Ticker

6/recent/ticker-posts

PENGOBATAN TRADISIONAL PAUREH

 



Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat secara tradisional dikaji dalam kajian etnobotani. Etnobotani sebagai sains yang mempelajari tentang alam atau hubungan tradisional antara manusia dengan tumbuhan disekitar mereka. Etnobotani mencakup semua hubungan material, budaya, medis, dan reliqius orang-orang dengan tanaman dalam suatu ekosistem. Etnobotani juga dapat dijadikan salah satu alat untuk mendokumentasikan pengetahuan masyarakat tradisional (Walujo, 2011). Obat tradisional merupakan salah satu bentuk pengobatan yang telah digunakan masyarakat sejak zaman dahulu. Perawatan ini berasal dari pengalaman dan pemahaman manusia terhadap penyakit. Obat tradisional ramuan, mantra dan juga berupa jimat. Kita dapat mempelajari sistem pengobatan tradisional Minangkabau secara lisan dan tulisan. Pada zaman dahulu masyarakat Minangkabau juga menggunakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional mengacu pada pengalaman, keterampilan yang diwariskan dan pendidikan/pelatihan dan diterapkan sesuai dengan norma masyarakat. Pengobatan tersebut dilakukan ada dalam bentuk ramuan dan mantra dan juga berupa jimat. Jenis pengobatan ini sangat diminati oleh masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Selain itu, biaya pengobatannya tidak terlalu mahal dan bahan dasar obatnya mudah didapat. Yang lebih penting adalah masyarakat percaya bahwa penyakitnya bisa disembuhkan dengan pengobatan tradisional, dimulai dari penyakit biasa seperti demam, sakit perut, sakit kepala, hingga penyakit yang tidak dapat didiagnosis dengan menggunakan stetoskop medis, seperti santet biriang, tinggam, sijundai dan juga digunakan dalam tradisi tolak bala oleh masyarakat Minangkabau. Bahan yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional Minangkabau antara lain jeruk nipis, injuang, batang pisang, sitawa, sijangan, cikumpai dan cikarau. Ramuan di atas dicampur dengan air atau minyak dan dioleskan ke area yang terkena. Di antara penyakit-penyakit yang ada di Minangkabau, ada pula yang tidak terlihat atau terdiagnosis di rumah sakit, seperti tinggam dan sijundai. Tingam merupakan salah satu bentuk ilmu hitam yang mematikan, sedangkan sijundai merupakan salah


satu bentuk ilmu hitam yang korbannya hanya kaum perempuan. Seringkali penyakit ini disebabkan karena "patah hati".

Proses pengobatan penyakit di Minangkabau sangat beragam, diantaranya dilakukan dengan cara Paureh. Pada orang yang sakit paureh dinakaman juga dengan palimau. Paureh pada orang yang sakit prosesnya adalah dengan memasukan ramuan yang di berikan orang pintar kedalam air mandi. Pada rumah dan warung paureh dilakukan dengan cara memercikkan air yang berisi ramuan yang telah dimantrai oleh orang pintar mulai dari bagian kiri depan rumah hingga kebelakang dan bertemu lagi ke depan bagian kiri rumah. Paureh juga digunakan dalam acara tolak bala seperti pada sawah agar nanti hasil panen tidak bermasalah biasanya dilakukan di daerah pedesaan yang masih mempercayai mitos-mitos dan tahayul. Pengobatan paureh ini ada beberapa tumbuhan atau ramuan yang dibutuhkan sebagai bahan pada system pengobatannya.Di daerah tempat saya tinggal biasanya paureh ini ada beberapa tumbuhan dan ramuan yang dibutuhkan dalam proses pengobatannya.Tumbuhan itu bernama Cikumpai, Cikarau, Sitawa, Sidingin biasanya masyarakat membaca mantra ketika penyakit sudah sembuh sebagai berikut “Lah sanang hati kau, lah tawa lah dingin”.Paureh digunakan dalam acara tolak bala yang biasanya dilakukan setahun sekali atau pada saat musim tanam padi, dalam kepercayaan masyarakat paureh berfungsi sebagai palimau atau pembersih dari segala penyakit yang ada disekitaran masyarakat. Tumbuhan yang sering digunakan dalam pengobatan paureh ini diantaranya adalah cikumpai, cikarau, sitawa, sidingin

a. Cikumpai merupakan nama tumbuhan yang biasanya digunakan untuk obat, cikumpai ini biasanya tumbuh di daerah rawa. 


b. Cikarau adalah semacam tumbuhan yang tumbuh di sawah atau tempat- tempat becek yang selalu digenangi air. 


Sitawa/ Setawar sejenis tanaman jahe yang tumbuh dari umbi dengan batang melengkung serupa spiral bewarna merah tua. Daunnya berbentuk lonjong berwarna hijau mengkilat di bagian atas dan hijau keputihan seperti beledu di bagian bawah.


d. Sidingin merupakan tanaman yang tumbuh di dataran rendah, ciri-cirinya: batang segi empat, lunak, beruas. warna hijau. Daun tunggal, tebal, bentuk lonjong, tepi bergerigi, warna hijau. 


Pengobatan tradisional di Minangkabau merupakan salah satu bentuk kekayaan budaya nagari Sumatera Barat. Pengobatan dilakukan dengan berbagai macam cara. Jadi pada kesimpulannya keempat macam tanaman obat diatas digunakan dalam pengobatan paureh tersebut dan juga untuk acara tolak bala yang biasanya menjadi tradisi masyarakat Minangkabau. Tolak bala adalah upacara menjauhkan bencana,kecelakaan dan kesengsaraan. Keempat tanaman tersebut selalu ada ketika upacara tolak bala akan dilakukan. Pada pengobatan deman sidingin ini berfungsi sebagai penurun panas dalam tubuh.Biasanya di desa tempat saya tinggal paureh ini selalu dipakai dalam pengobatan tradisonal dan upacara tolak bala. Dan juga keempat tanaman diatas menjadi bahan utama dalam membuat ramuan pengobatan paureh.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS