Oleh : Prof.Asasriwarni MH
Al-Imam Al-Hafidz Abu Hatim Muhammad bin Hibban Rahimahullah pernah berkata :
الصبر جماع الأمر، ونظام الحزم، ودعامة العقل، وبذر الخير، وحيلة من لا حيلة له، وأول درجته الإهتمام ثم التيقظ، ثم التثبت، ثم التصبر، ثم الصبر، ثم الرضا، وهو النهاية في الحالات
*Sabar adalah sikap inti dlm menghadapi semua permasalahan, pengatur semangat, penopang pikiran, benih kebaikan, dan strategi bagi orang yg minim strategi*
Oleh karena itu, di dalam memyikapi segala permasalahan yang sedang dihadapi, sikap yang harus diambil menurut Al-Imam Al-Hafidz Abu Hatim Muhammad bin Hibban Rahimahullah adalah : (a) *IHTIMAM* (menumpahkan perhatian secara penuh), (b) *AT-TAYAQQUDH* (waspada), (c) *AT-TATSABBUT* (memastikan), (d) *AT-TASHABBUR* (berusaha untuk bersabar), (e) *AS-SHABR* (bersabar), dan yang terakhir adalah (f) *AR-RIDHA* (ridho/rela dengan takdir Allah).
Sikap yang terakhir itulah, yakni *_Ridha_* adalah *puncak seluruh keadaan yang memiliki derajat paling tinggi dari semua amalan*. Namun detajat ridha itu baru tercipta bila kesabaran sudah tertanan dalam sanubari setiap muslim. Intinya, *_SABAR_* itu lah sebagai kunci utama dalam menghadapi semua permasalahan hidup seorang muslim.
Mengapa demikian ? Karena di dalam kesabaran banyak terdapat keutamaan yang tidak mungkin digambarkan secara visual.
Allah SWT banyak berfirman di dalam Al-Qur'an, tentang keutamaan orang2 yang penyabar, diantaranya adalah :
وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأولئك هم المتقون
*Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itu adalah orang yang benar (jujur keimanannya), dan mereka itu lah orang-orang yang bertaqwa* (QS. Al-Baqarah Ayat : 177)
Selanjutnya Allah SWT juga berfirman sbb :
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
*Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar* (QS Ali Imran Ayat : 146)
Dalam ayat lain, Allah SWT juga berfirman sbb :
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
*Dan sungguh Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan* (QS. An-Nahl Ayat : 96)
Tidak sampai di situ, Allah SWT juga berfirman sbb :
إنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
*Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas* (QS. Az-Zumar Ayat : 10)
Mengacu kepada ayat-ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudry Sa’ad bin Malik bin Sinan Radhiyallahu ‘Anhu, beliau bersabda sbb :
أَنَّ نَاسًا مِنَ الأَنْصَارِ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَعْطَاهُمْ ثُمَّ سَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ حَتَّى إِذَا نَفِدَ مَا عِنْدَهُ قَالَ « مَا يَكُونُ عِنْدِى مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَا أَعْطَى اللَّهُ أَحَدًا مِنْ عَطَاءٍ أَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ ».
*Sesungguhnya ada sekelompok orang dari kalangan Anshor meminta sesuatu kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam. Lalu beliau pun memberikannya*
*Kemudian mereka meminta lagi, lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun memberikannya. Hingga habis apa yang ada pada beliau*
*Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam bersabda :*
*Sudah tidak ada lagi yang akan kuberikan. Aku bukanlah bermaksud mengecilkan hati kalian*.
*Tetapi barangsiapa yang berusaha bersikap ‘iffah (menjaga kehormatan dirinya), maka Allah akan menjadikannya sebagai orang yang ‘iffah*.
*Barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah akan jadikan dia orang yang merasa cukup*.
*Barangsiapa yang berusaha untuk _SABAR_, maka Allah akan jadikan ia menjadi _orang yang sabar_*
*Seseorang itu tidaklah diberikan _sebuah nikmat yang lebih agung_ daripada dianugrahkan kepadanya (nikmat yg berupa) _KESABARAN_* (HR. Al-Bukhori No. 1469 dan Muslim No. 1053)
Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan berkah, aamiin YRA
Akhukum fillah
0 Comments