Nama : Afra Nazhifah Irwan Syah. NIM : 2310751032 Sastra Jepang Universitas Andalas Padang
A. Pendahuluan
Pemenuhan kebutuhan anak merupakan aspek krusial dalam mendukung perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak secara optimal. Novel Totto-chan: Gadis di Tepi Jendela karya Tetsuko Kuroyanagi menggambarkan perjalanan seorang anak perempuan yang unik dan penuh rasa ingin tahu dalam menempuh pendidikan di sekolah yang berbeda dari kebanyakan sekolah pada zamannya. Totto-chan yang awalnya dianggap “nakal” dan dikeluarkan dari sekolah biasa, kemudian menemukan lingkungan belajar yang mampu memahami dan memenuhi kebutuhannya secara menyeluruh di sekolah Tomoe Gakuen.
Hal ini sejalan dengan teori dari Abraham Maslow yang menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan mulai dari kebutuhan dasar hingga aktualisasi diri agar individu dapat berkembang secara optimal. Dengan menggunakan perspektif teori Maslow, esai ini akan mengkaji bagaimana novel Totto-chan menggambarkan pentingnya pemenuhan kebutuhan anak dalam proses perkembangan mereka, khususnya melalui pengalaman Totto-chan di lingkungan sekolah yang humanis dan mendukung.
B. Gambaran Pengarang Novel, Masyarakat Jepang, dan Tokoh Cerita
1. Tetsuko Kuroyanagi
Tetsuko Kuroyanagi adalah seorang aktris, presenter, dan penulis asal Jepang yang lahir pada tahun 1933 di Tokyo. Ia dikenal luas melalui karya autobiografinya, Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela, yang menceritakan pengalaman masa kecilnya yang unik dan penuh warna. Kuroyanagi menulis novel ini untuk mengenang masa kecilnya serta menyampaikan pesan penting tentang pendidikan yang humanis dan menghargai keunikan setiap anak. Karya ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
2. Masyarakat Jepang
Pada masa Perang Dunia II, masyarakat Jepang menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang berat, termasuk tekanan akibat perang dan perubahan nilai-nilai tradisional. Sistem pendidikan saat itu cenderung kaku dan disiplin, dengan sedikit ruang untuk kreativitas dan ekspresi anak-anak. Namun, di tengah situasi tersebut, muncul gerakan pendidikan alternatif yang mencoba memberikan pendekatan lebih manusiawi dan memperhatikan kebutuhan psikologis anak, seperti yang diterapkan di sekolah Tomoe Gakuen tempat Totto-chan belajar. Kondisi ini mencerminkan pergeseran pandangan masyarakat Jepang terhadap pentingnya perkembangan holistik anak.
3. Tokoh Totto Chan
Totto-chan adalah tokoh utama dalam novel yang merupakan representasi masa kecil Tetsuko Kuroyanagi sendiri. Ia digambarkan sebagai gadis kecil yang ceria, penuh rasa ingin tahu, dan memiliki semangat bebas berekspresi yang membuatnya berbeda dari anak-anak lain pada umumnya. Karena sifatnya yang aktif dan tidak mudah diatur, Totto-chan sempat dianggap “nakal” dan dikeluarkan dari sekolah konvensional. Namun, ketika ia masuk ke Tomoe Gakuen, lingkungan yang lebih terbuka dan mendukung membuatnya bisa tumbuh dan berkembang dengan bahagia, menunjukkan betapa pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional dan psikologis anak dalam proses belajar dan perkembangan diri.
C. Analisis Kebutuhan Totto Chan
Abraham Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan manusia tersusun secara hierarki dari yang paling dasar hingga yang paling tinggi, yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial (cinta dan rasa memiliki), kebutuhan penghargaan, dan aktualisasi diri.
1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah Kebutuhan dasar seperti makan, minum, pakaian, dan istirahat yang terpenuhi dalam kehidupan Totto-chan.
“Pakaian yang biasa dikenakannya selalu dijahit sendiri oleh mama, tetapi yang dipakai hari ini adalah pakaian yang dibeli dari toko.”
Dari kutipan tersebut menggambarkan terpenuhinya kebutuhan fisiologis Totto chan yang dapat dilihat bahwa mama Totto chan yang menyediakan baju sekolah untuk Totto Chan bersekolah.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, selanjutnya adalah kebutuhan rasa aman yang dimana suatu individu akan berusaha memenuhi kebutuhan akan keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik maupun emosional.
“Tetapi bersama kepala sekolah ini, ia merasa aman, hangat dan menyenangkan. Ia berpikir, kalau dengan orang ini saya bisa akrab selama-lamanya.”
Dari kutipan tersebut terlihat bahwa terpenuhinya rasa aman Totto chan setelah ia dikeluarkan dari sekolah lamanya dan rasa aman itu ia peroleh setelah berinteraksi dengan pak Kobayashi yang merupakan kepala sekolah dari Tomoe Gakuen yaitu sekolah barunya.
3. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan ini berkaitan dengan hubungan sosial seperti rasa cinta, kasih sayang, persahabatan, rasa memiliki, dan interaksi sosial. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan hubungan yang harmonis dengan orang lain.
“Mendengar suara cerah itu, Totto gembira dan menjawab dengan suara besar, “Saya Totto. Dengan demikian, mulailah persahabatan antara Yasuaki Yamamoto dengan Totto.”
Dari kutipan tersebut menggambarkan pemenuhan kebutuhan sosial Totto chan yaitu persahabatannya dengan Yasuaki Yamamoto yang membuat Totto chan menjadi semakin senang bersekolah disana karena bertemu dengan teman-temannya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi penghargaan dari diri sendiri (harga diri, prestasi, otonomi) dan penghargaan dari orang lain (status, pengakuan, perhatian). Memenuhi kebutuhan ini membantu individu merasa dihargai dan percaya diri.
“”Bagus, bukan? Tapi karena huruf Kanjinya agak banyak, mungkin sedikit sulit bagimu.” Sekali lagi Rocky menggerakkan kepala seolah mengamati kertas itu baik-baik lalu menjilat Totto. Sambil beranjak dari duduknya Totto berkata dengan nada puas. “Bagus, kalau begitu sekarang saya mau memperlihatkan ini kepada Mama dan Papa.”
Dari kutipan tersebut terlihat terpenuhinya kebutuhan penghargaan dari Totto chan yaitu ia yang senang dengan nilai rapornya dan begitu pun dari Rocky serta mama dan papa Totto chan.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ini adalah kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri secara maksimal, menjadi pribadi yang lebih baik, kreatif, dan mencapai tujuan hidup. Kebutuhan ini biasanya hanya terpenuhi oleh individu yang mampu melewati tingkatan kebutuhan sebelumnya.
“Totto mulai berkata pelan-pelan dan lembut seolah-olah ia menjadi kakak atau ibu dari kepala sekolah.
“Kalau sudah besar nanti, saya akan menjadi guru di sini. Pasti!”
Kutipan ini menunjukkan bahwa Totto Chan telah terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri Totto chan, dengan menyatakan keinginannya untuk menjadi guru di sekolah yang ia cintai itu nantinya. Keinginan Totto untuk menjadi guru tersebut menandakan motivasi dan aspirasinya untuk mengaktualisasikan potensi serta memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
D. Kesimpulan
Melalui novel Totto Chan : Gadis di Tepi Jendela dapat diketahui bahwa kebutuhan anak sangat penting untuk perkembangan mereka. Dari teori Abraham Maslow, terlihat bahwa ketika kebutuhan dasar seperti rasa aman, kasih sayang, dan penghargaan terpenuhi, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan kreatif. Novel ini juga menunjukkan bahwa lingkungan yang mendukung, seperti sekolah Tomoe Gakuen, membantu anak merasa diterima dan bebas belajar sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Jadi, Totto chan mengajarkan bahwa perhatian dan pemenuhan kebutuhan anak, baik dari keluarga maupun sekolah, sangat berpengaruh pada perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak. Dengan memenuhi kebutuhan tersebut, anak bisa berkembang dengan baik dan menjadi pribadi yang bahagia serta mandiri.
E. Referensi
Anindya, Dhela. Biografi Tetsuko. https://www.scribd.com/document/359505961/Biografi-Tetsuko
Hanifa, Maula Sugar, Hendry (2024). ANALISIS HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW DALAM CERPEN
“PELAJARAN MENGARANG” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA. Universitas Indraprasta PGRI. Volume 8 nomor 1
Aris. Teori Kebutuhan Maslow: Pengertian, Konsep & Pembagiannya. Gramedia blog. https://www.gramedia.com/literasi/teori-kebutuhan-maslow/
(2023) Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow. Stieykpn. https://www.stieykpn.ac.id/read/440/hirarki-kebutuhan-maslow.html
Salim, Mabruri Pudyas (2024). Mengenal Teori Maslow, Pahami Konsep Hierarki Kebutuhan dan Pembagiannya. Liputan.com https://www.liputan6.com/hot/read/5527356/mengenal-teori-maslow-pahami-konsep-hierarki-kebutuhan-dan-pembagiannya
0 Comments