Ticker

6/recent/ticker-posts

CUCU KITA HARUS TAU RASANYA KUBIS SINGGALANG!

 


KUBIS SINGGALANG!



Sumatera Barat dikenal sebagai provinsi dengan culture tradisionalnya mulai dari makanan, contohnya rendang. Ah siapa sih yang ga suka rendang zaman sekarang?. Pakaian adatnya suntiang, yang jadi impian semua gadih minang bisa dipakai sewaktu pesta pernikahan. Selain dari culture Sumatera Barat juga memiliki alam yang indah dan tanah yang subur, banyak komoditas pangan yang dibudidayakan di Sumatera Barat. Berbicara komoditas pangan, provinsi Sumatera Barat memiliki banyak komoditas lokal yang banyak dibudidayakan oleh petani. Namun sekarang eksistensi komoditas lokal cenderung menurun karena banyak beberapa petani yang memilih menanam komoditas pangan hibrida dan juga dipengaruhi semakin sedikitnya lahan yang beralih fungsi untuk perumahan.

Salah satu komoditas pangan lokal yang terkenal hanya ada di Sumatera Barat adalah kubis singgalang (Brassica oleracea var. capitata), kubis singgalang memiliki tiga varian yang telah dibudidayakan sejak lama oleh petani di daerah sekitar lereng Gunung Singgalang. Tiga varian tersebut dikenal dengan nama biaso (biasa), batang itam, dan senggan. Kubis singgalang memiliki rasa khas yang berbeda dengan rasa kubis lainnya sehingga banyak digunakan dalam kuliner khas Sumatera Barat, namun keberadaannya semakin berkurang akibat tidak banyaknya petani yang membudidayakannya serta beralihnya fungsi lahan untuk penanaman kubis hibrida ataupun untuk lahan perumahan. Oleh karena itu, upaya mempertahankan keberadaan varian kubis singgalang agar tetap eksis sebagai sayuran khas Sumatera Barat sangat penting untuk dilakukan karena jika tidak maka eksistensi kubis singgalang sebagai sayuran lokal khas Sumatera Barat akan hilang digantikan kubis hibrida. Perlu adanya upaya konservasi untuk mempertahakan keberadaan kubis singgalang.

Permasalahan terkait eksistensi kubis singgalang sebagai komoditas sayuran lokal menjadi salah satu riset penelitian yang berhasil lolos dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa bulan Agustus lalu. Tim dari Universitas Andalas yang diketuai oleh Maya Sari, beranggotakan Fadillah dan Aqbal bin Syafi’I melakukan riset terkait upaya konservasi yang dapat dilakukan untuk mempertahakan eksistensi dari kubis singgalang sebagai sayuran lokal menggunakan teknik kultur jaringan, berhasil mendapat apresiasi berupa pendanan penelitian dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian yang berjudul “Koleksi dan Mikropropagasi Kubis Singgalang (Brassica oleracea var. capitata) Sebagai Upaya Konservasi In Vitro Berkelanjutan Sayuran Khas Sumatera Barat” berfokus pada penemuan media in vitro terbaik yang dapat digunakan dalam memperlambat pertumbuhan kubis singgalang untuk tujuan konservasi. Kubis singgalang yang diperbanyak melalui teknik kultur in vitro dapat disimpan dan dipertahankan keberadaannya selama mungkin untuk tujuan konservasi plasma nutfah melalui teknik slow growth atau perlambatan pertumbuhan. Penyimpanan in vitro melalui teknik slow growth ini dapat menggunakan strategi seperti suhu rendah, penggunaan media dengan nutrisi minimal, dan penggunaan

zat penghambat. Penelitian penggunaan teknik in vitro kultur jaringan sebagai upaya konservasi ini diharapkan bisa mempertahakan keberadaan kubis singgalang sebagai sayuran lokal dari kepunahan.

Pada tahapan penelitian yang dilakukan, kubis singgalang dikoleksi dari daerah Lereng Gunung Singgalang terdiri dari tiga varian yaitu biaso, batang itam, senggan. Kubis singgalang yang dikoleksi kemudian ditanam di Laboratorium Riset Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Univeristas Andalas. Tahap selanjutnya pembuatan media untuk penanaman kubis secara in vitro, kemudian kubis yang sudah ditanam sebelumnya diambil bagian tunas dan nodusnya untuk dikultur dalam media MS dan beberapa perlakukan penambahan konsentrasi BAP. Pengamatan pertumbuhan tunas diamati selama 2-4 bulan sedangkan perbanyakan nodus sebagai calon tunas baru diamati selama 2 bulan. Tunas dan nodus yang tumbuh akan dijadikan sebagai sumber plasma nutfah in-vitro.

Dari hasil yang didapatkan selama penelitian adalah penggunaan teknik in vitro kultur jaringan ini efektif dalam memperbanyak tunas kubis singgalang, karena penggunaan media in vitro kultur jaringan pada kubis yang ditanam dalam keadaan bebas kontaminasi mikroba maupun hama sehingga pertumbuhan kubis singgalang dapat optimal. Hal ini sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi oleh kebanyakan petani dalam menanam kubis singgalang adalah serangan hama, banyaknya hama yang menyerang berdampak pada hasil panen dari kubis singgalang. Sehingga tak heran banyak pertani yang lebih memilih beralih menanam kubis hibrida yang pertumbuhannya tergolong mudah dan serangan hama lebih sedikit. Selain itu dalam riset ini memliki target penyediaan sampel bebas kontaminasi untuk dikoleksi, dengan adanya sampel bebas kontaminasi ini diharapkan bisa membantu dalam penelitian selanjutnya terkait kubis singgalang dalam upaya konsevasi berkelanjutan sayuran khas Sumatera Barat.

Dengan adanya peneltian konservasi menggunakan teknik in vitro ini diharapkan mampu mengembalikan eksistensi kubis singgalang sebagai sayuran lokal khas Sumatera Barat yang banyak ditanam dan dibudidayakan oleh petani. Konservasi ini sangat penting dilakukan untuk mempertahankan kubis singgalang sebagai kubis unggulan yang hanya ada di Sumatera Barat. Menjaga demi masa depan anak cucu kita bisa merasakan rasanya kubis singgalang, menjaga agar biodiversitas yang ada sekarang dapat bertahan sampai generasi berikutnya. Tidak hanya kubis, sayuran khas lainnya yang juga terancam keberadaanya karena sayuran hibrada juga patut diambil langkah konservasi ini. Bersama-sama kita bisa menjaga kekayaan alam yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa di tanah kita Sumatera Barat, konservasi sangat membutuhkan orang-orang yang peduli akan lingkungannya, dan konservasi juga butuh kerja sama semua pihak masyarakat, pemerintah, saintis atau ilmuwan, dan banyak aspek lainnya. Menjadi orang yang peduli akan lingkungan adalah tugas yang mulia, oleh karena itu Save Our Biodiversity, Save for Kubis Singgalang!

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS