Ticker

6/recent/ticker-posts

RABAB PASIASIA


Nama: Hamni Aulia

Prodi : Sastra Daerah Minangkabau

Pekerjaan: Mahasiswa Universitas Andalas


                                    

Rabab adalah istilah secara umum yang dipakai oleh masyarakat pesisir Selatan (barabab).Sedangkan secara khusus masyarakat Kambang Kecamatan Lengayang mengungkapkan bahwa barabab sama dengan babiola.Istilah rabab bukanlah bahasa Minangkabau .Rabab memiliki hubungan dan latar belakang sejarah perkembangan agama Islam ke Nusantara ini. Biasanya pertunjukkan barabab dihadirkan sebagai salah satu bentuk untuk paramian alek (hiasan keramaian) dalam sebuah acara, baik perkawinan, perayaan atau peresmian peristiwa-peristiwa penting dalam masyarakat adat di Minangkabau. Sesungguhnya, ada empat jenis seni pertunjukkan rabab dalam masyarakat Minangkabau yakni: rabab pariaman,rabab pasisia,rabab darek,dan rabab badoi.

Rabab adalah alat musik gesek tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari tempurung kelapa.jika dilihat  alat musik rabab ini menyerupai bentuk biola. Berbeda dari cara memegang biola, yang di letakkan di leher dekat bahu, rabab dimainkan dengan cara ditegakkan miring di depan pemain, tangan kiri memegang tangkai atau leher rabab di bawah dengan empu jari.Alat musik rabab di mainkan dengan cara menggesekan sebuah tongkat kepada senar atau tali yang ada di badan alat musik rabab tersebut.

Rabab pasiasia,siapa sih yang tidak tau dengan rabab pasiasia?Rabab yang pertama kali muncul di minangkabau kabupaten pesisir selatan provinsi sumatra barat.

Rabab pasiasia ialah sebuah pertunjukan seni yang di tuturkan oleh masyarakat pesisir 

selatan,yang di dalam pertunjukan tersebut menggabungkan antara kaba dengan iringan alat musik rabab. .kaba sendiri berisikan sebuah cerita nyata yang di alami oleh seorang tokoh masyakat dari suatu daerah.Kaba yang di sampaikan dalam pertunjukan rabab berisi nilai-nilai adat istiadat serta nilai moral yang tinggi.

Rabab sendiri biasanya di pertunjukan jika ada upacara atau yang berhubungan dengan adat istiadat masyarakat minangkabau seperti, perhelatan,perkawinan,dan upacara turun mandi.

Pertunjukan rabab ini di mainkan dengan posisi duduk.Pemain rabab ini umumnya berprofesi sebagai petani di siang hari dan malamnya mereka akan bermain rabab, pemain rabab lebih dikenal dengan sebutan tukang rabab oleh masyarakat pesisir selatan yang ahli dan cekatan dalam bermain alat musik raba dan kaba.Jumlah pemain dalam sebuah perunjukan idealnya 4 atau 6 orang (dua perempuan dan dua laki-laki) dengan peran nya mading-masing.Tukang rabab memegang alat musik rabab,dan perempuang memegang alat musik tamborin dan sekaligus sebagai pendendang.Dalam sebuah perunjukan rabab.Rabab menghasilkan nada-nada do, re, mi, fa, sol, dan la (1, 2, 3, 4, 5, dan 6). Syair atau pantun yang dinyanyikan dalam pertunjukan rabab bertemakan suka-duka rumah tangga, kesusahan hidup, pesan pendidikan, pesan keagamaan, kesenian, dan pergaulan. Tema tersebut disampaikan secara dialogis oleh dua pemain pendendang. Irama lagu yang sering dibawakan adalah lohari (instrumentalia), pelayaran, buaian anak, dendang panjang, hoyak ambacang, kuliliang dan lagu kaba, atau si gadih ampai. Rabab dipertunjukkan pada malam hari, dalam momen-momen helat perkawinan, keramaian anak nagari, pengangkatan penghulu, batagak kudo-kudo, dan momentum lainnya.Tukang rabab di tuntut untuk mahir dalam memainkan rabab dan meceritakan sebuah kaba.

Waktu pertunjukan rabab pasiasia di bagi menjadi dua tahap yang pertama di mulai dari pukul 20:00 sampai 24:00  pada tahap pertama ini lagu-lagu atau dendang yang di bawakan dendang-dendang yang gembira seperti: dendang raun sabalik,dan dendang dendang ginyang.Tahap kedua waktu penyajian yang tepat untuk membawakan lagu-lagu Sikambang dengan teks kaba biasanya dimulai pada larut malam yaitu sekitar 24.00 sampai pukul 5.00 pagi.Suasana interval waktu ini sangat cocok untuk mendukung karakter musik lagu-lagu Sikambang. Menurut adat yang berlaku di Kambang syarat untuk menampilkan Rabab Pasisia sebagai berikut: Tabantang tabie nan panjang,takambang lapiak nan putiah,Tatagak Lamin(pelaminan),talatak sirieh jo carano,Tapasang tirailangik-langik, rabah taranak kaki ampek.

Alaat musik rebab dimainkan dengan cara digesek dengan dawai atau senar alat musik rebab digesek menggunakan sebuah alat yang terbuat dari kayu dan bulu ekor kuda. Sekilas, cara memainkan alat musik rebab mirip dengan biola, yaitu tangan kanan mengayunkan penggesek dan tangan kiri mengatur nada pada batang rebab. Perbedaan yang terlihat adalah, pemain alat musik rebab biasanya berada di posisi duduk tegak.

Di dalam Sebuah pertunjukan tidak hanya tukang rabab ataupun pendendang yang memeriahkan pertunjukan,melainkan adanya seorang penonton yang aktif yang memberikan respon terhadap pertunjukan rabab.Tukang rabab sendiri di tuntut untuk membangkitkan perasaan-perasaan tertentu di kalangan penonton.Respon penonton yang akan ditimbulkan dari perasaan menikmati dan perasaan masuk kedalam suasana pertunjukan rabab yang dihadirkan oleh para pemain rabab. Penonton yang aktif biasanya selalu menantikan kehadiran dan aksi tukang rabab. Pada kategori ini tukang rabab harus mampu membangkitkan perasaan- perasaan penonton dalam berbagai suasana.Penonton dalam pertunjukan rabab tidak memiliki aturan tertentu dalam menyaksikan pertunjukan,hanya memerlukan satu buah kasur dan bantal sebagai pengganti panggung.

Pertunjukan rabab dikatakan berhasil diukur oleh respon penonton yang diberikan atas aksi para pemain rabab.Ketika tukang rabab menyampaikan kaba dalam bentuk ratapan,dengan sendirinya penonton yang menikmati akan terbawa dalam suasana sedih yang disampaikan tukang rabab bahkan ada penonton yang menangis,demikian pula saat pantun dilantunkan, penonton merasa terhibur.

Tidak hanya penonton aktif yang memeriahkan sebuah pertunjukan rabab,ada juga penonton pasif yang memeriahkan pertunjukan rabab . Penonton pasif adalah orang-orang yang hanya bermaksud untuk melihat atau menonton saja dan tidak memberikan respon terhadap pertunjukan dan aksi yang dilakukan tukang rabab Penonton dalam kategori ini adalah penonton yang tidak menikmati pertunjukan dan tidak masuk dalam suasana yang dihadirkan para pemain rabab. Penonton pasif biasanya hanya sekedar mendengar sambil melakukan aktivitas lain,namun aktivitas itu masih ditempat pertunjukan rabab berlangsung. Penonton pasif tidak mengikuti pertunjukan dalam waktu yang lama hanya dimanfaatkan untuk istirahat setelahmenikmati jamuan makan malam pada acara pernikahan sambil menikmati suguhan kopi.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS