Ticker

6/recent/ticker-posts

Tradisi Randai daerah Minangka




Oleh : Wisnu Anggara


Minangkabau merupakan etnis yang ada di Indonesia, etnis Minangkabau mempunyai beragam tradisi yang sangat terkenal, contoh beberapa tradisi yang ada di Minangkabau yaitu tari, musik dan randai. Dan pada artikel ini sayang akan membahas sedikit atau banyak nya tentang tradisi randai di Minangkabau. 


Randai menurut saya adalah kebudayaan Minangkabau yang sangat unik, karna dalam tradisi randai kita dapat menyaksikan adanya seni tari, silat, serta seni musik. Randai dapat kita deskripsikan sebagai suatu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran. Kemedian secara perlahan melangkah sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara bergantian. Dalam pertunjukan randai biasanya dipimpin oleh satu orang yang disebut dengan panggoreh. Panggoreh biasanya beperan sebagai pemberi aba-aba yang bertujuan untuk mengatur tempo dari setiap gerakan randai. Fungsi randai tidak hanya untuk menghibur atau bersenang-senang, karna biasanya randai dilakukan sebagai media untuk menyampaikan nasihat. 


Randai sempat dimainkan di masyarakat pariangan Tanah datar, mereka biasa memainkan pertunjukan randai ketika berhasil menangkap rusa. Pada awalnya randai biasanya dimainkan oleh remaja disurau pada malam hari menjelang tidur. Sampai sekarang ini tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa yang menciptakan kesenian randai ini.


Asal mula kata randai adalah dari kata"handai" yang berarti santai, pembicaraan yang penuh hangat dan intim, namun ada juga yang berkata kalau randai berasal dari bahasa arab yakni Rayan-Li-Dai, yang lekat dengan dai( pendakwah yang berasal dari golongan traikat Na'sabanndiyah). 


Pada awal mulanya randai digunakan sebagai alat menyampaikan kaba (cerita rakyat) melalui gurindam yang di dendangkan dan gelombang (tari) yang bersumber dari gerakan silat Minangkabau. Sekarang setelah adanya perkembangan randai juga menggunakan dialog dan sandiwara. 


Pada masa sekarang randai telah memiliki 300 jenis di Sumatera Barat. Serta seiring dengan berkembangnya zaman randai akhirnya di mainkan untuk menjadi bagian dari acara sebagai sebuah seni, seperti acara pernikahan, peseta rakyat dengan tujuan sebagai sarana hiburan. 


Randai dapat kita lestarikan dengan cara memperkenalkan kesenian ini kepada generasi muda kita terutama pada generasi muda Minangkabau. Randai dapat kita kenal kan kepada generasi muda dengan mengajak mereka untuk menonton dan mengadakan pertunjukan maupun kompetisi kesenian randai. 


Randai juga dapat kita kenal kan kepada generasi muda seperti siswa maupun mahasiswa dengan mengadakan kegiatan minat bakat di Universitas maupun disekolah. Jika bukan kita sebagai generasi muda yang melestarikan kesenian randai  lantas siapa lagi yang akan melestarikanya, karna masa depan warisan budaya dan tradisi dari nenek moyang berada pada tangan generasi muda.


*/penulis Wisnu Anggara Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS