Lebah, Pahlawan Kecil di Tengah Krisis Lingkungan

Oleh : Nabilah Rahmachila Azura, Biologi FMIPA Universitas Andalas.

Lebah sering kali dianggap sebelah mata karena memiliki tubuh yang kecil dan tidak berguna bagi lingkungan. Kenyataannya meskipun kecil peranan lebah dalam menjaga ekosistem dan keseimbangan alam sangat lah besar. Lebah adalah polinator atau penyerbuk alami yang mendukung keberlangsungan tanaman termasuk buah-buahan dan sayuran yang menjadi sumber utama pangan kita. Sebagai penyerbuk, lebah memainkan peran yang tidak bisa digantikan dalam siklus kehidupan tanaman dan mendukung rantai makanan. Penelitian menunjukkan lebih dari 75% tanaman berbunga bergantung pada serangga penyerbuk, dan di antara mereka, lebah merupakan penyerbuk yang paling efektif. 

Di luar itu, lebah juga berperan dalam menjaga keberagaman hayati, karena tanpa mereka, banyak spesies tanaman akan menghadapi ancaman kepunahan, dan akan mengganggu seluruh ekosistem. Tanpa lebah, tanaman seperti buah-buahan, sayuran, dan bunga yang kita andalkan untuk makanan dan produk lainnya tidak akan bisa berkembang biak dengan baik, yang akan berdampak pada ketahanan pangan global. Bayangkan saja tanpa kehadiran lebah, tanaman-tanaman tersebut kurang optimal penyerbukkaannya sehingga menurunnya kuantitas penghasilan buah yang mejadi sumber utama makanan bagi hewan di hutan dan manusia. Tanpa makanan , hewan tersebut akan mati dan tentunya akan berdampak bagi kelangsungan hidup manusia dan ekosistem lingkungan karena makanan yang kita konsumsi sehari-hari bergantung pada penyerbukan yang dilakukan oleh lebah dan serangga lainnya.

Belakangan ini, populasi lebah menghadapi ancaman serius. Penggunaan pestisida kimia, hilangnya habitat alami karena konversi lahan menjadi lahan pertanian besar dan pembangunan, serta perubahan iklim yang mengganggu siklus alam mereka menyebabkan penurunan populasi lebah secara drastis. Penurunan jumlah lebah ini bukan hanya masalah kecil, ini adalah masalah global yang memengaruhi ketahanan pangan, ekosistem, dan bahkan keberlanjutan hidup kita sebagai manusia.

Data menunjukkan bahwa populasi lebah telah berkurang hampir 90% di beberapa wilayah. Menurut sebuah laporan dari United Nations, penurunan populasi lebah dapat mengancam lebih dari 35% produksi pangan dunia dan jika tren ini berlanjut, kita bisa menghadapi krisis pangan yang serius yang akan berdampak langsung pada kehidupan kita. Maka dalam menghadapi krisis lingkungan ini, upaya konservasi lebah menjadi langkah penting untuk menjaga kelangsungan hidup berbagai spesies di bumi. Konservasi lebah bukan hanya tentang menyelamatkan serangga kecil ini, tetapi juga menjaga kelangsungan hidup manusia dan seluruh ekosistem bumi. Mengurangi penggunaan pestisida, memperkenalkan pertanian ramah lingkungan, serta melindungi habitat alami lebah dengan menanam lebih banyak tanaman berbunga di kebun-kebun kita adalah langkah-langkah sederhana yang bisa kita ambil untuk membantu menyediakan tempat berlindung dan sumber makan bagi lebah. Dengan menciptakan lebih banyak ruang hijau di sekitar kita, kita juga memberikan kesempatan bagi lebah untuk bertahan hidup.

Lebah mungkin kecil, tetapi dampak mereka jauh lebih besar daripada yang kita kira. Melalui tindakan kecil ini, kita tidak hanya membantu lebah, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang lebih besar. Dengan mendukung upaya konservasi ini, kita berperan dalam memitigasi krisis lingkungan yang lebih besar, dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati keanekaragaman hayati yang sama seperti yang kita nikmati hari ini. Mari kita ingat bahwa keberlanjutan bumi sangat bergantung pada setiap bagian kecil dari alam, termasuk lebah. Dengan menjaga mereka, kita menjaga masa depan kita. Kedepannya mari kita berkomitmen untuk bertindak lebih bijaksana dalam menjaga lingkungan dan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Keberadaan lebah adalah cermin dari keberhasilan kita dalam merawat dunia ini. Jika kita menjaga mereka, maka kita juga menjaga bumi.