Ticker

6/recent/ticker-posts

KKN UNAND Hadirkan Inovasi POC: Limbah Rumah Tangga Disulap Jadi Pupuk untuk Petani Koto Laweh




Nagari Koto Laweh di Kabupaten Solok menjadi salah satu lokasi pengabdian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas tahun ini. Dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Dr. Juniarti, S.P, M.P, mahasiswa KKN UNAND hadir mengusung semangat “Kampus Berdampak” melalui program pemberdayaan petani. Salah satu inovasi yang dijalankan adalah pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) berbahan dasar limbah rumah tangga dan pertanian. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus membantu menekan biaya produksi para petani.

Selama beberapa waktu belakang, Masyarakat setempat kerap mengeluhkan limbah organik yang menumpuk dan mengganggu lingkungan. Menjawab persoalan tersebut, mahasiswa KKN hadir memberikan edukasi pengolahan limbah menjadi pupuk cair. Selain penjelasan, kelompok tani juga diajak mempraktikkan langsung proses pembuatannya.

Pupuk Organik Cair (POC) yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN ini merupakan inovasi ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan-bahan alami seperti limbah organik rumah tangga, sisa tanaman, dan kotoran ternak yang difermentasi. Proses fermentasi ini menghasilkan larutan kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta mengandung mikroorganisme bermanfaat bagi kesehatan tanah.

Berbeda dengan pupuk kimia yang cenderung meninggalkan residu berbahaya, POC bersifat aman bagi lingkungan dan membantu memperbaiki struktur tanah secara berkelanjutan. Cara penggunaannya pun sederhana, cukup disemprotkan ke daun atau disiramkan ke area perakaran, sehingga nutrisi dapat terserap dengan cepat. 

Satu bulan sebelum sosialisasi, mahasiswa lebih dulu membuat POC menggunakan bahan seperti sisa sayur dan buah, molase atau gula merah, EM4, dan air. Langkah ini dilakukan agar pada saat kegiatan, petani dapat melihat langsung hasil fermentasi yang sudah jadi. Beberapa hari sebelum acara, bahan serupa kembali dikumpulkan untuk praktik kelompok tani.

Pada kegiatan sosialisasi, mahasiswa menjelaskan manfaat POC bagi tanah dan tanaman, lalu memandu langkah-langkah pembuatannya. Bahan yang digunakan adalah 5 liter air, 250 gram gula merah, 3–4 tutup botol EM4, dan potongan bahan organik. Semua bahan dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat dan difermentasi selama kurang lebih 20-30 hari. Produk POC hasil fermentasi sebulan sebelumnya juga diperlihatkan sebagai pembanding warna, aroma, dan tekstur.

Tahap akhir kegiatan adalah evaluasi dan penyerahan POC yang telah difermentasi kepada kelompok tani. Panduan pembuatan juga diberikan agar petani dapat membuatnya secara mandiri di kemudian hari.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNAND berharap tidak ada lagi limbah organik yang terbuang sia-sia. 

Petani pun bisa menghemat penggunaan pupuk kimia sekaligus menjaga kesuburan tanah. 


Lebih dari sekadar program kerja, inisiatif ini menjadi bukti bahwa kampus dapat hadir dan memberi perubahan nyata bagi masyarakat. Semoga semangat “kampus berdampak” terus tumbuh, menginspirasi mahasiswa lain untuk ikut berkontribusi di berbagai penjuru negeri.



Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS