Ticker

6/recent/ticker-posts

SETIAP PERBUATAN BAIK : AWALILAH DENGAN MEMGACA BASMALAH DAN AKHIRILAH DENGAN BERDO'A, KARENA ITU ADALAH _"ADAB SEORANG MUSLIM


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar



بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه


*_A. Dalil Rujukan :_*


*1. Firman Allah Dalam Surat Al Shaffaat Ayat 180 -182 :*


سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 


SUBHAANA RABBIKA RABBI AL'IZZATI 'AMMAA YASHIFUUN WASALAAMUN 'ALAA ALMURSALIINA WAALHAMDU LILLAAHI RABBI AL'AALAMIINA


*Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam* (QS. Al-Shaffaat Ayat : 180-182)


Setiap pertemuan diawali dengan pembukaan dan diakhiri dengan penutupan. 


Kalimat pembuka acara biasanya berupa bacaan   basmalah dan kadang juga dengan surotul Fatihah.  


Sedangkan kalimat penutup biasanya berupa doa dengan  menggunakan kalimat hamdalah. Hal tersebut didasarkan pada Firnan Allah dalam Al Quran Surat Yunus Ayat 10 betikut ini  :


 دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ ۚ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 


DA'WAHUM FIHA SUB-HANAKALLAHUMA WA TAHIYYATUHUM FIHA SALAM, WA AKHIRU DA'WAHUM ANIL-HAMDU LILLAHI RABBIL 'ALAMIN


*Doa mereka di dalam surga berupa _TASBIH_ (subhanakallahuma) sebagi  penghormatan kepada Allah SWT dan para malaikatNya, dan juga ucapan selamat antar mereka di dalam surga adalah ucapan _SALAM_ (assalamu'alaikum). Dan penutup doa mereka adalah _ALKHAMDULILLAHIRABBIL  'ALAMIN_* (QS. Al-Shaffaat Ayat : 180-182)


Ayat tersebut di atas menunjukan, bahwa apa yang dilakukan oleh penduduk surga sebaikannya menjadi rujukan bagi umat manusia yg ada di dunia ini.   Yakni semua kegiatan sebaiknya diawali dengan ucapan sanjungan kepada Allah SWT dan RasulNya, sebagai bentuk perhormatan umat kepada Sang Pencipta (ALLAH)  dan Sang Pembimbing (RosulNya). Kemudian di akhiri dengan doa kepada Allah SWT sebagai Dzat Yang Memiliki Segalanya.


*2. Sabda Rasulullah SAW :*


Berikut ini beberpa hal penting yang perlu diperhatikan ketika kita berdoa, yakni  : 


*a. Menyanjung Allah SWT Lalu Berdoa :*


 a.1. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ada seorang Arab  Badui menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata :


(( قُلْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، اللهُ أكْبَرُ كَبِيراً ، وَالحَمْدُ للهِ كَثيراً ، وَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَالِمينَ ، وَلاَ حَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَزِيزِ الحَكِيمِ )) قَالَ : فهؤُلاءِ لِرَبِّي ، فَمَا لِي ؟ قَالَ : (( قُلْ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي ، وَارْزُقْنِي ))


*Ajarkanlah kepadaku suatu kalimat yang aku bisa mengucapkannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  Ucapkanlah: _LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, ALLAHU AKBAR KABIIRO, WALHAMDULILLAHI KATSIROO, WA SUBHANALLAHI ROBBIL ‘ALAMIN, WA LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘AZIZIL HAKIM_* 


*Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah yang banyak, Maha Suci Allah Rabb semesta alam, serta tidak ada daya dan upaya kecuali bersama Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana)* 


*Orang Arab Badui itu berkata : Itu semua untuk Rabbku, lalu manakah untukku?  Beliau menjawab :  Ucapkanlah,  ALLAHUMMAGHFIR LII WARHAMNII WAHDINII WARZUQNII (Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah aku hidayah)* (HR. Muslim No. 2696)


a.2. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali hafizahullah menyatakan bahwa :


*Disunnahkan untuk berdzikir dan menyanjung Allah sebelum doa. Karena Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan Arab Badui tersebut sanjungan kepada Allah dahulu sebelum doa. Ini yang disebut at-takhliyyah qabla at-tahliyyah, membersihkan dahulu sebelum menghiasi dan mengisi* (Lihat Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. 2:448.)

 

*b. Bershalawat Kepada Nabi Saat Berdoa*. 


Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ada tiga tingkatan dalam bershalawat saat doa, yakni  :


b.1. Bershalawat sebelum memanjatkan doa setelah memuji Allah.


b.2. Bershalawat di awal, pertengahan dan akhir doa.


b.3.  Bershalawat di awal dan di akhir, lalu menjadikan hajat yang diminta di pertengahan doa.


Mengenai perintah bershalawat saat akan memanjatkan doa disebutkan dalam hadits Fudholah bin ‘Ubaid, ia berkata sbb  :


سَمِعَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلاً يَدْعُو فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « عَجِلَ هَذَا ». ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ « إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ لِيُصَلِّ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ لِيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ ».


 *Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang memanjatkan doa dalam shalatnya, lalu ia tidak memanjatkan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun berkata, “Orang ini terlalu tergesa-gesa dalam doanya.” Kemudian beliau memanggilnya lalu menegurnya atau mengatakan kepada lainnya, “Jika salah seorang di antara kalian berdoa, maka mulailah dengan memuji Allah, menyanjung-Nya, lalu bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mintalah doa yang diinginkan* (HR. Tirmidzi No. 3477 dan Abu Daud No. 1481. Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir menilai sanad hadits. tersebut hasan.)


Ibnul Qayyim Juga menyatakan Bahwa :


Membaca shalawat pada saat berdoa, kedudukannya seperti membaca Al-Fatihah dalam shalat. Jadi pembuka doa adalah shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk shalat, pembukanya adalah dengan bersuci.


 ‘Ali Radhiyallahu ‘Anhu Pernah Mengatakan : 


إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لاَ يَصْعَدُ مِنْهُ شَىْءٌ حَتَّى تُصَلِّىَ عَلَى نَبِيِّكَ -صلى الله عليه وسلم-


*Sesungguhnya doa itu diam antara langit dan bumi, tidak naik ke atas hingga engkau bershalawat kepada Nabimu shallallahu ‘alaihi wa sallam* (HR. Tirmidzi No. 486)


Al-Albani mengatakan :


وهو في حكم المرفوع لأن مثله لا يقال من قبل الرأي كما قال السخاوي


Hadis mauquf (perkataan Ali) ini dihukumi sebagai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena keterangan semacam ini tidak mungkin disampaikan berdasarkan ijtihad, sebagaimana penjelasan As-Sakhawi.” Kemudian Syekh al-Albani menegaskan :


وخلاصة القول أن الحديث بمجموع هذه الطرق والشواهد لا ينزل عن مرتبة الحسن إن شاء الله تعالى على أقل الأحوال


*Kesimpulannya, bahwa hadits di atas dengan seluruh jalur dan penguatnya, keadaan minimal tidak turun dari derajat hasan, insyaaAllah* (Silsilah Ahadits Shahih,  Keterangan Hadits No. 2035)


*_C. Adab-Adab Berdoa Bagi Seorang Muslim :_*


1. Bertawassul dengan 

     nama dan sifat Allah 


2. Percaya kepada janji

    Allah bahwa doa itu

    terkabul.


3. Menghadap kiblat.


4. Berdoa dalam

    keadaan suci.


5. Mengangkat tangan

    saat berdoa.


6. Dahului dengan taubat

    dan istigfar, seperti

    doa Nabi Yunus

    ‘alaihis salam yang

    mengakui

    kezalimannya terlebih

    dahulu, yakni :


LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINADZH DZHAALIMIIN

 

*(Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang berbuat aniaya)*


7. Meminta dengan

    penuh pengharapan

    yang besar dan rasa

    takut.


8. Mendahului doa

    dengan sedekah. 


9. Memilih waktu terbaik

    untuk berdoa.


10. Memilih doa yang

      telah disebutkan

      dalam Al-Qur’an dan

      diajarkan oleh Nabi

      shallallahu ‘alaihi wa

      sallam.


Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan berkah, aamiin YRA

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS