Ticker

6/recent/ticker-posts

Pacu Itiak



Oleh: Haisyah Qadri Febrian, mahasiswi Universitas Andalas, Fakultas Ilmu Budaya, Sastra Minangkabau 



Pacuan itiak atau balapan itik merupakan salah satu kebiasaan unik yang dimiliki masyarakat Minangkabau. Pacu itiak sendiri berasal dari Payakumbuh, kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat. Kebiasaan ini unik karena kalau biasanya orang banyak menggunakan sapi atau kerbau sebagai hewan yang sering digunakan untuk berpacu, lain halnya dengan kebiasaan masyarakat Lima Puluh Kota yang menggunakan itik sebagai hewan yang dipacu.

Tradisi ini menimbulkan semacam pembelajaran nilai nilai budaya contohnya nilai kejujuran, patriotisme, persaingan, harmonis, kerjasama dan hiburan, nilai nilai ini berguna untuk dilestarikan. Kenyataannya pengunjung dan  masyarakat tidak hanya menikmati lomba Pacu itiak sebagai ajang hiburan tetapi menjadikan lomba Pacu itiak sebagai arena judi dan taruhan.

Itik yang digunakan bukanlah sembarang itik, melainkan itik pilihan. Karena tidak semua itik dapat terbang untuk kategori ini, itik yang dipilih harus mempunyai warna kaki yang sama hitam atau kuning, memiliki sisik kecil diujung jari tengah, memiliki jumlah gigi yang ganjil, memiliki sayap yang panjang yang mengarah keatas menjadi persyaratan utama yang tak bisa diabaikan. itik yang dijadikan sebagai itik terbang yaitu jenis itik sawah atau itik kampung yang banyak dipelihara masyarakat untuk petelur dan pedaging. Biasanya itik yang dipilih adalah itik yang digembalakan ditengah sawah kerena mempunyai fisik yang lebih kuat dibanding itik yang dikurung atau tidak pernah digembalakan.

Keberadaan kesenian pacu itiak memang sudah dimulai sejak tahun 1926. Pada tahun 1958-1960 kegiatan tersebut sempat terhenti karena terjadi pergolakan di dalam negeri. Namun demikian pada tahun 1960 pacu itiak mulai di gelar kembali di nagari-nagari sampai saat ini. Hal ini dilakukan oleh masyarakat pasti ada suatu tujuan dibalik itu semua. Sehingga permainan ini dipertahankan, dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generas iberikutnya.

Upaya yang dilakukan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dalam tradisi pacu itiak dengan cara ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian tradisi, menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa tradisi pacu itiak ini merupakan fenomena unik yang patut untuk dijaga kelestariannya dan dipertahankan keasliannya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS