Ticker

6/recent/ticker-posts

Rendang One Sungai Pua


Disusun Oleh

Wulandari Permatasari

Jurusan Sastra Minangkabau

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Andalas 




             One (Nur'aini) adalah peracik masakan adat dan tradisi dari Sungai Pua, Luhak Nan Tuo, Minangkabau. Produk masakan randang adalah salah satu racikan yang telah di pertahankan semenjak tahun 1980-an oleh Keluarga Besar One dari generasi ke generasi.

          

            Saat ini Randang One hadir menjangkau lebih luas penikmat makanan rendang nusantara. Tentu bahasa Minang jauh lebih tua daripada bahasa Indonesia. Bahasa Minang atau Melayu secara umum menjadi dasar yang membangun kebahasaan Indonesia, selain itu tentu saja bahasa-bahasa lain di integrasikan. Karenanya banyak kosa kata antara bahasa Minang dan bahasa Indonesia yang kemudian terdengar senada satu sama lain. 


           Randang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Rendang menjadi salah satu contohnya. Lahirnya Indonesia dan dibangunnya sistem EYD barangkali menjadi momen pembelahan ejaan atas kata Randang. Tidak ada yang salah, malah menjadikannya beragam, namun dalam semangat menyajikan tradisi asli cita rasa Minangkabau, kami mengembalikan kata Rendang pada Randang. 


          Barangkali dalam Asosiasinya akan lebih dekat dengan kata “One/wUn” dalam bahasa inggris, yang sebagaimana kita tau berarti satu. Namun One yang satu ini bukanlah “One” yang “satu”dalam bahasa sebarang tersebut. One di eja-an dengan cara Melayu, yaitu “O-Ne” sehingga tentu saja bermakna berbeda. 



          Dalam khasanah Bahasa minang, kata one sama maknanya dengan kata “uni”, yang adalah pengganti untuk kakak perempuan. Banyak yang diucapkan oleh masyarakat Minangkabau di Pesisir Barat Sumatera, seperti Pariaman, walaupun tentu juga dilafalkan dan dimengerti oleh masyarakat dataran tinggi. Ditempat kami sendiri, kata one telah melekat menjadi identitas bagi orang tua dan nenek kami yang bernama asli Nur'aini bersuku piliang. Yang merupakan salah satu nagari di Agam Tuo, luhak Agam, Tanah Minangkabau. 


          Secara administratif masuk dalam wilayah kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Berada di lereng Gunung Marapi dengan Bentang Alam yang Menawan. Dari nagari Sungai Pua kita bisa melihat jajaran Bukit Barisan, pesona Gunung Singgalang, Gunung Marapi sendiri, dan Kota Bukittinggi dari ketinggian. Hanya Berjarak sekitar 7 kilometer dari Pusat kota Bukittinggi dan sekitar 20 menit berkendaraan. 


           Tanah yang subur juga melimpahkan berbagai macam hasil bumi dari sawah dan ladang-ladang petani. Di nagari inilah kami racik sajian tradisi untuk Nusantara. Salah satu Asosiasi kita dengan Minangkabau atau Padang adalah ragam masakannya. Selain menjadi bagian konsumsi sehari-hari, masakan juga tidak terlepas dari setiap aktivitas budaya yang ada, seperti baralek kawin (pesta perkawinan), khatam kaji (khatam alquran), baralek gadang tagak panghulu (pesta pengtasbihan pimpinan Adat), akikahan, hari raya dan lain sebagainya. 


           Nur’aini atau One sebagaimana dipanggil sehari-hari, sejak mudanya sudah menjadi bagian dari berbagai prosesi budaya di Nagari kami Sungai Pua. Beliau menjadi salah satu peracik utama masakan adat dan tradisi dan terus berkontribusi mempertahankan budaya tersebut hingga saat ini. Peran one lebih banyak dimainkan oleh Emawati (anak) dan kemudian Harly (cucu), meskipun beliau masih pengawal kualitas rasa yang utama. 


           Dari sekian banyak masakan tradisi yang telah dan masih dipertahankan saat ini, Randang One menjadi produk utama yang meluas dinikmati oleh berbagai kalangan. Disamping terus melayani permintaan masakan Adat untuk acara-acara budaya, Randang One kemudian mendapatkan perhatian khusus dengan jumlah produksi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. 





         Permintaan tidak saja datang dari komunitas di Nagari Sungai Pua, tetapi dari daerah lain di Sumatera Barat, seperti Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, dll. Para perantau dan penyuka masakan Rendang telah membawa Randang One sampai di Kota-kota besar indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Medan, Samarinda, dan Yogyakarta. Beberapa pesanan juga pernah kami layani dari Malaysia dan Singapura bahkan Amerika Serikat. Karena ketahanannya yang cukup lama, Randang One juga Menjadi sajian wajib yang dibawa pelanggan kami dalam menunaikan Haji dan Umroh ke Mekkah. 


       Mengingat makin besar dan luasnya penikmat masakan Randang One, sangat penting bagi kami memperhatikan aspek-aspek kenyamanan pelanggan, yang kemudian membawa kami mengambil beberapa langkah strategis, seperti pengurusan izin usaha ke Departemen Perindustrian dan pengujian serta sertifikasi produk dan kelayakan produksi dari BP POM dan MUI. 


         Berbekal dengan beberapa izin dan sertifikasi yang telah didapat, kepercayaan dari para pelanggan selama puluhan tahun, alam subur yang kaya melimpahkan rempah, pengalaman dan kecintaan pada sajian yang berkualitas, memberi keyakinan kepada kami untuk menyajikan racikan tradisi ini pada Nusantara. 


- Randang Rabu/Paru

          Kata “rabu” adalah kata sehari-hari untuk “paru”. Tidak banyak informasi tentang kenapa di sebut rabu. Randang Rabu adalah salah satu produk andalan Randang One. Dengan cara masak yang khas kami telah taklukkan tekstur masakan rendang paru yang selalu alot dan sulit untuk di konsumsi dengan nyaman. Randang Paru One hadir dengan tekstur yang pipih dan renyah sehingga mudah untuk di konsumsi. 


- Randang Daging

           Adalah rendang reguler yang sudah sangat familiar dengan lidah masyarakat Indonesia. Tekstur daging rendang yang empuk dan diambil dari daging sapi pilihan berkombinasi dengan cita rasa dari rempah-rempah segar pilihan, menjadikan Randang One tidak biasa. 


- Randang Dendeng

           Adalah dendeng  dari daging sapi pilihan yang dipotong pipih. Berbeda dengan dendeng biasa yang kita kenal disajikan dengan gilingan cabe, dendeng ini disajikan dengan bumbu rendang. Menyajikan sensasi lain dalam menikmati dendeng. 



              Bahan baku utama Randang One adalah Paru dan Daging sapi pilihan, yang dimasak dengan santan kelapa, serta rempah-rempah segar dari bumi Minangkabau. Kunyit, bawang putih, lengkuas, daun serai, daun limau, dan cabe. Kentang juga dipotong tipis-tipis untuk pelengkap sajian utama. Randang bebas dari bahan pengawet dan bebas MSG. 


            Randang Paru One selain sebagai sajian pendamping makanan utama sehari-hari (nasi), juga bisa dikonsumsi langsung sebagai cemilan. Bisa disajikan dingin ataupun  dipanaskan menggunakan microwave. Teksturnya yang kering karena rendah minyak dan kandungan air membuatnya bisa bertahan lama. Randang paru bisa bertahan hingga tiga bulan, bahkan lebih jika disimpan di dalam freezer atau ditempat sejuk. Sensasi Randang ini akan melepas rindu penikmat cita rasa pedas.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS