Ticker

6/recent/ticker-posts

Mengenal silek pauh di Minangkabau

 

Oleh: Ranika Ralnandes
Jurusan: Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu budaya Universitas Andalas



Silat Pauh merupakan silat yang termuda dari sepuluh aliran utama pencak silat Minangkabau yang berasal dari kota Padang. Pada masa sebelum kemerdekaan, kawasan Pauh lima dan Pauh sembilan (sebelum pemekaran), yang terletak di pinggiran kota Padang, yan menjadi markas para pejuang untuk menekan posisi penjajah Belanda. Pada masa penjajahan, Belanda menganggap kawasan Pauh merupakan daerah rawan, sehingga mereka tidak terlalu peduli. 


Padahal, di Pauh itu sendiri, terdapat berbagai jenis kelompok Silat di Minangkabau. Karena inilah yang menjadi dasar tujuan perang melawan Belanda. Kelompok-kelompok atau aliran-aliran dari silat itu sendiri terdiri dari sitaralak, Kumango, Lintau dan Silek tuo. Pertemuan berbagai aliran ini mengakibatkan berkembangnya aliran baru oleh para pendekar, yang kemudian dikenal sebagai Silek Pauah yang legendaris dan ditakuti di wilayah kota Padang. 


Silek Minangkabau merupakan salah satu unsur budaya yang diturunkan dari nenek moyang kita Minangkabau ke generasi selanjutnya dari generasi sejak mereka hidup di tanah Minangkabau ini. Dalam tatanan adat Minangkabau, baik dari segi pusaka Nagari maupun batas-batas adat, sering terjadi perseteruan sehingga para pemuka adat seperti Niniak Mamak pada umumnya menguasai Silek sebagai ilmu bela diri Minangkabau. 


 Silat dalam budaya Minangkabau adalah identitas yang melekat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi kaum pria. Sebelum anak-anak pergi merantau, mereka harus mempelajari Silek secara mantap. Bagi masyarakat Minangkabau dahulu, pencak silat  merupakan persiapan mental dan fisik sejak dini. Sebelum meninggalkan kawasan Minangkabau, mereka diajari silat di Surau.


Silat dibagi secara fungsional menjadi dua yaitu, bela diri (pertahanan diri dari serangan musuh) dan parik paga dalam nagari (sistem pertahanan negara). Oleh karena itu, masyarakat Minangkabau selalu memiliki sistem pertahanan yang sangat baik untuk melindungi diri dan negaranya dari ancaman musuh. Mereka yang pandai silat disebut pandeka (prajurit). 


Mengenai pendirian aliran ini berkaitan dengan asal-usulnya, bagian yang pertama yaitu bahwa Pauh berasal dari daerah Solok atau Kubung. Di kubulung inilah para-para pandeka yang tak mau tunduk terhadap Belanda. Mereka kemudian melarikan diri ke perbatasan Solok di Pauh dan Padang. Para Dubalang atau para pendeka yang sedari awal memang para pesilat disinilah mereka membentuk aliran silat sendiri yang dinamakan silek pauh. Bagian lainnya, Pauh merupakan daerah perbatasan tempat pertahanan terakhir masyarakat Minangkabau berada di sebelah barat, sehingga para pejuang dari berbagai daerah berkumpul di Minangkabau. Dimana sebelumnya mereka memang sudah banyak menguasai aliran Silek Minangkabau.


Silek Pauh berkembang pesat dan ilmu Silat ini selalu diturunkan dari generasi ke generasi. Pauh memiliki beberapa suku yang dipimpin oleh penghulu. Setiap suku memiliki wilayah yang memiliki lembaga pendidikan. Lembaga ini memiliki pusat atau sekolah silat yang dijalankan oleh Dubalang. Dialah yang mengajar anak-kemanakannya di suku Shilek Pauh ini. rata-rata ada 50-60 siswa. Ada 14 suku di kawasan Pauh. Itu berarti ada 14 lembaga yang memiliki target. 


Luas wilayah pauh sekarang merupakan gabungan dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pauh V, Kecamatan Pauh dan Kecamatan Kuranji. Semuanya bergabung dalam kawasan kota Padang. Pegiat silat Silek Pauh di kota Padang sedang mengembangkan silat sekaligus bela diri. Namun, juga mengembangkan arah pariwisata. Tempat yang menyelenggarakan pelatihan singkat bagi wisatawan untuk belajar seni bela diri secara wisata.


Perguruan silat pauh nan saiyo merupakan salah satu Perguruan silat di Sumatera Barat yang terletak di Kota padang. Perguruan ini terus beroperasi hingga hari ini. Silek Pauh nan saiyo didirikan oleh dua orang pendiri. Perguruan ini membawa dan mengajari pencak silat kepada masyarakat sekitar, khususnya anak-anak masyarakat. Selain itu, masyarakat juga sangat mendukung kegiatan tersebut dan melibatkan anaknya dalam pembelajaran.✔


Biasanya para tetua dan pemuda silat di daerah itulah yang mengurus sasaran silek. Biasanya silek dilaksanakan pada malam hari setelah Isya. namun, di perguruan ini kegiatan rutin dilakukan setelah Magrib sampai selesai. Jika dilihat lebih dekat, diketahui bahwa gerak-gerak pencak silat  Minangkabau tergolong sederhana. Sehingga bisa juga dikatakan  silat ini merupakan gabungan dari pencak silat lokal yang dipadukan dengan pencak silat dari nusantara. 


Silek merupakan bagian dari salah satu adat yang ada di Minangkabau. Itu sebabnya penyambutan anak (murid) juga termasuk dalam bagian prosesi upacara adat. Ada beberapa tahapan dalam penerimaan murid, belajar dan sampai pelepasan, ketika siswa kemudian menjadi guru. Kata pepatah warih bajawek pusako batolong (waris diterima, pusaka ditolong), langkah-langkah pewarisan silek haruslah selalu dilaksanakan agar dapat berkembang selalu dan tak hilang ditelan zaman.


Guru juga harus membentuk seorang guru baru, agar penerusan tradisi silek berlangsung terus menerus. Tahapan yang dilalui diuraikan sebagai berikut: 

 1. Murid itu dibimbing oleh mamaknya (paman) menghadap guru silek. Sebelum bertemu dengan guru silek, ayah murid harus menyerahkan anaknya kepada mamak untuk latihan silat, dalam hal ini mamak akan memilihkan guru yang cocok untuk kemenakannya. 

 2. Bertemu guru silat, murid dan mamak membawa syarat untuk belajar silat. Di Pauah, syarat belajar secara silek terdiri dari tujuh macam. 

 • satu ayam  

 • kain putih (satu kabung) 

 • pisau 

 • Camin (cermin) 

 • bareh (beras) secukupnya 

 • panjaik (jarum penjahit) 

 • siriah langkok (sirih lengkap yang terdiri dari, gambir, buah pinang, rokok, gula dan uang secukupnya). Uang yang cukup tidak memiliki nilai tetap, tergantung pada kemampuan siswa untuk memberikannya kepada guru. 

 3. Dabiah Ayam 

4. Pembelajaran Silek 

 • Pelajaran Dasar 

 Materi yang diajarkan adalah teknik melangkah, menerima, menghindar, kuda-kuda, dll yang berkaitan dengan dasar-dasar silek Minangkabau. Pembelajaran pencak silat biasanya dilakukan setelah sholat magrib sekitar pukul delapan. Jaman dulu belajar silat dimulai setelah  jam 12 malam sampai subuh. 

 • bermain berpasangan. 

Saat bermain berpasangan, murid akan mendapatkan teknik-teknik sederhana. Gerak dasar yang berhubungan dengan alam, seperti gelek kabau (gelek kerbau), puta karambia baruak (putar kelapa monyet), lilik ula (belitan ular), tangkok harimau (penangkapan harimau), ulak lapeh jo ulak kunci (kunci pelepas dan pelindung). 

 5. Kaji Duduak 

 6. Ulak Balabek, prosesi adat untuk mengembalikan murid yang telah menyelesaikan belajarnya ke mamak kembali. 


 Silek Pauh memiliki larangan untuk tidak meninggalkan shalat, tidak boleh berpacaran satu sama lain dalam satu Perguruan karena disana dianggap suatu kekeluargaan di perguruan tinggi ini. Selain pencak silat, Silek merupakan kesenian yang masih eksis dan berlanjut hingga saat ini.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS