Ticker

6/recent/ticker-posts

INGIN MERAIH KEDUDUKAN YANG MULIA DAN TERHORMAT ? HIASILAH DIRI ANDA DENGAN SIFAT TAWADHU' !!!


Oleh : Prof.Dr.H.Asasriwarni MH


*_A. Dalil Rujukan :_*


Abu Hurairah  berkata bahwa,  Rasulullah SAW  bersabda sbb : 


مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ


*Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. _Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya_* (HR. Muslim No. 2588). 


Yang dimaksudkan oleh hadits tersebut  menurut Iman Muslin adalah :  *Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang tawadhu', baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang tawadhu' akan dianggap mulia, yakni : Allah SWT  akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan di akhiratpun  kedudukannya  semakin mulia, yakni :   Allah SWT akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat tawadhu’nya di dunia* (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim,  16: 142)


*_B. Beberapa Pelajaran Yang Terdapat Dalam Hadits Tersebut  :_*


*1. Tawadhu' Sifat Yang Sangat Mulia :*


Tawadhu’ adalah sifat yang amat mulia, namun sedikit orang yang memilikinya. Ketika orang sudah memiliki gelar yang mentereng, berilmu tinggi, memiliki harta yang melimpah, sedikit orang yang memiliki sifat tawadhu' (rendah hati). Padahal  kita seharusnya mengikuti  ilmu padi, yakni : *kian berisi, kian merunduk*.


*2. Tawadhu' Adalah Ikhlas Bila Direndahkan Orang :*


Tawadhu’ adalah ridho jika dianggap mempunyai kedudukan lebih rendah dari yang sepantasnya. Tawadhu’ merupakan sikap pertengahan antara sombong dan melecehkan diri. Sombong berarti mengangkat diri terlalu tinggi hingga lebih dari yang semestinya. Sedangkan melecehkan yang dimaksud adalah menempatkan diri terlalu rendah sehingga sampai pada pelecehan hak (Lihat Adz Dzari’ah ila Makarim Asy Syari’ah, Ar Roghib Al Ash-fahani, 299). 


Berkaitan dengan hal itu,   Ibnu Hajar berkata :  *Tawadhu’ adalah menampakkan diri lebih rendah pada orang yang ingin mengagungkannya. Ada pula yang mengatakan bahwa tawadhu’ adalah memuliakan orang yang lebih mulia darinya* (Fathul Bari, 11: 341)


*3. Tawadhu' Adalah Sifat Para Nabi :*


Tawadhu’ juga merupakan akhlak mulia dari para nabi *_‘alaihimush sholaatu wa salaam_*.  Lihatlah Nabi Musa AS  :  melakukan pekerjaan rendahan, menikahkan orang dan  memberi minum pada hewan ternak dalam rangka menolong dua orang wanita yang ayahnya sudah tua renta. Lihat pula Nabi Daud AS : makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Nabi Zakariya AS : dulunya seorang tukang kayu. Sifat tawadhu’ Nabi Isa AS :  yang oleh Allah SWT diceritakan dalam Al Qur'an sbb :  


وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا


*Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka*  (QS. Maryam Ayat : 32). 


*4. Sifat Tawadhu' Akan Menyebabkan Disayangi Semua Umat :*


Orang tentu saja akan semakin menyayangi orang yang rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Itulah yang terdapat pada pribadi Rasulullah SAW. Hal tersebut dapat di lihat dalam sabda Beliau di bawah ini :  


وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ


*Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas  pada yang lain* (HR. Muslim)


*5. Rasulullah SAW Sangat Menyayangi Dan Menghormati Anak Kecil :*


Lihatlah Rasulullah SAW selalu  memberi salam pada anak kecil dan yang memiliki umur dan kedudukan lebih rendah. Hal ini dapat dilihat pada riwayat  yang disampaikan oleh sahabat Anas sbb :


أن النبي صلى الله عليه و سلم كان يزور الأنصار ويسلم على صبيانهم ويمسح رؤوسهم


*Sungguh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berkunjung ke orang-orang Anshor. Lantas beliau memberi salam kepada anak kecil mereka dan mengusap kepala mereka*  (HR. Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya No. 459. Sanad hadits ini shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).  Sifat ini adalah merupakan  sifat yang sungguh mulia dan jarang dapat kita temukan saat ini. Sangat sedikit orang yang mau memberi salam kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.


Dalam kesehariannya, Rasulullah SAW waktu di rumah, Beliau membantu istrinya, bahkan jika sendalnya putus atau bajunya sobek, beliau menjahitnya dan memperbaikinya sendiri. Ini beliau lakukan di balik kesibukan beliau untuk berdakwah dan mengurus umat. Hal ini dapat disimak dalan sebuah hadits berikut ini : 


عَنْ عُرْوَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ؟ قَالَتْ: “مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ”


*Urwah bertanya kepada ‘Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala bersamamu (di rumahmu)?” Aisyah menjawab, “Beliau melakukan seperti apa yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya. Beliau mengesol sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air di ember*  (HR. Ahmad No. 6 : 167 dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya No. 5676. Sanad hadits ini shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth). 


Rasulullah SAW tanpa rasa sungkan dan malu membantu pekerjaan istrinya. ‘Aisyah pernah ditanya tentang apa yang dikerjakan Rasulullah SAW  ketika berada di rumah. Lalu ‘Aisyah menjawab sbb :


كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ


*Beliau selalu membantu pekerjaan keluarganya, dan jika datang waktu shalat maka beliau keluar untuk melaksanakan shalat* (HR. Bukhari No. 676). Beda dengan kita yang mungkin agak sungkan membersihkan popok anak, menemani anak ketika istri sibuk di dapur, atau mungkin membantu mencuci pakaian.


*6. Tawadhu' Adalah Memuliakan Orang Lain :*


Sebagaimana di katakan oleh Hasan Bashri sbb : 


قال الحسن رحمه الله: هل تدرون ما التواضع؟ التواضع: أن تخرج من منزلك فلا تلقى مسلماً إلا رأيت له عليك فضلاً .


Al Hasan Al Bashri berkata : *Tahukah kalian apa itu tawadhu’? Tawadhu’ adalah engkau keluar dari kediamanmu lantas engkau bertemu seorang muslim. Kemudian engkau merasa bahwa ia lebih mulia darimu*


*7. Tawadhu' Adalah Merahasiakan Kedudukannya Yang Terhormat :*


Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafi'i sbb : 


يقول  الشافعي: « أرفع الناس قدرا : من لا يرى قدره ، وأكبر الناس فضلا : من لا يرى فضله »


Imam Asy Syafi’i berkata : *Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah menampakkan kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah menampakkan kemuliaannya*  (Syu’abul Iman, Al Baihaqi, 6: 304)


*_C. Ayat Al Qur'an Yang Menjadi Acuannya :_*


*1. Dalam Surat Al Ahzab Ayat 21, Allah SWT  Berfirman Sbb :*


لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا


*Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah*  (QS. Al Ahzab Ayat : 21)


*2. Dalam Surat Maryam  Ayat 32, Allah SWT  Berfirman Sbb :*


وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا


*Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka*(QS. Maryam Ayat : 32).


*_D. Pengakuan dan Doa Yang Sebaiknya Dipanjatkan :_*  


Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum. 


ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ


Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik...


*Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu*


*_E. Hal Yang Senantiasa Harus  Diingat Adalah :_*


*1. Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, bahwa Rasulullah SAW  bersabda Sbb :*


ﺑَﻠِّﻐُﻮﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻳَﺔً


*Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat* (HR.Bukhari)


*2. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah  SAW  Bersabda Sbb :*


ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻣِﺜْﻞُ ﺁﺛَﺎﻡِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﺛَﺎﻣِﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ


*Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun* (HR.Muslim).


*3. Dakwah Di Jalan Allah SAW  Merupakan Amal Yang Sangat Mulia :*


Ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allah SWT adalah dakwah. Sebagaimana firman Allah SWT  sbb : 


ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ


*Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang  yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung*  (QS.Ali-Imran Ayat : 104).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS