Ticker

6/recent/ticker-posts

Mahasiswa dan kesehatan mental: pemicu tren bunuh diri?


 Mahasiswa dan kesehatan mental: pemicu tren bunuh diri?

Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Mengutip dari jargon yang digunakan oleh WHO, “there is no health without mental health” menandakan bahwa kesehatan mental perlu dipandang sebagai sesuatu yang penting sama seperti kesehatan fisik. Mengenali bahwa kesehatan merupakan kondisi yang seimbang antara diri sendiri, orang lain dan lingkungan membantu masyarakat dan individu memahami bagaimana menjaga dan meningkatkannya. masa remaja adalah masa yang sangat berat dan rentan akan depresi dikarenakan masa ini adalah fase penuh perubahan, baik anatomis, fisik, emosional, intelegensi, maupun hubungan sosial. Remaja dan depresi adalah dua hal yang seolah tidak bisa dipisahkan, sekaligus menjadi hal yang bias memicu keinginan untuk bunuh diri. 

Memahami kesehatan mental pada anak dan remaja artinya perlu memahami juga faktor-faktor apa saja yang dapat membahayakan kesehatan mental (risk factor) dan faktorfaktor apa saja yang dapat melindungi kesehatan mental (protective factor) anak. Risk factor menimbulkan kemungkinan kerentanan dalam diri anak, sedangkan protective factor menimbulkan kemungkinan kekuatan dalam diri anak. Semakin banyak risk factor, maka semakin besar tekanan pada anak. Di sisi lain, semakin banyak protective factor, maka besar kemungkinan anak untuk dapat terhindar dari gangguan. Risk factor merupakan faktor yang dapat memunculkan kerentanan terhadap distress. Artinya, ketidakmampuan menyesuaikan diri dapat dikarenakan adanya kondisi-kondisi yang menekan, seperti anak yang tumbuh pada keluarga yang memiliki status ekonomi rendah, tumbuh di lingkungan penuh kekerasan dan adanya pengalaman trauma. Kesehatan mental melibatkan lebih dari masalah medis. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti adanya faktor sosial ekonomi. Masalah kesehatan mental dapat muncul di berbagai area mulai dari ranah individu seperti penyalahgunaan zat, kejahatan, kekerasan, kehilangan produktivitas hingga bunuh diri.

Depresi terjadi ketika kita mengalami stres dan kecemasan yang berlangsung lama, yang menghambat aktivitas dan mengurangi kualitas fisik. Pencegahan depresi dapat diperoleh melalui manajemen stres. Cara setiap individu dalam mengelola stres berbeda-beda, ada yang mengatasinya dengan melakukan kegiatan yang mereka suka seperti hobi, melakukan aktivitas yang menyegarkan, menyalurkan pada sisi spiritual atau keagamaan, dan juga berbagi cerita kepada orang lain untuk mengurangi beban stres. Terlepas dari stigma masyarakat, keberanian diri untuk terbuka terhadap orang lain dan berobat merupakan salah satu langkah yang tepat. Di era digital seperti ini, terdapat banyak platform yang menyajikan layanan konsultasi secara online dengan biaya atau tanpa biaya. Di samping itu, beberapa tempat layanan kesehatan masyarakat telah menawarkan layanan konsultasi psikologi dengan tarif gratis maupun tarif yang terjangkau.

Bunuh diri merupakan tragedi masyarakat yang akhir-akhir ini banyak terjadi dikalangan mahasiswa, Secara umum tindakan bunuh diri dipandang sebagai tindakan paling personal, artinya faktor yang melatarbelakangi seseorang melakukan tindakan bunuh diri hanya faktor psikologis. Keputusan dalam melakukan tindakan tersebut dilakukan tanpa dipengaruhi oleh orang lain, sehingga banyak orang berpendapat bahwa tindakan bunuh diri didasarkan pada gangguan kejiwaan seseorang. Namun faktor yang mendorong seseorang melakukan tindakan bunuh diri bukan hanya faktor psikologis saja, faktor sosial memiliki peran besar pula dalam memicu terjadinya tindakan bunuh diri, bunuh diri merupakan tindakan pribadi yang berkaitan erat dengan faktor-faktor sosial, di mana seseorang tidak akan dapat dipahami terlepas dari sistem sosial di mana dia hidup di dalam sistem tersebut.

Banyaknya kasus bunuh diri mahasiswa pun menyita perhatian publik. Angka bunuh diri makin bertambah dan meningkat secara signifikan. Menurut data WHO 2019, rasio bunuh diri di Indonesia sebesar 2,4 per 100.000 penduduk. Artinya, ada 2 orang dari 100.000 jiwa di Indonesia melakukan bunuh diri pada tahun tersebut. Jumlah ini tentu mengerikan bagi masa depan generasi. Apa jadinya generasi masa depan bermental rapuh lalu bunuh diri sebagai solusinya?

Factor penyebab terjadinya bunuh diri

Faktor yang dapat memengaruhi orang untuk bunuh diri adalah tingkat depresi yang tinggi, kecerdasan emosi yang rendah, tipe kepribadian, dan minimnya dukungan sosial. ada beberapa masalah yang dihadapi oleh mahasiswa yang dapat mengakibatkan stres tinggi hingga berpikir untuk bunuh diri. Di antaranya adalah keuangan, masalah dengan dosen, hubungan akademis, permasalahan dengan teman, masalah percintaan, dan gangguan kesehatan. 

Tanda-tanda risiko bunuh diri

Ada beberapa tanda yang menunjukkan risiko bunuh diri yaitu mengungkapkan rasa putus asa dan merasa tidak berguna, merasa terisolasi, menjauhi orang-orang terdekat seperti teman, keluarga, dan lingkungan, merasakan kecemasan, kesulitan tidur, perubahan mood yang drastis, merasa tidak ada harapan lagi dalam hidup, merasa menjadi beban bagi orang lain, sering berbicara tentang kematian atau bunuh diri, dan mencari cara untuk melakukan bunuh diri.

Mengatasi keinginan bunuh diri

Ketika ada dorongan untuk melakukan bunuh diri, tetaplah tenang dan hindari mengambil keputusan secara sembarangan. Jangan lupa, perasaan bisa berubah sewaktu-waktu dan yakinlah bahwa segala sesuatu akan berlalu. Dengan mengakar keyakinan tersebut, rasa putus asa yang ada akan berubah menjadi semangat untuk menyambut hari yang akan datang. Jangan pernah melupakan bahwa kamu tidak berada dalam kesendirian di dunia ini. Sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidup, ingatlah akan kebutuhan orang lain yang memerlukan kehadiranmu. Bagaimana perasaan mereka bila kamu memilih untuk mengakhiri hidup sendiri? Kemudian, silakan mencoba mencari solusi terlebih dahulu terhadap permasalahan yang sedang terjadi. Jangan ragu untuk berbicara tentang masalah dengan orang terpercaya, sehingga kamu akan merasa aman dan pikiran untuk mengakhiri hidup bisa diubah.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS