Lakitan Selatan - Mahasiswa KKN PPM Universitas Andalas di Nagari Lakitan Selatan mengedukasi para peternak sapi dan juga masyarakat sekitar tentang cara memanfaatkan kotoran sapi segar menjadi lebih bernilai ekonomis yaitu memanfaatkan kotoran sapi segar menjadi biogas. Program pembuatan biogas ini merupakan program utama dari pembangunan nagari di bidang pertanian dan peternakan KKN Lakitan Selatan tahun 2023. Program ini dilaksanakan oleh 8 orang mahasiswa kelompok pertanian dan peternakan KKN Universitas Andalas di Lakitan Selatan 2023, diantaranya Fazrul Novita Firstky, Rikardo Nababan, Haiva Amri, Fadlatul Ulya, Annisa Nurul Islami, Natasya Hariva, Laren Zolla Rizki, Emilya Putri serta mahasiswa KKN Universitas Andalas di Lakitan Selatan lainnya yang ikut membersamai kegiatan. Adapun dosen pembimbing lapangan dari KKN ini adalah Dr. Ir. Yuliaty Shafan Nur, MS yang membimbing mahasiswa KKN di Nagari ini untuk dapat menjalankan program-program selama KKN.
Pembuatan biogas ini terdiri dari beberapa tahapan yang memerlukan berbagai macam alat diantaranya: jerigen, selang kecil, sambungan y-field, kran stop, ember, lakban, lem cina, lem lilin, ban dalam motor, pipa kecil, cuka, baking soda dan yang pasti kotoran sapi segar. Proses pembuatan biogas ini dimulai dengan pembuatan alat reaktor sederhana yang dilakukan oleh mahasiswa KKN sembari disaksikan oleh masyarakat setempat. Selanjutnya pencampuran kotoran sapi dan air dengan perbandingan 1:1 dengan tujuan untuk mendapatkan pH yang seimbang yaitu antara 6-7.
Setelah alat siap larutan kotoran sapi tadi dimasukkan ke dalam jerigen tidak lupa jerigennya ditutup dengan lakban supaya tidak ada cahaya yang masuk ke dalam jarigen, karena kalau masuk itu akan menggangu proses fermentasi. Setelah itu alat tadi harus disimpan ke dalam tempat yang gelap untuk dilakukan fermentasi dan tidak lupa diguncang setiap harinya.
Kemudian wargapun antusias bertanya bagaimana biogas ini bekerja dan kapan bisa digunakan? Biogas akan mulai terbentuk dalam waktu 15-25 hari dengan tanda biogas itu berhasil ban dalam motor akan terisi gas dan selang berubah warna menjadi kekuningan.
“Terima kasih banyak atas edukasi yang dilakukan di tempat kami. Program ini sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh pemerintah dan berjalan baik selama 4 bulan namun akhirnya padam dan tidak pernah dioperasikan lagi. Bagus sekali programnya karena ini berguna untuk masyarakat setempat dimana rata-rata masyarakat sekitar memiliki ternak sapi. Kami berharap kedepannya apabila pembuatan biogas dengan alat reaktor sederhana ini dapat diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.” Ujar Pak Markis selaku kepala kampung Lubuk Begalung, salah satu kepala kampung di Nagari Lakitan Selatan tempat dilakukannya edukasi.
0 Comments