Wisata Puncak Koto Panjang

Penulis ialah Muhammad Arjun, mahasiswa Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Wisata puncak Koto Panjang merupakan sebuah objek wisata alam yang terletak di Jorong II Koto Panjang, Nagari Lansek Kodok, Kecamatan Rao Selatan, be Kabupaten Pasaman. Objek wisata tersebut merupakan salah satu objek wisata favorit di Kecamatan Rao Selatan, bahkan termasuk destinasi wisata yang digemari di Kabupaten Pasaman.

Wisata puncak Koto Panjang ramai dikunjungi wisatawan karena memiliki daya tarik tempat yang sejuk dan cocok untuk wisatawan yang ingin merasakan udara sejuk pegunungan dan jauh dari hiruh pikuk perkotaan. Pengunjung yang ingin bertamasya ke puncak Koto Panjang akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah. Udara sejuk pegunungan yang masih asri akan membuat pelancong semakin nyaman ketika berwisata ke puncak Koto Panjang.

Untuk sampai di puncak Koto Panjang, membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Jalan Lintas Sumatera atau dari Simpang Lansek Kodok. Wisata Puncak Koto Panjang bisa dilalui kendaraan roda dua ataupun roda empat sehingga semakin memudahkan pengunjung. Perjalanan menuju objek wisata puncak Koto Panjang dimulai dari Simpang Lansek Kodok, Kecamatan Rao Selatan. Perjalanan menuju objek wisata tidak terlalu buruk. Namun harus tetap berhati-hati karena masih terdapat jalan yang berlubang atau berpasir. Selain itu jalan menuju puncak Koto Panjang berkelok-kelok sehingga pengunjung harus ekstra hati-hati ketika mengendarai kendaraan.

Wisata puncak Koto Panjang pertama kali dibuka pada tahun 2020. Sebelum menjadi objek wisata, dulunya puncak tersebut merupakan sebuah hutan yang gundul. Namun, atas kesadaran seorang pemuda Koto Panjang yang ingin mengembangkan daerahnya. Maka ia berniat membuka objek wisata karena cara tersebut dinilai dapat mengembangkan daerah. Setelah kesadaran dan ide muncul, barulah ia membicarakan hal tersebut kepada pemuda dan pemudi Jorong II Koto Panjang dan akhirnya semua masyarakat menyetujui dan bekerjasama untuk membentuk wisata puncak Koto Panjang dan mengelolanya bersama-sama.

Untuk membuka objek wisata puncak Koto Panjang. Masyarakat terlebih dahulu menanam kembali pohon di hutan yang gundul. Adapun pohon yang ditanam ialah pohon pinus. Masyarakat memilih pohon pinus karena dianggap kuat dan cocok dijadikan tempat untuk berteduh ataupun berfoto. Selain itu, pohon pinus tersebut juga cocok dijadikan tempat melepas penat dan merelaksasi pikiran.

Setelah pohon pinus tumbuh besar, maka masyarakat kemudian mengolah tempat tersebut agar menarik minat pengunjung. Pengolahan dimulai dengan membuat tempat ibadah agar para pengunjung bisa melaksanakan sholat di puncak tersebut. Kemudian, masyarakat juga menyediakan warung yang menjual berbagai jenis makanan yang tentunya membuat pengunjung semakin nyaman ketika berkunjung.

Semakin hari semakin banyak pengunjung yang datang ke puncak Koto Panjang. Hal tersebut membuat pengelola semakin bersemangat dalam mengelola objek wisata tersebut. Atas dasar tersebut kemudian pengelola membuat spot foto yang membuat puncak Koto Panjang semakin menarik untuk dikunjungi. Spot ataupun tempat berfoto tersebut semakin hari semakin ditambah sehingga bervariasi dan menjadikan objek wisata tersebut tidak monoton dan membosankan. Hingga saat ini, puncak Koto Panjang semakin berkembang karena banyaknya penambahan fasilitas penunjang yang menarik minat masyarakat dari daerah lain untuk berkunjung.

Puncak Koto Panjang sangat cepat dikenal oleh masyarakat luas karena memang dikelola dengan manajemen yang baik. Manajemen tersebut seperti perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing/leading), pengawasan (controlling) serta promosi atau pemasaran yang diilakukan dengan baik. Untuk promosi puncak Koto Panjang dilakukan melalui internet terutama platform Instagram, Youtube, dan Facebook. 

Semoga dengan adanya manajemen yang baik dan adanya sinergi antara pengelola, masyarakat, serta pemerintah akan menjadikan puncak Koto Panjang semakin dikenal oleh masyarakat luas sehingga akan menambah jumlah pengunjung setiap harinya.

*Penulis ialah Muhammad Arjun, mahasiswa Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas*