Oleh : Adiitya Zauza mahasiswa universitas Andalas Padang
Fenomena yang kita lihat saat ini, dimana tindak criminal paling tinggi terletak pada usia remaja, remaja saat ini menjadikan sebuah kenakalan sebagai alat mereka menunjukkan diri mereka, biasanya kenalan remaja rentan pada umur 12 tahun – 18 tahun, dalam waktu ini kestabilan emosi sangat belum stabil serta pengaruh lingkungan juga membuat mereka mengikuti apa yang di lakukan pada lingkungan nya, dari data UNICEF tahun 2016 kenakalan remaja di Indonesia mencapai 50% angka kriminalitas ,dan dari tahun ke tahun angka kriminalitas semakin melonjak, contoh nya pada 2022 saat ini angka kriminalitas naik menjadi 7,31% dari tahun 2021 menurut Kapolri Listyo sigit Prabowo tingkat kejahatan pada saat ini meningkat menjadi 256,507 perkara, dan pada tahun 2023 sendiri kriminalitas terus meningkat terkhusus pada kalangan remaja, bisa lihat sendiri masih marak kasus tawuran yang terjadi di kota padang, di daerah bypass merupakan tempat langgganan para remaja melakukan aksi tawuran, tujuan, baru-baru ini terjadi jalan limau manih kecamatan pauh lebih tepat nya dekat gerbang unand telah terjadi kasus tawuran yang mana motif terjadi nya tawuran karna adanya motor dari salah satu pihak di bakar dan membuat pihak lain menjadi dendam
Salah faktor terjadi nya kenakalan remaja pada saat ini adalah kurang nya komunikasi orang tua dengan anak nya,dan juga penggunaan media massa yang tidak pada tempat nya oleh kalangan remaja pada saat ini, peran orang tua sangat penting disini,bagaimana cara orang tua melakukan komunikasi pada anak supaya tidak terjerumus pada kenakalan remaja pada saat ini, pada dasar nya komunikasi memiliki fungsi sebagai menyampaikan sebuah maksud dan pesan, komunikasi orang tua sangat di butuhkan disini, apalagi remaja sekarang tidak bisa di beritahu dengan keras, mereka harus di ajak berkomunikasi secara berdua yang mana oleh anak zaman sekarang disebut dengan deeptalk, selain itu edukasi dari media sosial tentang bahaya nya kenakalan remaja sangat perlu di adakan, dimana selain peran komunikasi orang tua, komunikasi dari media sosial bisa menjadi pendorong untuk menurunkan lonjakan kenakalan remaja, edukasi ini juga harus di kemas menyesuaikan perkembangan dunia pada saat ini, selain itu juga harus ada kesadaran dari remaja itu sendiri.
0 Comments