Ticker

6/recent/ticker-posts

PUAN MAHARANI DAN PETANI BALI MENANAM PADI DENGAN SISTEM MAJU, APA KELEBIHANNYA?

 


PUAN MAHARANI DAN PETANI BALI 

Oleh : Meza Rani Maudya 


“Ibu Puan Maharani”

Perempuan kelahiran Jakarta, 6 September 1973 dengan umur 49 tahun saat ini adalah anak pertama dari pasangan Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri. Sejak kecil Puan tidak lepas dari suasana politik, lambang partai menjadi pemandangan sehari-hari dan ia sudah terbiasa mengalaminya. Darah politiknya mengalir deras kepada dirinya ketimbang kepada anak-anak Megawati lainnya. Bahkan di antara cucu Soekarno, dia lah yang diklaim pengganti penerus perjuangan Soekarnoisme.

Lahir dari keluarga politikus mendorong Puan Maharani terjun ke dunia politik, ia bergabung dengan partai ibunya Megawati Soekarnoputri dan terpilih sebagai anggota DPR RI. Puan Maharani tercatat telah tergabung dengan DPP PDI Perjuangan sejak tahun 2007, pada tahun 2007 hingga 2010 Puan Maharani menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat. Kemudian dialnjutkan pada 2009 hingga 2012, ia menjadi Ketua I Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Puan Maharani sempat menjabat sebagai Anggota DPR RI Komisi VI bidang BUMN, Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, dan Standarisasi Nasional di tahun 2009 hingga 2012. Di tahun yang sama, yaitu 2009, ia juga menjabat sebagai Anggota Badan Kerjasama antar Parlemen / BKSAP DPR RI, hingga tahun 2014.

Hingga puncaknya, Puan Maharani diangkat oleh Presiden Jokowi menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Dalam kunjungan kerja di Bali, tepatnya ke Desa Adat Sedang, Abiansemal, Badung, Rabu 28 September 2022, Ketua DPR RI Puan Maharani membaur bersama warga setempat dengan menanam padi jenis Inpari 32. Cucu Bung Karno itu bersama warga menanam padi dengan menggunakan sistem tanam maju atau tanju. Ada yang menggunakan sistem tanam mundur, ada juga yang menggunakan sistem tanam maju seperti yang dikenal para petani di Desa Adat Sedang, Abiansemal, Badung. 

Melalui unggahan di Instagramnya ibu Puan menyatakan Indonesia merupakan negara yang sangat kaya. Bahkan, dalam bercocok tanam padi satu daerah berbeda dengan daerah lainnya, ada yang menggunakan sistem tanam mundur, ada juga yang menggunakan sistem tanah maju. kata Puan dalam keterangan tertulis "Saking kaya rayanya Indonesia, beda daerah beda cara menanam padinya. Di sini di Desa Adat Sedang, Abiansemal, Kab Badung, sawahnya dibikin kotak-kotak segi empat dulu sebelum ditanam. Di daerah Jawa Timur dibikin garis lurus, di Sumatera berbeda lagi". 

Sistem tanam maju yang juga berlaku di beberapa daerah lain di Indonesia, yang mana sistem tanam maju (tanju) merupakan salah satu teknik menanam padi yang sudah diakui keunggulannya dalam dunia pertanian. Keuntungan dari tanju ini salah satunya petani bisa lebih cepat melakukan penanaman bibit padinya dan bisa lebih jelas melihat garis jarak tanam yang sebelumnya dibuat oleh petani menggunakan caplakan. Caplakan ini adalah semacam alat pertanian tradisional yang berfungsi untuk membuat garis pola jarak tanam padi. Pekaseh Subak Pasekan Desa Sedang, Agus Gede Widita, mengungkapkan bahwa sistim caplak sudah diterapkan oleh petani sejak lama, bahkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, warga dianjurkan menggunakan sistem tanam maju.

“Wajar saja kalau ada yang bertanya kenapa menanam maju. Karena warga yang bukan petani lebih banyak tahunya hanya sistim menanam mundur. Padahal sistem tanam maju sudah dilaksanakan sejak lama, dan lebih menguntungkan petani,” jelas Agus yang menjadi pembawa acara, saat kunjungan Puan ke Desa Sedang.

Agus menyebut, sistem tanam maju lebih mudah diterapkan dari pada tanam mundur, sehinga cocok untuk petani milenial, sebab tidak semua warga bisa menggunakan sistem tanam mundur. Namun dengan menggunakan sistem tanju atau caplak, semua bisa karena sudah ada tanda berupa garis yang berbentuk kotak kotak. “Dengan cara tanam caplak produktivitas tanaman bisa naik hingga 10 persen dibandingkan dengan cara tana konvensional (mundur). Makanya sangat dianjurkan oleh pemerintah,” ucapnya.


Berikut beberapa kelebihan dari teknik tanam maju (Tanju):

1. Memudahkan penanaman yaitu penanaman dengan teknik tanju atau tanam maju ini memudahkan petani untuk menanamkan bibitnya dikarenakan penanaman dilakukan dengan cara maju melakah ke depan.

2. Penanaman bibit padi lebih cepat yang mana penggunaan teknik tanju atau tanam maju ini lebih cepat dikarenakan, cara penanaman bibitnya dengan cara melangkah maju kedepan, sehingga memudahkan petani untuk menanamnya dan jangkauan tangan dan penglihatan lebih luas sehingga tidak ada jarak tanam yang terlewat untuk ditanamai bibit.

3. Lebih rapih penanaman sistem tanam maju atau tanju lebih rapih dikarenakan teknik tanju ini tidak menginjak garis jarak tanam berbeda halnya dengan tandur yang seringkali tanpa sengaja menginjak yang mengakibatkan terhapusnya garis jarak tanam yang sebelumnya dibuat dengan caplakan tersebut.Dengan menggunakan teknik tanam maju petani bisa lebih fokus untuk maju menanam bibit padinya tanpa harus mencari jarak tanam untuk bibit padinya.

4. Lubang jarak tanam tidak ada yang terlewat, jika dibandingkan dengan teknik tandur yang seringkali terlewatnya lubang jarak tanam, berbeda dengan tanju. Lubang jarak tanam yang akan ditanami berada didapan sehingga memudahkan untuk mengisinya dengan bibit dan tidak akan terlewat untuk ditanami.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana menjelaskan sistem tanam maju atau caplak memang sangat dianjurkan untuk petani. Bahkan sistem caplak ini menurut Wijana, sekarang ini lebih ditingkatkan dengan sistim Jajar Legowo (Jarwo) yang cara tanamnya juga maju. "Sistem tanju salah satu strategi untuk meningkatkan produksi karena jarak tanam yang diatur dengan tepat serta memudahkan petani dalam menanam karena mengikuti alur yang sudah dicaplak".

Dengan kunjangan tersebut warganet penuh pertanyaan mengapa Puan Maharani samapai turun kesawah untuk menanam padi menggunakan sistem tanam maju ini padahal menurut warganet sistem tanam mundur lebih umum di pakai, apakah ada unsur politik pemilu 2024 hingga puan turun ke sawah untuk menerapkan sistem tanju?




Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS