Ticker

6/recent/ticker-posts

KIAT MERAIH KEMULIAAN HIDUP ALA UMAR BIN AL-KHATAB


Prof.Dr.H.Asasriwarni MH Guru Besar UIN/ Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar


Bismillahirrahmanirrahim

Kemuliaan adalah derajat,  kedudukan,   martabat, pangkat yang tinggi dan luhur, baik di hadapan manusia mupun di hadapan Allah SWT.  Oleh karena itu, untuk mencapai suatu tingkat kemuliaan, seseorang harus meraihnya dengan cara-cara tertentu dan perbuatan serta perilaku tertentu yang dianggap terpuji.


Berikut Ini 8 Kiat Untuk Meraih Kemuliaan Hidup Ala Umar Bin Al-Khattab : 


*_1. Meninggalkan Ucapan Yang Tidak Perlu :_*


Barang siapa yang meninggalkan ucapan yang tidak perlu, maka dia akan diberi hikmah. 


Kiat ini mengacu kepada sabda Rasulullah SAW Sbb : 


إِنَّ مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ قِلَّةَ الْكَلاَمِ فِيمَا لاَ يَعْنِيهِ


*Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah _mengurangi berbicara dalam hal yang tidak bermanfaat_*  (HR. Ahmad 1: 201. Syaikh Syu’aib Al Arnauth Mengatakan Bahwa Hadits Ini Hasan Dengan Adanya Syawahid) 


Selanjutnya Rasulullah Juga Bersabda Sbb :


مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ


*Di antara kebaikan islam seseorang adalah _meninggalkan hal yang tidak bermanfaat_* (HR. Tirmidzi No. 2317, Ibnu Majah No. 3976. Syaikh Al Albani Mengatakan Bahwa Hadits Ini Shahih).


*_2. Meninggalkan Penglihatan Yang Tidak Perlu :_*


Barang siapa  meninggalkan penglihatan yang tidak perlu,  maka dia akan diberi kekhusyukan dalam hati.


Kiat ini mengacu kepada Firman Allah SWT Sbb : 


قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ


*Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, _hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya_. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat* (QS. An-Nur Ayat  : 30).


Berkaitan dengan Firman Allah SWT  tersebut di atas Rasulullah  SAW bersabda sbb :


الْعَيْنُ تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ


*_Mata itu berzina_, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan _melihat (yang diharamkan)_, zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu*  (HR. Ahmad No. 8356. Dinilai Shahih Oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth.)


*_3. Meninggalkan Makan Yang Berkebihan :_*


Barang siapa  meninggalkan makan yang berlebihan, maka dia akan diberi kenikmatan beribadah.


Kiat ini mengacu kepada Firman Allah SWT Sbb : 


وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوٓا


*_Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan_* (QS. Al-A’raf Ayat :  31)


Selanjutnya Rasulullah SAW Bersabda sbb :


ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه


*Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. _Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya_. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernafas* (HR At-Tirmidzi No. 2380,  Ibnu Majah No. 3349, dan  Ahmad No. 4/132. Hadits Ini Dinilai Shahiholeh Al-Albani Dalam As-Silsilah Ash-Shahihah No. 2265)


*_4. Meninggalkan Tertawa Yang Berlebihan :_*


Barang siapa  meninggalkan tertawa yang berlebihan,  maka dia akan diberi kenikmatan.


Kiat ini mengacu kepada sabda Rasulullah sbb :


ﻟَﺎ ﺗُﻜْﺜِﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻀَّﺤِﻚَ ﻓَﺈِﻥَّ ﻛَﺜْﺮَﺓَ ﺍﻟﻀَّﺤِﻚِ ﺗُﻤِﻴﺖُ ﺍﻟْﻘَﻠْﺐَ


*Janganlah kalian banyak tertawa, karena _banyak tertawa akan mematikan hati_* (HR. At-Tirmizi No. 2227, Ibnu Majah No. 4183, dan Dinyatakan Shahih Oleh Al-Albani Dalam Shahih Al-Jami’ No. 7435)


Selanjutnya Rasulullah SAW  juga bersabda sbb :


قال عمر رضي الله عنه: من كثر ضحكه قلت هيبته ومن كثر مزاحه استخف


*Barangsiapa yang _banyak tertawa, maka akan sedikit wibawanya_. Barangsiapa yang banyak guraunya, maka dengannya dia akan rendah* (HR. Baihaqi)


*_5. Meninggalkan Humor Yang Berkebihan :_*


Barangsiapa meninggalkan humor, maka dia akan diberi kehormatan.


Kiat ini mengacu kepada sabda Rasulullah SAW sbb :


  وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ


*_Celakalah orang yang berbicara kemudian dia berdusta agar suatu kaum tertawa karenanya_. Kecelakaan untuknya, Kecelakaan untuknya*  (HR. Abu Dawud No. 4990. Syaikh Al-Albani Berkata, “Hasan.”)


Selain hadits di atas Rasulullah SAW juga bersabda sbb : 


إِلَامَ يَضْحَكُ أَحَدُكُمْ مِمَّا يَفْعَلُ؟


*_Mengapa kalian menertawakan kentut yang kalian juga biasa mengalaminya_* (HR. Bukhari No. 4942 dan Muslim No. 2855).


*_6. Meninggalkan Cinta Duniawi Yang Berlebihan :_*


Barangsiapa meninggalkan cinta duniawi yang berlebihan, maka dia akan diberikan kecintaan kepada akhirat.


Kiat ini nengacu kepada Firman Allah SWT Sbb : 


مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ ﴿١٥﴾ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


*Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami  berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah _orang-orang yang tidak memperoleh  balasan di akhirat kecuali neraka_. Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan* (QS. Hud Ayat :  15-16)


*_7. Meninggalkan Perhatiannnya Kepada Aib Orang Lain :_*


Barangsiapa yang sudah meninggalkan perhatiannya kepada aib orang lain,  maka dia akan diberi kemampuan memperbaiki aibnya sendiri.


Kiat ini mengacu kepada Firman Allah SWT Di bawah ini :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ


*Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena _sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa_. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang* (QS. Al-Hujurat Ayat : 12)


*_8.  Meninggalkan Penelitiannya Tentang Bagaimana Wujud Allah :_*


4Barangsiapa yang meninggalkan penelitiannya tentang bagaimana wujud Allah, maka dia akan terhindar dari niat berpura pura terhadap agama-Nya.


Kiat ini nengacu kepada firman Allah SWT Sbb : 


هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ


*Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Nampak dan Yang Samar*  (QS.  Al-Hadid Ayat : 3)


Dengan mengacu kepada firman Allah SWT tetsebut, kemudian Rasulullah SAW bersabda sbb : 

 

اللهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ


*Ya Allah, Engkau adalah yang awal maka tidak ada sebelum-Mu sesuatu apa pun. dan Engkau adalah yang akhir maka tidak ada setelah-Mu sesuatu apa pun. Dan Engkau adalah Yang Nampak maka tidak ada di atas-Mu sesuatu apa pun dan engkau adalah Yang Tak Tampak maka tidak ada di bawah-Mu sesuatu apa pun* (HR. Muslim) 


Jangan lupa, setelah menunaikan  kedelapan nasehat Umar Bin Khatab tersebut diatas, maka  berserah diri  kepada Allah SWT, karena kodrat dan iradzat Nya lah  yang mampu membuat  diri kita menjadi  berubah. 


Semoga kita termasuk orang-orang yang dimuliakan oleh Allah.


Aamiin Allahumma Aamiin.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS