Ticker

6/recent/ticker-posts

BENCANA ATAU MUSIBAH DALAM PERSPEKTIF AL QUR'AN DAN AL HADITS



Oleh : Prof. Asasriwarni MA 

Seringkali  bencana maupun musibah dimaknai sebagai azab atau pembinasaan. Bencana diartikan sebagai hukuman Allah SWT kepada manusia karena tidak mematuhi perintah-perintah Nya.


Padahal sesungguhnya bencana atau musibah dalam  Perspektif Al Qur'an dan Al Hadits tudak sepenuhi seperti itu, malainkan dapat dipilah ke dalam tiga kategori, yakni :  


*_A. Kategori Pertama :_*


*Sebagai Ujian*. Bencana bisa berfungsi sebagai Ujian  yang datang dari  Allah SWT untuk meningkatkan   derajat seorang hamba,  jika ia mampu melewatinya dengan baik, penuh kesabaran, keikhlasan, dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini : 


كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ


*Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami* (QS. Al-Anbiya'  Ayat : 35)


Selanjutnya, bencana juga dapat berfungsi sebagai upaya Allah SWT   untuk memperkuat keimanan dan memperkokoh ketaatan seorang hamba kepada Nya. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini : 


مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ يُّؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ يَهۡدِ قَلۡبَهٗ‌ؕ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ


*Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu* (QS. At-Taghabun Ayat Ayat :  11)


Bahkan, bencana juga berfungsi sebagai media peleburan dosa bagi hamba Nya yang mampu menjalaninya dengan baik dan penuh kesabaran. Sebagaimana  sabda Rasulullah SAW  berikut ini : 


مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ


*Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya*  (H.R. Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).


*_B. Kategori Kedua :_*


*Sebagai Hukuman*. Hukuman diberikan kepada umat Nya yang berperilaku dan berbuat melampaui batas kewajaran dan  melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Sebagai contoh : manakala manusia mengeksploitasi sumber daya alam sehingga merusaknya dan mengganggu keseimbangan ekosistem alam. Maka Allah SWT akan menurunkan hukuman sebagai balasan dari perbuatan dosa yang telah nereka lakukan. Sebagaimana firmal Alkah SWT berikut ini : 


وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ


*Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan* (QS. Al-A'raf Ayat : 96)


Selanjutnya Allah SWT juga berfirman sbb : 


وَاَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْۢ بَعْضِ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ اِلَيْكَۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ اَنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوْبِهِمْ ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ لَفٰسِقُوْنَ


*dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik* (QS. Al-Ma'idah Ayat : 49)


*_C. Kategori Ketiga :_*


*Sebagai azab*. Bencana ditimpakan kepada  umat manusia karena adanya penolakan terhadap ajakan para nabi untuk bertauhid kepada Allah SWT. Manakala para nabi yang dengan susah payah  menyerukan keimanan kepada suatu kaum, namun justru kaum tersebut  kian asyik tenggelam dalam kekufuran. Sebagai respon dari ketidakpatuhan yanf secara berkesinambungan tersebut, maka Allah SWT mengirimkan musibah yang berbentuk azab  (membinasakan). Sebagai mana kisah Umat Nabi Lut yang Allah   SWT abadikan  dalam firman Nya berikut ini : 


فَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ مَّنْضُوْدٍ


*Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Lut, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar* (QS. Hud Ayat : 82).


Demikian juga azab yang telah ditimpakan kepada Umat Nabi Nuh yang diabadikan okeh Allah SWT dalam firman Nya berikut ini :


وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ


*Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar (umat Nabi Nuh) sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim* (QS. Al-'Ankabut Ayat : 14)


Azab yang sama juga telah ditimpakan kepada Fir'aun dan pasukannya. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini : 


وَاَنۡجَيۡنَا مُوۡسٰى وَمَنۡ مَّعَهٗۤ اَجۡمَعِيۡنَ​ۚ‏ (65) ثُمَّ اَغۡرَقۡنَا الۡاٰخَرِيۡنَ​ؕ‏ (66) اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاَيَةً ​ ؕ وَمَا كَانَ اَكۡثَرُهُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ‏ (67)


*Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya. Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain (Fir'aun dan Pasukannya). Sungguh, pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman* (QS. Asy Sy'araa Ayat : 65-67)


Semoga hal ini bisa kita jadikan sebagai bahan untuk bermukhasabah. Kemudian kita dapat memetik hiknah di balik firman Allah SWT dan Sabda Rasulullah SAW tersebut di atas, aamiin YRA

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS