Ticker

6/recent/ticker-posts

Tradisi unik marapulai basuntiang di Indrapura

 


Oleh:petri Yanti

Jurusan sastra Minangkabau fakultas ilmu budaya universitas Andalas

Minangkabau dikenal dengan adat istiadat dan tradisi yang beragam,begitu pula dengan adat perkawinan yang memiliki ketentuan masing-masing pada setiap daerah.adat perkawinan diminangkabau berbeda-beda pada tiap-tiap daerah karena dilakukan berdasarkan adat istiadat masyarakat tersebut.

Setiap daerah memiliki cara yang berbeda dalam melangsungkan upacara perkawinan tetapi memiliki tujuan yang sama untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan untuk membina sebuah keluarga.Dipesisir selatan tepatnya dinagari tiga sepakat indrapura,kecamatan pancung soal.perkawinan dinagari indrapura secara adat sama hal nya dengan daerah lain namun sedikit ada perbedaan dalam melakukannya.Di nagari Indrapura  suku Malayu terbagi tiga yaitu malayu kcik,malayu Gdang dan malayu tngah.

diindrapura mempelai lak-laki memakai Suntiang pada proses iring-iringan ,keduanya memakai Suntiang keliling kampung.arak arakan keliling kampuang bertujuan untuk memberi tahukan kepada masyarakat kampung bahwa kedua mempelai telah sah menjadi pasangan suami istri dan status sosial pun sudah berubah menjadi sumando bagi mamak rumah ,menantu bagi mertua dan mendapatkan gelar sumando .marapulai basuntiang pakaian adat indrapura terbilang unik hanya ada di indrapura.di daerah lain sumatra barat marapulai tidak memakai Suntiang melainkan memakai saluak.Tradisi marapulai basuntiang merupakan tradisi yang dilakukan saat melaksanakan pesta perkawinan yang telah memenuhi ketentuan hukum adat masyarakat dikenagarian indrapura.tradisi ini sangat unik diminangkabau karena umunya anak Daro yang memakai Suntiang tapi dalam adat perkawinan indrapura marapulai juga memakai Suntiang.asal usul tradisi basuntiang berawal dari penyerangan kerajaan majapahit ke daerah indarapura dizaman gajah mada pada abad ke 14m.

 Jika diperhatikan dengan cermat ternyata Suntiang yang dipakai marapulai tidak sama dengan Suntiang anak daro motif Suntiang marapulai lebih besar,ukuran tingginya lebih pendek dan jauh lebih singkat.sedangkan Suntiang anak daro motifnya lebih halus ukuran lebih tinggi dan juga lebih besar dari Suntiang marapulai.makna yang terkandung dalam tradisi basuntiang adalah bahwa seorang laki-laki tersebut sudah menyumando kepada pihak perempuan indrapura serta mendeskripsikan pelaksanaan tradisi tersebut.tradisi marapulai basuntiang merupakan tradisi yang dilakukan saat melangsungkan pesta perkawinan yang memenuhi hukum adat masyarakat kenagarian Indrapura.

Kenagarian indrapura yang Terletak di pesisir selatan bagian ujung yang dikenal dengan daerah rantau Minangkabau.Tradisi unik dikenagarian indrapura ini marapulai memakai Suntiang dengankan di nagari lain marapulai memakai suluak.itu terjadi karena adanya peperangan meperubutkan kerajaan indojati (indrapura-indropuro) pada peperangan yang terjadi masyarakat indrapura menyambut dengan tari dan anak daro tidak disangka tertarik salah satu pihak lawan kepada seorang anak Daro.mereka pun dinikahkan setelah adanya kesepakatan antara raja Adityawarman dengan Ninik mamak Indrapura yang mana Adityawarman harus memakai suntiang apabila ingin menikah dengan anak perempuan indrapura.adityawarman. menyetujui kesepakatan itu,pada saat pesta perkawinan dilaksanakan marapulainya memakai Suntiang.

Tujuan orang minangkabau menikahkan Adityawarman dengan perempuan Indrapura agar dia tidak merajai nagarinya. Setelah pernikahan dan pesta perkawinan selesai dilaksanakan maka Adityawarman telah sah sebagai sumando orang Minang. Dengan demikian maka derajat Adityawarman sama dengan perempuan yang telah dinikahinya (turun satingkek tanggo), maka dia tidak bisa lagi berbuat sesukanya dikarenakan dia telah menjadi sumando.

Tradisi basuntiang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat setempat yaitunya dengan mamakai Suntiang yang berat pada marapulai menandakan akan mulainya babak barudalam kehidupan mereka.suntiang yang besar dan berat dulunya menandakan bahwa sebagai laki-laki yang sudah memiliki keluarga akan memiliki tanggung jawab yang besar tanggung jawab seorang suami tidak hanya memberikan nafkah kepada istri akan tetapi juga bertanggung jawab dalam mendidik,membimbing dan menjadi tauladan bagi anak kemenakan.

Menurut adat indrapura mengapa marapulai harus memakai Suntiang saat resepsi seperti hal nya dengan anak daro karena ini sudah terjadi sejak zama dahulu.suntiang memiliki arti sendiri yaitunya suntiag yang dipakai oleh perempuan melambangkan bahwa beban yang ditanggung saat sudah menjadi istri.itu yang menjadi alasan kenapa Suntiang harus dipakai juga oleh laki-laki saat resepsi karena bermakna seorang laki-laki juga harus tau bagaimana beban berat yang dihadapi perempuan setelah menjadi seorang istri.

Makna dan nilai yang terkandung didalam tradisi basuntiang ialah nilai adat dan agama serta perubahan dimasyarakat dengan pelaksanaan tradisi basuntiang terlihat dari Suntiang yang mana dulunya Suntiang berasal dari kerajaan sedangkan sekarang tidak dan kurang nya keingintahuan generasi muda terhadap tradisi.

Tradisi marapulai memakai Suntiang di kenagarian Indrapura kecamatan pancung soal kebupaten pesisir selatan untuk menghargai arwah ninik mamak dan Datuak yang terdahulu,karena marapulai dikenagarian inderapura ini tidak memakai saluak pada saat acara resepsi pernikahan dilaksanaka.karena Suntiang adalah bentuk kemegahan dan identitas diri sebagai urang sumando bagi mamak rumah.pengantin laki-laki memakai yang digunakan saat arak-arakan turun dari rumah Bako yang disebut juga dengan turun Bako.turun Bako ini mempelai dibawa kerumah bako untuk dirias menggunakan pakaian pengantin.arak-arakan kedua pengantin diiringi dengan badiki(berzikir) atau dengan menambuh rabana yang merupakan musik tradisi turun temurun.Memainkan musik rabana dilakukan oleh dua orang atau lebih.

 

Makna dan Nilai  yang terkandung dari Basuntiang

1.Makna basuntiang dari segi proses yaitu melambangkan keterkaitan kerja sama antara komponen yang satu dengan komponen yang lain yaitu antara mamak dengan anak kemenakannya dan antara keluarga dengan kaumnya.

2.Makna dari segi waktu yaitu menggambarkan hari pelaksanaan perkawinan tersebut sehingga bila dilihat dari waktu maka kita sudah tahu kapan pelaksanaan hari yang bahagia itu.

3.Makna dari aktor yaitu melambangkan orang yang akan dipakaikan dan yang akan dikawinkan.

4.Makna dari peralatan yaitu semua peralatan melambangkan tentang perkawinan yang digelar (dilaksanakan)

 

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS