Ticker

6/recent/ticker-posts

Bipolar Disorder dan Upaya Konservasi "Kesehatan Mental Manusia"

 


Oleh : Miftahul Ilmi

Mahasiswi Biologi FMIPA, Universitas Andalas

Dewasa ini, Bipolar Disorder menjadi cukup exist di kalangan masyarakat Indonesia. Bipolar Disorder adalah salah satu penyakit kejiwaan yang berkaitan dengan mental health. Bipolar Disorder sendiri dapat diartikan sebagai gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang, ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa mania (semangat berlebihan) dan depresi (hilang gairah hidup secara drastis).

Penyakit ini mulai popular di Indonesia semenjak wabah COVID-19 hadir di tengah masyarakat, yaitu di akhir tahun 2019. Hal ini menyebabkan banyak aktivitas rutin yang terganggu, salah satunya di bidang perekonomian dan finansial masyarakat yang tentunya memicu perubahan mood. Selain itu, akibat work from home yang menjadi budaya baru tentunya juga memberikan culture shock kepada sejumlah masyarakat Indonesia. Hal-hal inilah yang memicu munculnya ketidakstabilan kondisi mental seseorang.

Bipolar disorder semakin ramai diperbincangkan semenjak sejumlah public figure mengklaim dirinya terkena gangguan ini. Beberapa di antaranya yaitu Marshanda, Rachel Vennya, Cerelia Raissa, Medina Zein, Atiek CB, dan lainnya. Kemudian, satu persatu pengguna sosial media juga mengaku mengalami gangguan yang sama melalui self diagnose ataupun setelah berkonsultasi ke psikiater dan pakar terkait.

Gangguan mental ini ternyata memiliki kaitan yang erat dengan konservasi, terutama konservasi kesehatan mental manusia. Semakin banyak masyarakat yang memiliki gangguan ini, tentu saja berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan juga generasi emas yang diidam-idamkan Indonesia. Semuanya ini tak lain dan tak bukan, karena bipolar disorder bisa menyerang siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Selain itu, kemungkinan terburuk dari penderitanya adalah sulit beraktivitas atau bahkan kematian yang disebabkan oleh depresi dan putus asa. Tidak sedikit yang kemudian berakhir dengan bunuh diri akibat gangguan kesehatan mental yang satu ini.

Untuk itu, dibutuhkan semangat konservasi kesehatan mental yaitu upaya menyelamatkan, melindungi, dan menjaga kesehatan mental manusia. Beberapa cara yang bisa dilakukan di antaranya:

1. Tidak mengucilkan seseorang dari lingkungan masyarakat

2. Merangkul orang-orang terdekat dengan selalu memberikan support dan semangat hidup

3. Menghargai dan mengapresiasi setiap usaha yang dilakukan seseorang

4. Menjaga kesehatan mental seseorang dengan menghindari bullying, body shaming, dan penghujatan

 Dengan demikian, secara tidak langsung kita telah mengkonservasi SDM Indonesia untuk generasi emas di masa yang akan datang.

Identitas penulis

Nama : Miftahul Ilmi

Instansi : Biologi FMIPA, Universitas Andalas

Asal daerah : Padang

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS