Ticker

6/recent/ticker-posts

MENGERAHKAN SEGENAP POTENSI DENGAN _THINKING OUT OF THE BOX_ UNTUK MENCARI SOLUSI (Sebuah Renungan Pagi Dalam Perjalanan Rekreasi)


Prof.Dr.H.Asasriwarni MH Guru Besar UIN/ Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar


*_I.  ILUSTRASI RINGAN  :_*


Sebuah perusahaan *_SISIR_* melakukan tes terhadap tiga calon staf penjual barunya.


Tesnya unik, yaitu :

*_Menjual Sisir Di Komplek Biara Shaolin_* 


Tentu saja, ini cukup unik karena para biksu di sana semuanya gundul dan tak butuh sisir.


*A. Peserta Test Pertama :*


Kondisi biara sholin   yang penghuninya tdk berambut  ini lah yang membuat peserta test  pertama hanya mampu menjual satu sisir. Itupun karena belas kasihan seorang biksu yang iba melihatnya.


*B. Peserta Test  Kedua :*


Berbeda halnya dengan peserta test  kedua.  Ia berhasil menjual 10 sisir. Ia tidak menawarkan kepada para biksu, tetapi kepada para turis yang ada di komplek itu, mengingat angin di sana memang besar sehingga sering membuat rambut jadi awut-awutan.


*C. Peserta Test Ketiga :*


Lalu bagaimana dengan peserta test  ketiga? Ternyata Ia berhasil menjual 500 sisir !!!


Caranya..?  Ia menemui kepala biara.


Ia lalu meyakinkan jika sisir ini bisa jadi souvenir bagus untuk komplek biara tersebut. Kepala biara bisa membubuhkan tanda tangan di atas sisir-sisir tersebut dan menjadikannya souvenir para turis. Sang kepala biara pun setuju.


*_II. SEKEDAR ANALISIS SITUASI SEDERHANA  :_*

 

Saudara dan Sahabatku yang budiman ....

Apa yang sering kita anggap sebagai penghambat terbesar dalam sebuah usaha atau karier adalah *_KEADAAN_* ?


Sehingga  kita sering sekali terjebak dan menyalahkan keadaan ?


Dan inilah yang membuat peserta test yang pertama gagal.


Sementara peserta test yang  kedua, sudah berpikir sedikit agak lebih maju. Namun peserta test  kedua masih terpaku pada fungsi sisir yang hanya sebagai alat untuk  merapikan rambut.


Berbeda dengan peserta test ketiga, Ia  sudah berani berfikir di luar kotak (THINKING OUT OF THE BOX), berfikir diluar kelaziman. Dia bukan hanya berani berpikir bahwa sisir bukan hanya alat merapikan rambut, melainkan bisa juga menjadi sebuah souvenir yang menarik.


*_III. MENGERAHKAN SEGENAP POTENSI UNTUK MENCARI SOLUSI  :_*


Kita tidak bisa hanya mengatur situasi seperti yang kita kehendaki. Tapi, kita bisa mengerahkan segenap potensi kita untuk mencari solusi.


Segenap potensi,  bukan hanya terbatas otot atau kerja keras, tapi juga *_Ilmu_*  (pikiran, intuisi dan kerja cerdas).


*A. Menuntut Ilmu Adalah Sebuah Kewajiban :*


Pendek kata, *_Ilmu_* (kreatifitas,  akal, ketekunan dan kesabaran). Itulah potensi dalam diri kita yang dapat dipergunakan. 


Oleh karena itu, dalam Islam mewajibkan kepada semua umatnya untuk senantiasa *_NENUNTUT ILMU_*. Karena dengan bekal Ilmu,  seseorang akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan di dunia maupun di akhirat.  Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW di berikut  ini :  


*1. Sebagai Perintah Wajib :*


طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ


*Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim*. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah No. 224)


*2. Mendapat Jaminan Berada Di Jalan Yang Allah SWT Ridhai :*


a.  Mendapat Amal Jariah :


إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


*Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya* (HR. Muslim No. 1631)


b.  Berada  Di Jalan Yang Benar :


مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ


*Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang* (HR. Turmidzi)


*3. Mendapat Jaminan Kemudahan Menuju Surga :*


مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم


*Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga*  (HR. Muslim)


*B. Beribadah Tanpa Ilmu Adalah Sebuah  Larangan :* 


Bahkan Islam *_Melarang Keras_* kepada umatnya yang melakukan sesuatu  (ibadah) yang tanpa dilandasi dengan *_Ilmu_* (Dalil = Al Qur'an  dan Al Hadit). Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW berikut ini :


*1. Ibadahnya Tertolak :*


مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ


*Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak* (HR. Bukhari No. 20 dan Muslim No. 1718). 


Dalam riwayat lain disebutkan,


مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ


*Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak* (HR. Muslim No. 1718).


*2. Ibadahnya Dianggap Bid'ah dan Sesat :*


وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ


*Hati-hatilah dengan perkara baru dalam agama. Karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat* (HR. Abu Daud No. 4607, Tirmidzi No. 2676, An Nasa-i No. 46. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)


Jika ada KEMAUAN pasti selalu ada JALAN...


*Pemenang selalu punya banyak cara tapi pecundang selalu punya banyak alasan.*


Semoga renungan ini bermanfaat dan berkah, aamiin YRA

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS