Ticker

6/recent/ticker-posts

DIALOG TENTANG AMALAN YANG PALING ALLAH SENANGI : ANTARA NABI MUSA DENGAN ALLAH SWT* *_(Versi Imam Ghazali)_


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI



Nabi Musa AS merupakan Nabi yang namanya sering disebut dalam Al-Qur’an, begitu pula kisah-kisah beliau. Tercatat dalam Al-Qur’an nama Nabi Musa AS disebut kurang lebih sebanyak 125 kali, sedangkan nama Nabi Isa AS disebut sebanyak 25 kali, dan Nabi Muhammad SAW sebanyak 4 kali.


Selain itu, Nabi Musa AS juga satu dari lima Nabi yang mempunyai sifat Ulul Azmi. Ulul Azmi sendiri merupakan golongan para Nabi pilihan yang mempunyai sifat ketabahan yang luar biasa dalam menyebarkan ajaran agama. Nabi Musa AS juga Nabi yang bergelar Kalimullah, karena menerima wahyu langsung dari Allah SWT tanpa melalui malaikat Jibril.


Imam Ghazali dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub mengisahkan dialog Nabi Musa AS dengan Allah SWT tentang amalan apa yang disukai oleh-Nya. 


*_A. Dialog Tersebut Kurang Lebih Seperti Di Bawah Ini :_*


*1. Nabi Musa AS :*


Nabi Musa AS pernah bertanya kepada Allah SWT : 


Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah yang engkau perintahkan. Manakah di antara ibadahku yang engkau senangi, apakah shalatku?”


*Allah SWT :*


Allah SWT kemudian menjawab : 


Shalatmu itu hanya untukmu sendiri. Karena shalat membuat engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.


*2. Nabi Musa AS :*


Kemudian Nabi Musa AS bertanya lagi kepada Allah SWT :


 Apakah dzikirku?


*Allah SWT :*


Lalu Allah SWT menjawab : 


Dzikirmu itu untuk dirimu sendiri. Karena dzikir membuat hatimu menjadi tenang.


*3.  Nabi Musa AS :*


Nabi Musa AS masih saja  penasaran dan bertanya lagi  : 


Apakah puasaku ?


*Allah SWT :*


Kemudian Allah SWT menjawab :


Puasamu itu hanya untukmu saja. Karena puasa melatih diri dan mengekang hawa nafsumu ?


*4. Nabi Musa AS :*


Lalu ibadah apa yang membuat Engkau senang ya Allah? Ucap Nabi Musa AS.


*Allah SWT :*


Kemudian Allah SWT menjawab : 


*_SEDEKAH !!!_* Tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang kesusahan dengan sedekah, sesungguhnya aku berada di sampingnya.


*_B. Pesan Yang Tersurat  dan Tersirat Di Dalam Dialog Tersebut Adalah :_*


Dialog antara Nabi Musa AS dan Allah SWT menunjukkan pada kita semua bahwa ibadah-ibadah seperti shalat, puasa, dzikir belum tentu membuat Allah SWT menjadi senang kepada kita, walaupun ibadah tersebut sangat tinggi nilai pahalanya.


Mengapa demikian? Karena ibadah-ibadah tersebut hanya berdampak kepada diri  sendiri, tidak berdampak kepada orang lain.


Sedangkan sedekah merupakan ibadah atau amal perbuatan yang bukan hanya berpahala tinggi bagi diri sendiri, tetapi juga dapat membuat bahagia orang lain yang sedang kesulitan. Amal perbuatan seperti inilah yang disenangi oleh Allah SWT.


Bahkan Abdul Aziz bin Umair pernah berkata : 


*(1) Shalat hanya mengantarkanmu sampai setengah perjalanan surga; (2) Sedangkan puasa hanya mengantarkanmu hingga ke depan pintu surga; (3) Akan tetapi sedekah mampu  memasukkanmu ke dalam surga*


Seseorang yang hanya tekun shalat dan puasa, akan tetapi tidak mau bersedekah. Maka dia belum memenuhi syarat untuk masuk surga, karena orang-orang yang  seperti ini hanya layak berada di pintu surga saja. Maka adanya sedekah menjadi penyempurna amal ibadah seseorang untuk mengantarkannya masuk ke dalam surga.


Para ulama besar Islam juga sering mengingatkan akan pentingnya sedekah. Karena bila seseorang hanya sibuk dengan ibadah ritual saja, seperti shalat, dzikir, puasa, haji dan lainnya. Maka jangan merasa puas bahwa telah menjadi dekat dan disenangi oleh Allah SWT.  Karena ibadah tersebut belum sepenuhnya sebagai upaya untuk mencintai Allah SWT.


*_C.  Landasan Dialog Yang Disampaikan Oleh Imam Ghazali Mengacu Kepada :_*


*1. Firman Allah SWT Dalam  Surat Al Baqarah Ayat 261-262, yakni :*


مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ


*Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui* (QS. Al Baqarah Ayat : 261).


الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ


*Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut- nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati* (QS. Al Bsqarah Ayat : 252)


*2. Sabda Rasulullah SAW Di Bawah Ini :*


أحبُّ الناسِ إلى اللهِ تعالى أنفعُهم للناسِ وأحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سرورٌ يُدخلُه على مسلمٍ أو يكشفُ عنه كُربةً أو يقضي عنه دَينًا أو يطردُ عنه جوعًا ولأن أمشيَ مع أخٍ في حاجةٍ أحبُّ إليَّ من أن أعتكفَ في هذا المسجدِ ( يعني مسجدَ المدينةِ ) شهرًا ومن كفَّ غضبَه ستر اللهُ عورتَه ومن كظم غيظَه ولو شاء أن يمضيَه أمضاه ملأ اللهُ قلبَه رجاءَ يومِ القيامةِ ومن مشى مع أخيه في حاجةٍ حتى تتهيأَ له أثبت اللهُ قدمَه يومَ تزولُ الأقدامُ


*Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk manusia. Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau masukan ke hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan salah satu kesusahannya, atau engkau membayarkan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya. Dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya. Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat. Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka* (HR. Ath Thabrani 6/139, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/575).


Wallahu A’lam.


Semoga sekelumit bahan muhasabah ini dapat membuat hati kita terketuk untuk menunaikannya, aamiin YRA

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS