Ticker

6/recent/ticker-posts

Tradisi-Tradisi Minangkabau Saat menyambut datangnya Ramadhan


 Tradisi-Tradisi Minangkabau Saat menyambut datangnya Ramadhan

Oleh Dwino Scorpio, jurusan sastra Minangkabau, universitas Andalas Padang

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia, karena bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan ampunan dari Allah SWT, dan bulan yang penuh berkah. Dan banyak orang meningkatkan ibadah nya dan berbuat kebaikan selama bulan Ramadhan. Sebelum Ramadhan orang-orang juga saling bermaaf-maafan terhadap sesama.

Biasanya sebelum Ramadhan ada berbagai tradisi yang dilakukan oleh setiap daerah-daerah tak terkecuali dengan Sumatra Barat yang banyak kebiasaan masyarakat atau tradisi sebelum bulan Ramadhan tiba. Tradisi-tradisi itu masih ada saat ini dilakukan oleh masyarakat Minangkabau hingga saat ini, berikut tradisi-tradisi Minangkabau saat bulan Ramadhan tiba.

1.Tradisi Maantaan Pabukoan.

Maantaan dalam bahasa Indonesianya adalah menghantarkan, sedangkan pabukoan adalah takjil untuk berbuka puasa, jadi maantaan pabukoan dalam bahasa Indonesianya yaitu menghantarkan takjil.

Maantaan pabukoan adalah salah satu tradisi Minangkabau yang dilakukan oleh seorang menantu perempuan yang menghantarkan pabukoan atau takjil kepada mintuo nya atau mertua. Selain kerumah mertua maantaan pabukoan juga dilakukan kerumah mamak atau adik laki-laki ibu, dan rumah saudara laki-laki. Dan tradisi maantaan pabukoan juga biasa dilakukan mengantarkan pabukoan atau takjil ke mesjid dan surau yang berada dekat rumah. Tradisi maantaan pabukoan merupakan tradisi yang bertujuan supaya saling silahturahmi antara kedua belah pihak keluarga.

Makanan yang biasanya dibawa kerumah mintuo, berupa kolak, lemang, lapek Bugih, onde-onde, gulai, pisang, es tebak, kue, agar-agar, gulai ayam, ikan goreng, gulai dagiang atau gulai daging, gulai Cibadak atau nangka, dan masih banyak lagi makan-makan khas Minang. Biasanya makanan yang dibawa menggunakan rantang jinjing. Tidak hanya kerumah mintuo saja makanan tersebut diantarkan, tetapi juga kerumah kerabat-kerabat terdekat seperti mamak, bako dan dunsanak kanduang. Biasanya proses maantaan pabukoan dilakukan pada awal Ramadhan, pada sore hari sebelum berbuka puasa.

Dilihat dari pelaksanaan atau proses maantaan pabukoan terlihat sangat sederhana, yang hanya menghantarkan pabukoan kerumah mintuo, tetapi terdapat maknanya tradisi maantaan pabukoan memiliki makna nilai yang sesuai dengan ajaran Islam, dapat dilihat adanya saling berbagi, dan ketaatan. Dan juga menunjukkan kecintaan terhadap mertua.

Tradisi maantaan pabukoan pada sekarang ini tidaklah sekental dahulu, sekarang tradisi maantaan pabukoan sudah jarang terlihat masyarakat yang melakukan tradisi maantaan pabukoan ini.

2. Tradisi Ziarah kubur

Tradisi Ziarah kubur merupakan tradisi yang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Minang saat menyambut bulan Ramadhan, saat melakukan Ziarah kubur biasanya masyarakat Minang juga bergotong royong untuk membersihkan kuburan keluarga-keluarga dekatnya.

Ziarah kubur dalam Islam tidak diwajibkan, dan tidak ada dosa apabila tidak melakukannya, namun ziarah kubur memiliki manfaat untuk diri sendiri dan orang yang telah menggal dunia karena ziarah kubur bisa menjadi amal dan memperkuat hubungan dengan keluarga orang yang telah meninggal dunia.

Tradisi Ziarah kubur yang bertujuan untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia agar diberi kelapangan dan kedudukan yang layak ole Allah SWT. Selesai melakukan Ziarah kubur Biasanya keluarga-keluarga dekan melakukan makanan bersama terlebih dahulu.

3. Tradisi balimau

Tradisi Balimau adalah tradisi yang biasanya dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Tujuan dari tradisi balimau adalah untuk mensucikan diri dari dosa-dosa yang berada dalam diri seseorang atau bersuci untuk memasuki bulan Ramadhan agar saat memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan bersih.

Biasanya tradisi balimau dilakukan di sungai dengan menggunakan jeruk nipis, rempah-rempah, dan bunga-bungaan yang kemudian diguyur ke kepala, tetapi sekarang tradisi balimau berbeda dengan tradisi dahulu, yang sekarang masyarakat pergi balimau untuk berwisata ketempat wisata dengan tujuan untuk pergi berliburan.

4. Tradisi Malamang

Tradisi Malamang adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Minang untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Lamang terbuat dari beras ketan yang dimasukkan kedalam bambu yang telah dialasi dengan daun pisang kemudian diguyur dengan santan yang telah dicampur garam. Setelah itu bambu yang berisikan beras ketan tadi di bakar dengan menggunakan api dari kayu bakar dan sabut kelapa.

5. Tradisi berdoa bersama

Tradisi berdoa bersama biasanya dilakukan dengan keluarga dan masyarakat dikampung. Biasanya tradisi berdoa bersama di mulai, keluarga dan masyarakat yang datang mereka melakukan makanan bajamba terlebih dahulu atau makanan bersama-sama terlebih dahulu. Setelah melakukan makan bersama barulah dilanjutkan dengan berdoa bersama untuk menyambut bulan Ramadhan.

Mungkin itu beberapa tradisi yang menjadi kebiasaan masyarakat Minangkabau saat menyambut datangnya bulan Ramadhan, tidak hanya itu masih banyak lagi tradisi tradisi yang belum tersebutkan yang masih ada sebagian masyarakat yang menjalankannya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS