Ticker

6/recent/ticker-posts

TARI PASAMBAHAN

 

Tari Pasambahan foto dokumentasi 


Di susun oleh :

Santika Ramadhani . Mahasiswa Sastra Minangkabau. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas


Tari Pasambahan dari nama tari nya "Pasambahan" tarian ini merupakan tarian selamat datang atau hati yang datang. Tari Pasambahan dilakukan untuk menunjukkan hati yang bersih dan niat yang tulus dari pemilik rumah atau yang pembuat acara untuk menyambut para tamu yang akan datang. Tari Pasambahan adalah seni pertunjukan untuk menyambut tamu yang datang dari jauh atau ketika rombongan pengantin pria tiba di rumah pengantin wanita. Tari Pasambahan tidak hanya dilakukan untuk pernikahan atau menyambut tamu dari jauh. Dahulu Tari Pasambahan digunakan untuk menyambut tamu kerajaan dan kenegaraan ataupun pesta adat, termasuk pemilihan Datuak di dalam suku-suku di Minangkabau. Namun saat ini, tari pasambahan ditampilkan tidak hanya dalam acara penyambutan tamu, tetapi juga dalam seni pementasan dan pertunjukan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak. 


Jika diihat dari  sejarahnya, Tari Pasambahan ini sungguh menarik ,karena tarian ini tercipta pada tahun 1962 sebagai sebuah karya seorang maestro tari Minangkabau,yakni Syofyani Yusaf. Tari Pasambahan di tampilkan untuk pertama kalinya pada saat acara penyambutan kedatangan Raja Belanda di Bukittinggi,tari ini di buat untuk menyambut tamu di dalam ruangan. Sebelum ada tari Pasambahan ini umumnya kita ketahui sudah ada tari untuk menyambut tamu kehormatan yaitu Tari Gelombang. Dalam banyak hal kedua tari ini sama cuma yang bedanya Tari gelombang digunakan untuk menyambut tamu di luar ruangan sedangkan Tari Pasambahan bisa juga digunakan dalam ruangan.


Tari Pasambahan juga ada mengusung kaidah-kaidah adat Minangkabau yaitu Putiah kapeh dapek diliek, Putiah hati bakaadaan. Artinya segala hal yang baik menurut masyarakat Minangkabau adalah segala hal yang jelas ada, dapat bermanfaat, dan berguna. Jika hati memang bersih, harus terlihat dalam tingkah laku dan tindak tanduk. Keberadaan beberapa tari di Minangkabau yang diperuntukkan sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu, membuktikan bagaimana masyarakat Sumatera Barat selalu menghormati tamu, serta dianggap sebagai saudara jauh. Dengan begitu, keakraban akan cepat terwujud antara tuan rumah dengan pendatang. 


Beberapa fungsi Tari Pasambahan selain sebagai media untuk memuliakan tamu adalah, juga dimainkan ketika menyambut mempelai pria ketika sampai ke tempat mempelai wanita. Selain itu, juga dijadikan hiburan, diperagakan di berbagai event seperti pentas seni, pertunjukan budaya dan sejenisnya. Busana atau pakaian yang digunakan dalam pertunjukan Tari Pasambahan biasanya merupakan busana atau pakaian adat khas minangkabau dari Sumatera Barat. Untuk penari wanita biasanya menggunakan busana adat seperti tengkuluak (hiasan kepala), baju batabue (busana atas), lambak (busana bawah ), salampang dan beberapa perhiasan seperti dukuah (kalung), galang (gelang), dan cincin. Sedangkan untuk penari pria biasanya menggunakan sperti destar (tutup kepala), baju, sarawa (celana), sasampiang, cawek (ikat pinggang), dan sandang.


Tari Pasambahan merupakan tarian khas dan sangat menarik yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau. Tidak hanya untuk beberapa event dan penyambutan tamu tarian ini dilakukan dan ditampilkan. Tarian ini juga bisa dijadikan sebagai daya tarik yang dimiliki masyarakat Minangkabau untuk menarik wisatawan masuk ke Sumatra Barat. Ini bisa dijadikan aset yang sangat berharga. Oleh karena itu ini sebagai generasi milenial saat ini kita seharusnya tetap menjaga, melestarikan dan mengembangkannya agar dapat selalu terjaga dan dikenal banyak orang. Mempelajarinya dan mempromosikan lagi aset aset yang dimiliki daerah sendiri. 



Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS