Penulis:
drg. Desy Purnama Sari, MDSc
Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi bakteri TB juga dapat menyerang bagian tubuh mana saja seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. TB juga merupakan salah satu dari sepuluh penyebab kematian dan pembunuh utama penderita HIV di seluruh dunia (WHO, 2018). Berdasarkan Global TB Report tahun 2022, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita TB tertinggi kedua di dunia setelah India.
Prevalensi kasus tuberkulosis semakin meningkat di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan sebanyak 969.000 kasus TB dapat menjangkiti satu orang pada setiap 33 detik. Selain itu, rendahnya pengetahuan masyarakat terkait etika batuk yang masih sangat rendah juga menyebabkan penularan bakteri penyebab TB tidak dapat dicegah. Berdasarkan laporan Puskesmas Kambang ditemukan sebanyak 33 kasus pasien terkonfirmasi positif TB dan hanya 15 orang yang mau dan berhasil menyelesaikan pengobatan. Pengobatan TB yang tidak tuntas tentu sangat berpotensi dapat menularkan ke masyarakat lain, terutama keluarga penderita TB itu sendiri. Oleh sebab itu, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas (FKG UNAND) bekerja sama dengan Puskesmas Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat saling bersinergis untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar, guna mengatasi permasalahan tersebut. Tim pengabdian masyarakat FKG UNAND yang digagas oleh drg. Desy Purnama Sari, MDSc, Ibu Prima Kurniati Hamzah, SKM, MPH, Bella Annisa, Qaireenisa Naila dan Muhammad Taufik memberikan materi edukasi seputar Tuberkulosis, diantaranya gejala TB, penularan TB, cara mencegah penularan TB dan pengobatan TB, serta cara menjaga kesehatan rongga mulut.
Kegiatan promosi kesehatan masyarakat ini dilakukan pada tanggal 28-29 Mei 2024 di wilayah kerja Puskesmas Kambang yang diikuti oleh 20 Ibu yang membawa anaknya dengan metode sharing and hearing pada kelompok-kelompok kecil. Simulasi etika batuk yang benar dan cara menjaga kesehatan rongga mulut, khususnya menyikat gigi dipraktikkan bersama dengan simulasi dan uji coba langsung. Pada akhir kegiatan promosi kesehatan, dibuka sesi tanya jawab dengan pertanyaan yang sama dengan kuesioner yang telah dibagikan pada saat rapid survey. Sebanyak 85% ibu mampu menjawab pertanyaan dari materi yang telah dipaparkan dan seluruh peserta mempraktikkan cara batuk dan menyikat gigi yang benar. Alat kebersihan rongga mulut berupa pasta dan sikat gigi juga dibagikan ke peserta pengabdian masyarakat agar edukasi kebiaasaan baik ini terus dilanjutkan dirumah dan diaplikasikan setiap harinya.
0 Comments