada. Nada yang digunakan merupakan nada
pentatonis yang biasanya digunakan pada alat musik modern.
Dalam penggunaannya, puput serunai tersebut
biasanya digunakan dalam berbagai macam acara adat, seperti halnya perkawinan,
perhelatan penghulu, dan lain sebagainya. Selain itu, alat musik tersebut juga
sering dimainkan oleh perorangan dengan santai di tengah pekerjaannya di ladang
ataupun sawah.
2. Alat Musik Talempong
Cara memainkan alat musik yang satu ini tergolong cukup sederhana, yaitu
dengan cara memukul poros cembung bagian tengah dan mengikuti rima serta irama
musik dari instrumen lainnya. Hampir sebagian besar alat musik pengiring tarian
adat Sumatera Barat ini dilengkapi dengan alat musik Talempong sebagai salah
satu instrumennya. Untuk beberapa tarian adat Sumatera Barat tersebut yaitu
Tari Indang, Tari Pasambahan, Tari Piring, dan lain sebagainya.
Alat musik Talempong ini mempunyai bentuk
lingkaran dengan bagian tengah yang sedikit menonjol ke atas. Tonjolan tersebut
digunakan sebagai tempat pukulan mendarat. Secara sederhana, alat musik yang
satu ini menyerupai bonang dalam Gamelan Jawa. Bahan material dari alat musik
Talempong ini yaitu kuningan, kayu, hingga batu. Biasanya, alat musik yang satu
ini mempunyai ukuran sekitar 15 hingga 17,5 cm. Di bagian bawah dibuat bolong
seperti mangkok yang menelungkup dan diletakkan dua tali yang membentang membentuk
persegi panjang di bagian sisi kanan dan kirinya.
3. Alat Musik Saluang
Dimana alat musik jenis ini sudah menjadi alat musik ikonik khas
Minangkabau. Cara memainkan alat musik Sumatera Barat ini yaitu dengan cara
ditiup dan dimainkan lubangnya dengan jari tangan untuk bisa menghasilkan nada
yang indah. Alat musik Saluang ini dibuat dari potongan bambu pilihan dengan
ukuran diameter 2 hingga 3 cm dan panjang sekitar 70 hingga 90 cm. Alat musik
tradisional ini mempunyai bentuk seperti seruling, hanya saja di dalam alat
musik jenis ini mempunyai bagian pangkal dan juga ujung yang bolong.
Alat musik Saluang umumnya dimainkan dalam
acara resmi atau acara hiburan, mulai dari pentas seni, upacara adat,
iring-iringan pengantin, dan juga untuk hiburan masyarakat. Di sisi lain,
masyarakat Minang juga sering menjadikan Saluang sebagai pelengkap instrumen
musik mereka. Saluang sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis. Bahkan, di
beberapa daerah juga mempunyai jenisnya masing-masing. Beberapa diantaranya
yaitu Saluang Pauah, Saluang Sirompak, dan juga Saluang Darek.
4. Alat Musik Rabab
Raba merupakan sejenis instrumen musik daerah yang cara memainkannya
yaitu dengan digesek. Secara bentuk dan cara memainkannya, alat musik yang satu
ini hampir sama dengan biola. Alat musik Rabab ini sudah mulai tersebar hampir
ke seluruh pelosok Nusantara. Akan tetapi, menurut sejarah dikisahkan bahwa
alat musik yang satu ini awalnya dibuat di tanah Minang. Selain itu, diketahui
juga bahwa alat musik Rabab juga mempunyai beberapa jenis lain, seperti Rabab
Darek, Rabab Pasisie, dan juga Rabab Piaman.
Alat musik Rabab ini adalah alat musik yang
dimainkan oleh beberapa orang secara bersamaan. Instrumen ini juga bisa dilihat
di beberapa perayaan, mulai dari upacara pernikahan, upacara kebudayaan, pentas
seni, dan lain sebagainya.
5. Alat Musik Bansi
Jenis alat musik yang satu
ini merupakan instrumen yang cukup melegenda di beberapa wilayah yang ada di
Sumatera Barat. Bentuk Bansi sendiri secara khusus menyerupai alat musik
Saluang. Tapi Bansu ini mempunyai ukuran yang lebih pendek, yaitu sekitar 33,5
sampai 36 cm dengan diameter 2,5 hingga 3 cm dan mempunyai 7 lubang sebagai
pengatur suara. Batang Bansi biasanya terbuat dari Bambu Talang atau Bambu
Sariak. Ketujuh lubang tersebut diberi jarak antar lubang yakni sekitar 1,5 cm
dan diameternya 9,9 mm.
Bandi adalah salah satu alat musik jenis
Aerophone yang cara memainkannya yaitu dengan skill khusus. Sehingga tidak
heran bila para pemain alat musik ini memerlukan pembelajaran dan juga
pelatihan secara khusus terlebih dulu. Alat musik Bansi ini umumnya dimainkan
saat perayaan adat masyarakat Minang, seperti misalnya adat Minang, pentas
seni, dan juga beberapa pertunjukan adat Minang lain.
6. Alat Musik Pupuik Batang Padi
Alat musik Sumatera Barat berikutnya yaitu Pupuik Batang Padi. Sesuai
dengan namanya, instrumen yang satu ini terbuat dari batang padi yang sudah tua
atau sudah berbuku. Di beberapa daerah yang ada di Sumatera Barat, Pupuik
merupakan sebutan untuk alat musik Peluit, yakni alat musik Sumatera Barat yang
satu ini awalnya banyak ditemukan di wilayah Agam, Sumbar. Cara membuat dan
juga memainkan Pupuik Batang Padi ini cukup sederhana. Kita hanya perlu
memecahkan bagian pangkal batang pagi yang berbulu, kemudian hasil pecahan
tersebut akan menghasilkan suara saat ditiup.
7. Pupuik Tanduak
di
Sumatera Barat juga ada salah satu alat
musik Pupuik Tanduak. Sesuai dengan namanya, alat musik yang satu ini terbuat
dari tanduk kerbau. Sehingga bentuknya semakin mengembang semacam terompet.
Bentuknya yang hampir sama dengan terompet ini membuat Pupuik Tanduak bisa
menghasilkan bunyi yang keras dan juga melengking. Oleh karena itu, tak heran
bila bisa menjangkau jarak dengan jauh.
Karena jenis bunyi yang dihasilkannya
sangat keras, alat musik Pupuik Tanduak ini biasanya digunakan sebagai
pengumuman dan juga untuk mengumpulkan masyarakat supaya berkumpul di suatu
tempat. Konon katanya, alat ini juga bisa dijadikan sebagai penghimbau saat
sudah memasuki waktu sholat atau berbuka puasa. Cara membuat alat musik
Sumatera Barat ini juga cukup sederhana, yaitu dengan memotong ujung tanduk dan
dibuat rongga sampai ke bagian ujung. Kemudian, cara memainkannya yaitu dengan
di tiup
8.Rabano atau Rebana
Rebana atau rabano ini dalam Bahasa Minang
adalah alat musik sejenis gendang yang di bagian sebelah mukanya diberi kulit
hewan. Rabano adalah alat musik perkusi atau pukul tradisional yang seringkali
ditampilkan dalam upacara ataupun pertunjukan yang berkaitan dengan agama
Islam. Oleh karena itu, rabano baru dikenal oleh masyarakat Minang atau
Sumatera Barat setelah masuknya agama Islam ke wilayah tersebut.
Rabano khas Minangkabau ini
biasanya yang terbuat dari kayu nangka
atau surian, kulit kambing ataupun biawak, dan diberi paku untuk menahan kulit
di bagian muka. Rebana khas Minang ini ada yang bergiring-giring dan ada juga
yang tidak. Rabano bergiring-giring mempunyai tiga giring-giring. Ukurannya
juga beragam, dari mulai ukuran kecil sampai besar, dengan diameter berkisar
antara 17 hingga 70 cm, sesuai dengan daerah asalnya di Sumatera Barat. Alat
musik Rabano kecil kerap dimainkan bersama dengan Talempong dan juga Gandang
untuk mengiringi tarian adat. Sedangkan Rabano yang berukuran besar biasanya
digunakan dalam pesta pernikahan dan juga acara yang berkaitan dengan agama
islam yang ada di Sumatera Barat yaitu Seperti khatam alquran dan perayaan perayaan
hari besar islam serta akikahan
Kuliner
Suku Minangkabau juga memiliki berbagai
macam kuliner yang khas, antaralain yaitu :Seperti rendang merupakan makanan
khas suku Minangkabau yang paling terkenal. Makanan ini bahkan dinobatkan
sebagai salah satu makanan terlezat di dunia. Rendang merupakan daging yang
diolah menggunakan rempah dan santan lalu dimasak dalam waktu yang lama.
Rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu.
Dendeng balado
Dendeng balado adalah makanan khas suku
Minangkabau dibuat dari irisan tipis dan lebar,daging sapi yang dikeringkan
lalu digoreng kering. Daging goreng ini lalu diberi bumbu balado. Balado adalah
teknik memasak khas Minangkabau dengan cara menumis cabe giling dengan berbagai
rempah, biasanya bawang merah, bawang putih, jeruk nipis.
Nasi Kapau
Nasi Kapau merupakan ciri khas nasi campur khas Minangkabau. Makanan khas
suku Minangkabau ini terdiri dari nasi, sambal, dan lauk pauk khas Kapau, gulai
sayur nangka, gulai tunjang, gulai cangcang, gulai babek atau paruik kabau.
Ciri khas dari nasi ini adalah adanya gulai nangka khas Kapaunya.
Potensi
Suku Minangkabau memiliki potensi yang
sangat besar untuk berkembang di masa depan. Potensi ini meliputi potensi
budaya, ekonomi, dan pariwisata.Potensi budaya Minangkabau dapat dikembangkan
melalui berbagai macam kegiatan, seperti festival budaya, pameran seni, dan
pertunjukan kesenian. Potensi ekonomi Minangkabau dapat dikembangkan melalui
berbagai macam usaha, seperti pariwisata, pertanian, dan industri. Potensi
pariwisata Minangkabau dapat dikembangkan melalui pengembangan destinasi
wisata, seperti objek wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah.
Suku Minangkabau adalah salah satu suku
bangsa yang kaya akan budaya dan potensi. Dengan adanya dukungan dari berbagai
pihak, suku Minangkabau dapat terus berkembang dan menjadi salah satu suku
bangsa yang berperan penting dalam pembangunan Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh budaya
Minangkabau yang dapat dikembangkan di masa depan:
Pelestarian adat istiadat
Yaitu pelestarian adat istiadat Minangkabau
sangat berperan penting untuk menjaga
identitas dan kelestarian budaya Minangkabau. Pelestarian adat istiadat dapat
dilakukan melalui berbagai macam kegiatan, seperti sosialisasi adat istiadat,
pelatihan adat istiadat, dan festival adat istiadat.
Pengembangan seni dan budaya Minangkabau
Dan pengembangan seni dan budaya
Minangkabau dapat dilakukan melalui berbagai macam kegiatan, seperti pelatihan
seni dan budaya, festival seni dan budaya, dan pertunjukan seni dan budaya.
Pengembangan seni dan budaya dapat menjadi salah satu daya tarik pariwisata
Minangkabau
Pengembangan pariwisata Minangkabau
Pengembangan pariwisata Minangkabau dapat
dilakukan melalui pengembangan destinasi wisata, seperti objek wisata alam,
wisata budaya, dan wisata sejarah. Pengembangan pariwisata dapat menjadi salah
satu sumber pendapatan bagi masyarakat Minangkabau.
0 Comments