Pasaman - Jajaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Kabupaten Pasaman yang dipimpin Kepala Cabang Andry Fauzan melakukan sosialisasi program ke SMK Negeri 1 Simpang Alahan Mati (Simpati), pertengahan Juni lalu.
Disambut hangat oleh Kepala SMKN 1 Simpati Wirda Yetti, S.Pd., M.Pd.T, kegiatan sosialisasi itu juga dihadiri ketua komite sekolah dan sejumlah wali murid yang anak-anaknya akan mengikuti program magang.
Dalam kegiatan sosialisasi di aula sekolah itu, Andry mengingatkan pentingnya anak-anak yang akan magang untuk mengikuti sejumlah program di BPJS Ketenagakerjaan seperti Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
"Karena, sesuai dengan regulasi, anak-anak yang ikut magang pada dasarnya sudah memasuki dunia kerja," ujar Andry. "Itu artinya mereka juga akan menghadapi sejumlah resiko berupa kecelakaan kerja atau kematian," ungkapnya.
Menurut Andry, agar anak-anak merasa aman dan nyaman dalam menjalani magang, termasuk hal yang sama juga dirasakan oleh orangtuanya, caranya antara lain adalah dengan ikut sejumlah program yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan. "Agar mereka mendapat perlindungan yang layak," katanya.
Andry mengaku, langkah sosialisasi yang dilakukan pihaknya di sekolah itu mendapat sambutan positif. Tidak hanya dari pihak sekolah dan siswa, para orangtua siswa juga menyatakan tertarik untuk ikut.
"Ada sejumlah orangtua, selain mendukung anaknya yang akan magang untuk ikut BPJS Ketenagakerjaan, dia pribadi juga menyatakan tertarik untuk ikut," tambah Andry.
Buah dari sosialisasi itu, menurut Andry, sebanyak 65 siswa SMKN 1 Simpati yang akan magang sudah didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 40 siswa.
Senior Officer BPJS Ketenagakerjaan Pasaman Abdi Fachrury menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah yang telah memberi kesempatan kepada jajarannya untuk mensosialisasikan program-program BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut Abdi, pihaknya benar-benar mendapat sambutan yang lebih dari cukup dari pihak sekolah. "Terutama Buk Kepsek yang menyambut kami dengan ramah dan hangat," ungkap Abdi.
"Kita berharap sekolah-sekolah lain yang siswanya akan menjalani magang juga melakukan langkah serupa," sebutnya. "Hal ini sudah ada regulasinya," sambung Abdi lagi.
Serahkan Klaim Asuransi
Dalam pertemuan tersebut sekaligus juga diserahkan klaim asuransi kematian atas nama salah seorang siswa sekolah itu, Muhammad Hafidz. Klaim asuransi senilai Rp42 juta itu diterima oleh kepala sekolah yang didampingi keluarga Hafidz.
Hafidz merupakan siswa sekolah itu yang menjalani magang di Fauzi Motor, yang berlokasi di Kabupaten Agam, tahun lalu. Siswa jurusan Otomotif itu meninggal dunia ketika menjalani magang. (spa)
0 Comments