Ticker

6/recent/ticker-posts

HUBUNGAN SURAT AL ASHR DENGAN ADAT ATAU KEBUDAYAAN DI MINANGKABAU



Oleh : Ranika Ralnandes 

Mahasiswa Sastra Unand



Berikut adalah isi surat Al Ashr beserta artinya dan Terjemahannya.

وَٱلْعَصْرِ

Wal 'asr.

Artinya: Demi masa.

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ

Innal insaana lafii khusr.

Artinya: Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

Illalladzii na aa manuu wa amilus shalihaati watawa saubil haqqi wa tawaa saubis sabr.

Artinya: Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Adat basandi sarak sarak basandi kitabullah, merupakan semboyan hidup yg melekat erat dalam keseharian masyarakat Minangkabau, oleh sebab itu masyarakat Minangkabau terkenal sebagai masyarakat adat yg sangat menjunjung nilai keislaman namun seiring berjalannya waktu dan masyarakat terus mengalami perkembangan Sehingga nilai senantiasa ikut mengalami perubahan cth, seperti bergeser nya nilai agama, seperti pada saat sekarang ini masyarakat Minangkabau memiliki kebiasaan seperti bermain judi sudah melekat di Minangkabau sehingga dia terlalu candu dengan itu lalu dia rela meninggalkan sholat nya dan itu bisa di sebut dengan merugi waktu atau termasuk orang yg merugi.

Selanjutnya seperti perempuan dan laki-laki zaman dulu sangat berbeda dengan zaman sekarang, laki laki zaman dulu hanya tinggal di rumah gadang keluarganya sebelum dia memasuki usia baligh. Setelah itu, dia akan tinggal di surau sambil menuntut ilmu agama dan adat. Kalau ada laki-laki Minang yang setelah bersunat rasul masih tidur di rumah ibunya, maka dia akan dipermalukan dalam pergaulan sehari-hari oleh kawan sesama besar. Sedangkan laki2 zaman sekarang Kalau diamati saat ini, hampir tidak ada lagi laki-laki Minang yang menuntut ilmu di surau, karena mereka lebih memilih jalur pendidikan modern.

Lalu perempuan zaman dulu kalau berpakaian untuk sehari-hari, pakaian seorang perempuan Minangkabau adalah Baju Kurung. Baju Kurung adalah baju yang longgar tanpa lekukan sepanjang betis, sehingga tidak memperlihatkan detil tubuh perempuan yang memakainya.

Sedangkan perempuan zaman sekarang di Minang tidak lagi mengetahui harkat dan martabatnya sebagai perempuan minangkabau, mereka terlena dan terpengaruhi oleh kecangihan dunia sekarang dan lebih suka melihat gaya-gaya orang barat yang pakaiannya cenderung menampakan aurat, menurut mereka pakaian seperti itu cantik dan modern. Hal itu membuat perempuan Minang sudah sepenuhnya lepas dan berjarak dari adat kebudayaanya. Pribadi perempuan Minang tempo dulu yang selalu mencitrakan tentang keanggunan, kewibawaan, simbol moralitas, beradat, bermatabat tidak lagi ada pada diri perempuan masa sekarang.

Sampai2 mereka melenceng dari nilai2 agama seperti melakukan hubungan sex di luar nikah atau hamil sebelum menikah, misalnya seperti yg sudah kita lihat atau dengar bahwasa nya kalau orng zaman dulu hamil diluar nikah mereka akan di permalukan di Depan umum dengan cara di arak sepanjang jln tanpa memakai busana lalu di kucilkan dan di usir dari kampung sedangkan kalau zaman sekarang orng yg berbuat zina atau hamil di luar nikah sudah menjadi hal yg biasa dan budaya itu sudah tidak di gunakan lagi malahan meraka membiarkan orang berzina itu tetap berada di kampung itu lalu mereka hanya di nikahi saja.

Dari contoh yg telah saya jelaskan diatas bahwasanya mereka itu termasuk manusia yg berada dalam kerugian

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS