Ticker

6/recent/ticker-posts

STRATA KESABARAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar

Imam Ghazali Dalam Kitabnya, Mukasyafatul Qulub, Hal. 10, Ia Menyebutkan, Bahwa Sabar Di Dalam Islam Memiliki Tiga Tingkatan, Yakni :


والصبر على اوجه صبر على طاعة الله وصبر على محارمه وصبر على المصيبة


Washshobru ala aujuhin shobrun ‘ala tho’atillahi washobrun ‘ala maharimihi washobrun ‘alal mushibati.


*Sabar terdiri dari beberapa bagian, yaitu : sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah, dan  sabar dalam menerima musibah*


*_A. Sabar Dalam Melaksanakan Ketaatan  Kepada Allah :_*


Sebagaimana Yang Allah SWT  Firmankan Di Bawah Ini :


وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا


*Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya* (QS. Thaha Ayat : 132)


Dalam ayat di atas disebutkan perintah sabar dalam melaksanakan ketaatan, yaitu seorang suami harus bersabar dalam memerintahkan istrinya untuk mengerjakan shalat. Memang seperti itulah tugas seorang suami, ia harus bisa memimpin bahtera rumah tangganya dan memerintahkan keluarganya untuk melakukan kebaikan.


Selanjutnya Dalil Lainnya menyebutkan Sbb : 


وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه


*Dan bersabarlah kamu terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya*  (QS. Al-Kahfi Ayat : 28).


Ayat di atas adalah perintah sabar terhadap orang-orang baik, yang senantiasa berdoa dan menyeru di jalan Allah. Karena dakam   pertemanan, pasti kita akan menjumpai suatu hal yang tidak menyenangkan, oleh karena itu Allah perintahkan bersabar jika menjumpai suatu hal yang tidak menyenangkan dalam pergaulan.


*_B.  Sabar Dalam Menjauhi Kemaksiatan :_*


Hal inilah yang terjadi pada Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Beliau diajak berzina oleh istri seorang al-‘aziz di tempat yang sudah aman lagi tertutup rapat, sehingga tidak mungkin ada orang yang tahu. Selain itu, istri al-‘aziz juga memiliki kekuasaan dan kekuatan terhadap Yusuf, namun Yusuf mampu menghidari ajakan berzina dari seorang wanita yang cantik, padahal dia sendiri adalah seorang pemuda yang masih belia, sehingga sangat mudah untuk tergoda melakukan zina.


Akan tetapi, Yusuf lebih memilik bersabar dalam menjahi kemaksiatan sehingga ia pun rela dipenjara. Sebagiamana Yang Allah Ceritakan Dalam Firman Nya Di Bawah Ini : 


قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ


*Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh*  (QS. Yusuf Ayat :  33).


*_C. Sabar Dalam Menerima Takdir Allah :_*


Sabar jenis yang ketiga adalah sabar dalam menerima takdir yang Allah berikan. Sebagaimana Firman Allah SWT Berikut Ini :


فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ


*Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu* (QS. Al-Insan Ayat : 24)


Takdir adalah sebuah ketetapan Allah, dari takdir yang baik sampai takdir yang buruk. Seorang muslim wajib menerimanya. Dia tidak boleh protes dengan takdir yang telah Allah tetapkan untuknya. Karena setiap takdir yang Allah tetapkan, pasti ada hikmahnya.


Namun seorang tidak boleh melakukan dosa dan maksiat dengan alasan takdir. Takdir yang telah Allah tetapkan, wajib seorang muslim untuk ridha kepadanya. Akan tetapi, untuk perbuatan buruk yang dilakukan  dosa dan maksiat, kita dilarang ridha. 


Ketika seorang muslim tertimpa takdir yang buruk misal  : musibah sakit atau kematian, ingatlah bahwa para Rasul mendapati cobaan yang jauh lebih berat dibanding kita semua. Oleh karena itu Allah perintahkan kepada kita untuk meniru para Rasul dalam hal bersabar.


Seoerti Firman Allah  SWT Di Bawah Ini :


فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ


*Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran para rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta agar (adzab) disegerakan untuk mereka*  (QS. Al-Ahqaf Ayat : 35)


Demikianlah 3 tingkatan kesabaran yang disebutkan dalam Al-Quran. Semuanya memiliki  keutamaan yang berbeda tergantung masing-masing orang. Ada yang lebih utama bersabar dalam menjauhi maksiat, dikarenakan lebih sulit baginya dibandingan untuk melakukan taat. Ada pula yang lebih utama bersabar dalam takdir Allah, dikarenakan lebih sulit baginya dibandingkan untuk menjauhi maksiat.


Semoga bermanfaat, wallahul muwaffiq.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS