Ticker

6/recent/ticker-posts

Bahasa Daerah di Tengah Masyarakat


Penulis : Mutiara Yota Pratiwi

Bahasa ibu merupakan bahasa yang kita kuasai sejak kita lahir dan yang kita gunakan pertamakali untuk berkomunikasi di dalam keluarga. Tidak memandang dimana kita berasal, entah bahasa yang kita gunakan pertamakali itu merupakan bahasa daerah, nasional, ataupun internasional, maka bahasa pertama yang digunakan itulah yang disebut sebagai bahasa ibunya.

Indonesia sendiri memiliki banyak bahasa daerah, mengingat hal itu tentu adanya beragam bahasa ibu yang ada dan digunakan masyarakat di Indonesia. Tapi, masihkan bahasa-bahasa itu eksis di zaman sekarang?

Di lasir dari website resmi Kemendikbud, 11 bahasa daerah di Indonesia punah. Hal ini tentu disayangkan, mengingat bahasa daerah merupakan salah satu budaya dan identitas masyarakat di Indonesia. 

Melihat adanya 11 bahasa di Indonesia yang sudah punah ini pasti menimbulkan kecemasan akan adanya penambahan jumlah kepunahan. Lalu timbulah kekhawatiran akan kepunahan bahasa yang akan terus bertambah dalam waktu dekat. Serta pertanyaan-pertanyaan tentang langkah apa yang harus diambil?.

Hal yang perlu diketahui oleh masyarakat ialah perlu waktu yang sangat lama untuk memastikan suatu bahasa ini punah atau tidak, butuh penelitian dan perhatian lebih untuk meninjau bagaimana perkembangan suatu bahasa itu dalam setiap waktunya. Namun bukan berarti kita harus mengabaikannya hanya karena berpikir itu semua masih lama, karena kalau dibiarkan dan diabaikan maka bahasa itu lambat laun juga akan mengalami hal sama dengan yang terjadi pada 11 bahasa terdahulu.

Peranan anak muda sangat dibutuhkan dalam hal ini. Karena mau bagaimana pun mereka yang akan meneruskan bahasa ini. Namun, terkadang ada hal-hal yang membuat anak-anak muda enggan atau merasa malu menggunakan Bahasa daerah atau Bahasa ibu mereka, terlebih ketika di lingkungan tersebut tidak ada yang berbahasa sama dengan individu tersebut atau mungkin ada tetapi tidak dalam jumlah besar karena terkadang akan mendapatkan cibiran atau cemooh dari orang sekita dan dianggap kuno.

Hal-hal seperti itu jika dibiarkan akan semakin membuat suatu individu yang mengalami tekanan cibiran yang dilakukan orang-orang sekitarnya akan membuat ia menjadi merasa enggan untuk menggunakan Bahasa ibunya karena merasa malu. Karena jarangnya digunakan Bahasa ibu tersebut lama kelamaan akan terasa sedikit sulit untuk diucapkan dan lama kelamaan akan terasa asing di lingkungan tersebut.

Lalu hal apa yang perlu dilakukan anak muda disaat pandemi ini untuk tetap melestarikan bahasa ibu mereka masing-masing tanpa merasa malu?

Di zaman yang serba media sosial ini, anak muda hingga orang dewasa berlomba-lomba untuk dapat terlihat, dalam artian dapat dikenal oleh banyak orang. Untuk menjadi dikenal atau diketahui oleh banyak orang tentu saja ada hal-hal yang harus dilakukan untuk dapat dilirik, misalnya saja dengan cara berprestasi dikancah nasional maupun dikancah internasional, membuat video-video lucu, atau bahkan membuat hal-hal nyeleneh untuk menarik perhatian khalayak.

Salah satu media sosial yang sedang booming saat ini adalah sebuah platform yang memuat video-video yang dibuat oleh para pemakai platform tersebut. Melalui media sosial yang memiliki logo berbentuk balok 1/8 yang dimanfaatkan oleh sebagian anak muda. Beberapa video yang sempat viral melalui platform ini berisi tentang sisi kemewahan seseorang, ceramah-ceramah yang dilakukan oleh para santri hingga ustad-ustad muda, kejadian-kejadian baru yang dialami oleh kreator dan menarik menurut para pengguna lainnya.

Namun baru-baru ini banyak juga video yang memuat bahasa-bahasa daerah yang menjadi booming dikalangan pengguna aplikasi tersebut. Beberapa bahasa yang viral ialah bahasa-bahasa daerah Indonesia bagian barat, tenggara, hingga timur. Tetapi apa sih yang telah dilakukan oleh anak-anak muda dalam video-video yang diunggah hingga menjadi viral?

Sebenarnya video-video yang mereka buat mungkin terlihat sama seperti video-video lainnya. Namun, Bahasa dan cara bicara yang digunakan serta isi pembicaraan yang dilakukan oleh seorang kreator biasanya menjadi faktor yang membuat video itu memiliki penonton lebih banyak di beberapa video.

Biasa nya video tersebut memuat tentang kebiasaan-kebiasaan yang terdapat di daerah kreator tersebut. Mulai dari adat perkawinan yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, tentu bagi pengguna lainnya yang baru mengetahui adat tersebut merasa tertarik dan biasanya meminta penjelasan lebih dan kreator menjelaskan semua itu menggunakan Bahasa daerahnya. Walaupun mungkin para pengguna lain kurang memahami dengan apa yang disampaikan karena terhalang Bahasa, namun jika diamati di kolom komentar, mereka merasa senang karena menemukan sesuatu yang baru dan mengenal identitas-identitas lainnya yang ada di Indonesia.

Selain adat perkawinan, ada juga konten-konten lain, contohnya yang sedang ramai saat ini adalah konten-konten yang berisi jawaban para pengikut dari akun kreator asal Kalimantan. Pertanyaan-pertanyaan serta jawaban dari kreator ini lah yang menarik bagi para pengguna lain untuk melihat. Pertanyaan ini biasanya berisi pertanyaan seputar hal-hal yang terdapat di daerah kreator, salah satu pertanyaan yang nyeleneh adalah “apa di Kalimantan ada pesawat bang?” pertanyaan seperti ini sebenarnya hanya berupa lelucon, kreator yang melihat pertanyaan ini pun menjawab dengan sama nyelenehnya seperti “tidak, kami di sini kalau mau bepergian keluar Kalimantan menggunakan kuyang” cara biacar khas bahasa yang biasa digunakan di Kalimantan.

Sedangkan contoh video viral dari sumatera barat biasanya video pakaian adat yang ditampilkan kreator yang diiringi dengan musik khas sumatera barat. Video lainnya yang pernah viral ialah video berisi seorang kreator perempuan yang menyampaikan keluh kesahnya tentang pandangan seseorang dari video lain yang berisi tentang kreator laki-laki yang menyampaikan pandangan seorang laki-laki terhadap perempuan, video ini pun disampaikan menggunakan bahasa daerah sumatera barat.

Dari beberapa video yang viral tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak anak muda yang merasa bangga dengan bahasa ibu yang mereka miliki. Bahkan banyak konten kreator yang tadinya membuat konten dengan bahasa Indonesia mulai menyelipkan sedikit-sedikit bahasa ibu mereka. 

Hal ini tentu di dukung oleh para pengguna lain yang menonton video para kreator ini serta komentar-komentar positif yang ditinggalkan oleh para pengguna lain. Dengan komentar-komentar positif itu tentu meningkatkan rasa percaya diri para konten kreator tersebut dan memancing kreator-kreator lainnya untuk membuat video-video serupa dengan bahasa ibu mereka serta memperkenalkan budaya-budaya disekitar mereka.

Suatu kebiasaan seperti ini akan lebih baik jika di tularkan dan dilakukan oleh pengguna media sosial  lainnya serta di lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan dibiasakannya hal-hal seperti ini, maka membantu untuk melestarikan, mempertahankan, serta menjaga bahasa ibu yang merupakan suatu identitas dan kekayaan Indonesia ini di lingkungan masyarakat terutama di kalangan anak muda saat ini.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS