Ticker

6/recent/ticker-posts

Kisah Hidup Tokoh dari Minangkabau

 


Oleh: Randu Sunerta


Sutan Sjahrir atau yang kerap disapa "Bung Kecil" oleh rekan-rekannya, lahir di Padang Panjang, 05 Maret 1909. Di masanya Sjahrir merupakah seorang tokoh yang jua berperan penting dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia yang selalu bergandengan dengan kawannya Mohammad Hatta. Dari kecil ia hidup bersama kedua orang tuanya, ayahnya bernama Mohammad Rasad berprofesi sebagai jaksa dan ibunya yang bernama Puti Siti Rabiah. Fasilitas dari pendidikan Sjahrir memang tidak ada kendala dikarenakan ia berasal dari keluarga yang mampu untuk menghantarkannya menuju sekolah-sekolah yang cukup populer atau bisa disebut dengan pendidikan yang elit.

Sejak kecilnya Sjahrir dikenal sebagai seorang yang memang begitu aktif dalam organisasi. Ia sosok yang cerdas dan berbakat, pengalamannya di dalam dunia organisasi membuat ia terjun ke dunia politik. Pada tanggal 20 Februari 1927 ia dinobatkan sebagai pemikir berdirinya Jong Indonesia. Jong Indonesia merupakan organisasi pemuda nasionalis yang berdiri di Bandung. Organisasi ini adalah salah satu pelopor dari Kongres Pemuda yang berhasil melahirkan Sumpah Pemuda. Tidak hanya itu organisasi ini juga berper dalam beberapa bidang, seperti menerbitkan majalah, mendirikan organisasi kepanduan, memajukan olahraga, serta mengadakan rapat dengan organisasi pemuda.

Selepas ia lulus di Sekolah Menengah Atas (SMA) Sjahrir melanjutkan pendidikannya ke luar negeri tepatnya di Universitas Amsterdam, Belanda dengan mengambil prodi hukum, di sana tempat Sjahrir mulai mengenal sosok sahabat dekatnya, Mohammad Hatta, di tanah Belanda itu. Tidak bertahan lama atau disebut Sjahrir tidak menyelesaikan kuliahnya. Ia memilih kembali ke tanah air untuk terjun ke pergerakkan nasional. Pada tahun 1931 Sjahrir bersama kawan-kawannya membentuk Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) untuk terus bergerak dalam dunia politik dan pendidikan. Akan tetapi malapetaka berpihak kepada mereka, berita mereka sampai ke telinga kolonial Belanda, hingga mereka di asingkan ke suatu tempat yang bernama Boven, Digoel atau negeri yang disebut Tanah Merah.

Digoel bagi mereka adalah suatu tempat yang begitu menakutkan dikelilingi dengan rimba-rimba, kawasan yang berada di pelosok Papua itu dibangun Gubernur Jendral De Graeff pada tahun 1927 yang digunakan sebagai tempat pengasingan political prisoners (tahanan politik). Belum juga itu, begitu banyaknya penyakit yang memarak di kawasan itu khususnya malaria yang dianggap penyakit begitu mematikan. Belum juga sungainya, yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 525 kilometer yang dihuni oleh segerombolan buaya, minumpun harus menunggu kolonial yang memberikan. Begitu pahitnya penderitaan mereka!

Dalam hal ini kita bisa melihat contoh teladan dari diri seorang Sjahrir meskipun ia berasal dari golongan keluarga yang mampu. Ia memanfaatkan bukan harta milik kedua orang tuanya melainkan kecerdasan yang ia miliki hingga ia mampu bergelut dalam dunia politik di masanya.

Kesimpulan dari semua ini memanglah sangat besar walapun saya hanya menuturkan sedikit tentang perjalanan hidup seorang Sutan Sjahrir. Perjalanan dari ia kecil, hingga pendidikannya, dan sampai ia dibuang ke tempat pengasingan Tanah Merah, Digoel. Beberapa hal yang bisa kita ambil atau nilai-nilai moral yang terkandung dari perjalanan kisah hidupnya:


Semangat yang berkobar


Dari sedikit kisah yang saya tuturkan tadi kita bisa melihat betapa menyalanya api dalam tubuh Sjahrir, api itu adalah semangatnya dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia, dalam memajukan pendidikan anak bangsa di masa itu. Belum lagi ia yang memutuskan berhenti kuliah demi perannya, peran yang dibutuhkan tanah air kala itu, peran dalam pergerakkan politik, peran dalam menentang pemerintahan kolonialis Belanda. Apakah ada di masa kini sosok seperti Sutan Sjahrir? Ya memang tidak ada kita sudah merdeka, negeri ini cukup membayar jasa para patriot dengan belajar, dengan kecerdasan generasi-generasinya, realitanya? Ah, sudahlah!

Tetapi kita juga harus mengambil teladan dan semangat dari seorang Sjahrir, walaupun itu sedikit. Karena memang apapun yang kita lakukan, apapun yang kita lalui jikalau ada semangat yang berkobar akan terbakar menghanguskan kata sia-sia. Begitu pun dengan Sjahrir melewati rintangan dengan semangat, dengan pedihnya, dan kita sebagai generasi bangsa belajar dari situ.


Keras kepala


Keras kepala yang saya maksud adalah dalam artian hal-hal yang berfaedah contohnya yang tadi, ia mematahkan kuliah demi bangsanya, bukankah itu suatu hal yang mulia? Bukan dalam artian hal-hal yang tidak berguna. Karena kita juga butuh sifat keras kepala agar kita tidak menjadi generasi yang pasif nantinya, agar kita tidak menjadi anak bangsa yang loyo dalam suatu hal. Dalam hal ini sifat keras kepala seorang Sjahrir juga patut ditiru walaupun ia si tubuh kerdil, tetapi semua yang ada pada dirinya adalah baja yang tak akan patah diterjang badai.


Sjahrir dan generasi sekarang


Jika dibandingkan Sjahrir dengan generasi sekarang memanglah suatu perbandingan yang memiliki perbedaan yang jauh. Belum masanya, semangatnya, keras kepalanya, atau semacamnya. Jika semangat, mungkin jiwa Sjahrir ada pada generasi Indonesia sekarang, saya yakin! Mereka adalah generasi yang hebat, mereka adalah reinkarnasi dari tokoh-tokoh sejarah, tetapi sayang mereka lebih mendahului malas-malasan ketimbang semangatnya.

Mereka mengenal tokoh sejarah tetapi tidak tau-menau bagaimana perjuangan dari sosok pahlawan itu sendiri, mereka tau Sutan Sjahrir tetapi tidak tau bagaimana Sjahrir, mereka tahu Muhammad Hatta tetapi tidak tahu siapa Hatta, mereka tahu Ir. Soekarno tetapi tidak tau mengapa Soekarno, ini adalah kesalahan yang terjadi, dari minimnya minat membaca generasi sekarang bagai mana bisa mereka mengambil teladan dari tokoh-tokoh tersebut? Ah sudahlah.

Barangkali kita dapat mengambil perangai positif dari seorang Sjahrir, juga tidak mungkin Sjahrir tidak memiliki sifat negatif. Akan tetapi teladan dari dirinya bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi generasi yang berguna di hari berikutnya.










.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS