Nama : Amanda Diani Nabila. Nim 2410831001. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/ Ilmu Politik universitas Andalas Padang
Media sosial sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk juga di dunia politik. Melalui media sosial seperti Instagram, X, Facebook dan lain-lain semua orang bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang politik dan bisa ikut berbicara tentang hal-hal yang sedang terjadi. Ini membuat partisipasi politik menjadi lebih mudah dan dijangkau banyak orang, terutama anak muda yang biasanya lebih sering aktif menggunakan media sosial.
Dengan adanya media sosial, masyarakat bisa menyuarakan pendapatnya tanpa harus bertemu langsung atau melalui jalur resmi yang prosesnya sulit. Kita bahkan bisa ikut berdiskusi, mendukung kampanye, dan mengorganisir aksi sosial dan politik lewat dunia maya. Hal ini tentu baik karena membuat lebih banyak suara didengar dan juga memperkuat demokrasi. Selain itu, media sosial juga membantu kelompok yang selama ini sulit bersuara agar mempunyai ruang untuk berpartisipasi. Namun, ada resiko yang tidak kalah penting. Informasi yang beredar di media sosial tidak selalu benar, bahkan hoaks atau berita palsu yang justru membingungkan masyarakat. Banyak orang juga hanya sekedar share tanpa memahami isi atau benar-benar terlibat aktif, sehingga partisipasi ini jadi lebih dangkal. Media sosial juga bisa membuat masyarakat terbagi menjadi kelompok-kelompok yang saling bermusuhan karena mencari informasi yang sejalan dengan perbedaan.
Meski begitu, media sosial juga efektif untuk menggerakkan banyak orang secara nyata, misalnya melalui petisi online atau penyelenggaraan ana untuk kegiatan politik dan sosial.
Jadi, media sosial sebenarnya bisa menjadi alat yang sangat kuat untuk meningkatkan partisipasi politik jika digunakan dengan bijak.
































0 Comments