JURNALISTSUMBAR.COM--------LIMAPULUH KOTA - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian, merekomendasikan 10 nama perusahaan ekspor manggis, untuk didaftarkan ke China di periode 2018. Angin segar bagi masyarakat petani.
Di Pulau Sumatera, perusahaan yang dianggap memiliki packaging house layak itu,baru satu. Yakni PT Bumi Alam Sumatera, yang beralamat di Jorong Sawah Laweh, Nagari Tungka, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Limapuluh Kota, Sumbar.
Tahun ini, PT Bumi Alam Sumatera berencana mengirim 10.000 ton manggis dari Ranah Minang, Jawa dan Bali. Ke-10 perusahaan pengekspor manggis itu, selain PT Bumi Alam Sumatera, yakni PT Alamanda Sejati Utama beralamat di Bandung, PT Agung Mustika Selaras berkedudukan Packaging House di Jakarta dan PT Buah Angkasa di Tangerang.
Kemudian, PT Nusantara Segar Global yang beralamat di Tasikmalaya, PT Radja Manggis Sejati di Tabanan, Bali, PT Mahkota Manggis Sehati di Bogor, PT Langit Biru Sukses di Bekasi dan PT Bintang Kiat Kemuliaan di Purwakarta.
Kabar gembira ini, diketahui setelah keluarnya surat dari Badan Karantina Pertanian Kementan RI bernomor 14304/KR-130/K-3/08/2018 yang ditujukan ke GACC China.
Direktur Kerjasama Antar Lembaga PT Bumi Alam Sumatera, Muhammad Bayu Vesky ketika dihubungi membenarkan kabar tersebut. "Alhamdulillah, ini ekspor ke China, merupakan vitamin bagi masyarakat petani. Dari hulu ke hilir, bukan eksportir semata," kata Bayu Vesky.
Menurut Muhammad Bayu Vesky, kran ekspor manggis secara langsung yang dibuka Pemerintah RI di era Presiden Joko Widodo lewat kerja keras Menteri Pertanian RI melalui Badan Karantina Pertanian, Badan Ketahanan Pangan dan Ditjen Horti, diyakini mampu mengontrol harga manggis di pasaran.
"Selama ini, kran ekspor ke China itu yang ditutup. Sekarang, ini dibuka. Artinya, nanti manggis Sumatera, manggis di Tanah Air, itu tidak perlu lagi harus ganti label di Malaysia, Thailand maupun Vietnam," imbuh Muhammad Bayu Vesky.
Direktur Utama PT Bumi Alam Sumatera, Anggri Purnama Agung, sebelumnya menurut Muhammad Bayu Vesky, juga sudah menyetujui kontrak 10.000 ton manggis di China.
"Untuk di Guangzhou, itu permintaannya 500 kontainer, atau setara 10.000 ton. Di Beijing, juga ada permintaan 500 kontainer. Sama sama periodik 2018 hingga 2019. Khusus yang terakhir permintaan pengusaha Beijing, belum kami balas ," sebut Bayu Vesky.
PT Bumi Alam Sumatera selaku satu satunya perusahaan packing house manggis di Sumatera saat ini mengaku optomis, dengan mengirim manggis secara langsung ke China, maka harga manggir di pasaran dapat dikontrol. Apalagi, manggis di Sumatera tercatat terbanyak kedua setelah Pulau Jawa dan disusul Bali.
"Kami menghaturkan ribuan terimakasih, atas support, dorongan dan bimbingan dari pak Menteri Pertanian RI, pihak terkait, Dirjen Hortikuktura, Badan Karantina Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, serta pihak terkait dari Pusat ke Daerah. Teristimewa, pak Dirjen Horti yang juga sudah turun ke lokasi kami berikut tim gabungan OKKPD, Karantina Pusat, Karantina Padang, Ditjen Horti, Dinas Pertanian Sumbar, Pangan Sumbar dan Pertanian serta Pangan Lima Puluh Kota," demikian Bayu Vesky
Sementara Itu, Direktur Untama CV Mega Surya "Indones Rajo Mangkuto menyambut baik Langkah PT. Bumi Alam Sumatera Dalam Melakukan Bisnisnya Ke China Ini adalah Awal Yang Baik Untuk Petani Manggis.Untuk saat ini di bawah bendera CV Mega Surya Sudah Mengirim Manggis SumatraTerutama Dari Daerah Pasaman Barat Ke Hongkong/Taiwan .Kalo Untuk Pasokan Tidak Masalah Kami Bangga Manggis Yang ada di Sumatera Sudah Terbuka Pasarnya Di Pdunia Tanpa Harus Melalui Negara tetangga Yakni Thailand,Malaysia dan Vietnam "Ulasnya Menambahkan(Adek)
0 Comments