Ticker

6/recent/ticker-posts

Pendidikan Karakter dan Nilai-Nilai Islam yang Terdapat pada sebuah Naskah atau Manuskrip

 


Oleh Fadhila Salsabila

( Mahasisiwi Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas )

Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan dan pengembangan nilai dan sikap positif masyarakat, yang tujuannya membentuk kepribadian yang baik dan mulia. Pendidikan karakter berarti mengembangkan moral, etika, kepemimpinan, kejujuran, keadilan, kerja tim, tanggung jawab, disiplin, kesederhanaan, kebersihan dan sikap positif lainnya yang membentuk pribadi yang baik. 

Pendidikan karakter sangat penting dalam membentuk kepribadian seseorang, karena dapat membantu seseorang memahami nilai-nilai penting dalam kehidupan dan juga memperkuat kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter juga membantu orang mengembangkan empati dan rasa kepedulian terhadap orang lain serta menciptakan landasan yang kuat untuk hubungan yang positif dengan orang lain di sekitarnya. 

Pendidikan karakter dapat dilakukan tidak hanya di lembaga pendidikan formal seperti sekolah, tetapi juga di lingkungan informal seperti keluarga, masyarakat, dan tempat kerja. Dalam konteks global, pendidikan karakter juga penting untuk membentuk generasi yang memiliki kesadaran dan pemahaman global tentang hak asasi manusia, perdamaian, toleransi, dan keragaman.

Jadi Pendidikan karakter merupakan usaha sadar dari berbagai lapisan masyarakat untuk mempersiapkan seseorang menjadi manusia yang baik berdasarkan nilai-nilai tertentu sebagai persiapan masa depan dengan cara bimbingan yang bersifat afektif, pengajaran dengan penekanan pada sisi kognitif, dan Latihan -latihan dalam pengembangan psikomotorik baik disekolah maupun diluar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat.

Nilai-nilai Islam dapat diartikan sebagai sesuatu yang bermanfaat dan khas yang melengkapi kehidupan manusia menurut kodratnya, yang timbul secara alami dari ajaran agama Islam. Pada dasarnya, ajaran islam banyak terdapat pada kitab suci Al-Quran dan amalan hidup Nabi Muhammad yang ditulis melalui hadits hadits. Oleh karena itu, nilai-nilai Islam semuanya bermanfaat dan fungsional Memperbaiki kehidupan manusia sesuai fitrahnya berdasarkan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah Nabi

Nilai-nilai ajaran Islam terdapat tiga macam, yaitu nilai ibadah, nilai keimanan dan nilai moral. Nilai keimanan mengajarkan manusia tentang keberadaan Allah yang ada Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Esa. Jika nilai-nilai ibadah mengajarkan orang untuk mendalami semua perilaku didasarkan hanya untuk mendapatkan keridhaan Allah. Adapun nilai-nilai keimanan mengajarkan manusia untuk selalu bersikap dan bertindak dengan tepat dengan standar yang benar dan baik serta cara penerapannya yang aman, sejahtera, rukun dan penuh kedamaian. Oleh karena itu, nilai-nilai menjadi sangat penting dalam ajaran Islam adalah apa yang dapat diterima oleh masyarakat melalui diantaranya nilai kearifan, nilai kejujuran, nilai takwa, nilai kesucian, dan nilai akhlak.

Naskah kuno merupakan produk masa lampau berupa tulisan-tulisan yang sudah berusia ratusan tahun atau ribuan tahun dan sekarang naskah tersebut dapat kita lihat di tempat seperti museum dan perpustakaan di berbagai negeri. Teks yang ada pada naskah tersebut menyimpan berbagai informasi masa lampau yang berkaitan dengan kehidupan social, adat istiadat, sejarah, hukum, obat-obatan, kehidupan beragama, moral, filsafat dan lain sebagainya.

Banyaknya naskah-naskah yang ditemukan sudah tidak utuh, rusak dan bahkan tidak bisa dibaca lagi. Sehingga peran filologi sangat dibutuhkan untuk mempelajari naskah-naskah kuno tersebut. Dalam suatu penelitian filologi terdapat suatu metode yang digunakan salah satu diantaranya adalah metode penelitian naskah tunggal. Pada metode penelitian naskah tunggal ini peneliti hanya mendapatkan satu naskah yang diteliti. Sesuai dengan naskah cerita nabi Muhammad berhempas dengan abu jahil karya buya Abdus salam dalam penelitian naskahnya menggunakan metode naskah tunggal. 

Naskah Cerita Nabi Muhammad Berhempas dengan Abu Jahil merupakan naskah yang di dalam isi teksnya menceritakan kisah nabi Muhammad dan lika likunya dengan Abu Jahil yang ditulis dalam bentuk sajak. Naskah ini hanya ada satu, belum pernah disalin oleh siapapun, untuk umur naskah relative muda, kecil kemungkinan bahwa naskah ini disalin lagi, dan disimpan oleh ahli waris yaitu istri pengarang sendiri yang kemudian naskah tersebut diserahkan kepada Apria Putra. Melalui Apria Putra peneliti mendapat naskah tersebut. Naskah ini ditulis oleh Abdus salam sekitar tahun 1950-1960-an. Teks naskah ini oleh murid-murid Abdus salam sampai sekarang masih didendangkan dan dilafalkan yang ditulis menggunakan Bahasa Melayu-Arab terkadang disertai campur kode dan menyisipkan beberapa leksikal Bahasa arab. 

Pada Naskah Cerita Nabi Muhammad Berhempas dengan Abu Jahil ini peneliti ingin meneliti nilai-nilai islam apa saja yang terdapat pada naskah tersebut dan kaitannya dengan Pendidikan karakter.

Menurut Rahmanto (1998) dalam suatu karya sastra, terutama cerita hal yang terpenting itu adalah menemukan nilai-nilai yang terdapat dalam karakter tokoh-tokohnya. Dengan begitu kajian sastra seperti cerita inilah yang digunakan sebagai tempat untuk menampung konsep nilai tersebut. Sastra dalam kondisi ini menempatkan cerita dalam disiplin keilmuan Pendidikan. Lebih tepatnya sastra sebagai media Pendidikan, sehingga yang dapat dianalisis dalam hal Pendidikan adalah karakter tokoh, bahasa yang digunakan, dan tema cerita.

Adapun nilai-nilai islam yang terkandung dalam teks CNMBAJ setelah dilakukannya Analisa teks dengan analisis filosofis-edukatif oleh peneliti diantaranya sebagai berikut:

Yang pertama, nilai dari ketokohan yaitu nilai-nilai islam yang terdapat pada teks CNMBAJ berdasarkan karakter tokoh dalam cerita atau penokohan yaitu citra dari tokoh tersebut. Didalam teks CNMBAJ tokoh yang berperan sabagai protagonis adalah Nabi Muhammad sedangkan yang berperan sebagai antagonis adalah abu jahil. Di dalam teksnya pengarang membangun nilai-nilai dari pencitraan tokoh yang selalu dilandasi dengan pola hubungannya dengan manusia dan Allah.

Kedua, berupa nilai linguistic yaitu nilai-nilai islamyang terdapat pada teks CNMBAJ berdasarkan pemilihan diksi dan gaya Bahasa yang digunakan dalam cerita. Pemilihan kata yang digunakan pengarang dalam menceritakan tokoh atau pernyataan di luar cerita.

Ketiga, nilai dari konten (isi) yaitu nilai-nilai islam yang terkandung dalam teks CNMBAJ melalui makna dari pernyataan yang diungkapkan pengarang secara keseluruhan atau yang disebut juga dengan tema.

Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai islam yang terdapat pada naskah CNMBAJ oleh peneliti didapatkan diantaranya berupa kesabaran, optimis, pemaaf, keberanian, syukur, kerja keras, kesederhanaan, empati, motivasi, musyawarah, dermawan, keadilan, tolong menolong, prinsip, ketaatan, penghormatan, rendah hati, dan kasih saying. Nilai-nilai yang disebutkan tersebut dapat dijadikan sebagai basis nilai Pendidikan karakter dengan praktek yang dilakukan secara berurutan dan teratur.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS