Ticker

6/recent/ticker-posts

Koleksi Randang di Museum Randang Adityawarman

 


 

oleh : Givel Aftriyade, Sastra Minangkabau Universitas Andalas.



1. Randang Lokan

         Randang lokan merupakan salah satu makanan khas masyarakat di Kanagarian Indrapura Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. Makanan ini adalah variasi rendang yang berbahan kerang dengan bumbu yang spesifik yang dapat ditemukan di Inderapura, Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Makanan ini berbahan dasar jenis siput yang hidup dialiran sungai Batang Inderapura. Makanan ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan telah mengakar dalam masyarakat Inderapura. Makanan ini lebih mengandalkan kerang sungai sebagai bahan baku utama. Hal ini disebabkan karena siput tersebut cukup banyak dan hidup dibantara sungai serta mengandung banyak gizi dan protein yang tinggi. Bumbu yang digunakan tidak memakai ketumbar dan penggunaan kelapanya lebih banyak. Lokan (kerang sungai) dimasak dengan santan beserta bumbu rempah hingga berwana kecoklatan.


2. Randang Jariang

Randang jariang merupakan jenis randang yang bahan utamanya yaitu jariang. Randang Jariang ini berasal dari Bukittinggi. Jariang yang diolah menjadi rendang ini yaitu jariang yang tua. Pemilihan jariang yang tua  mudah diolah dan rasanya lebih empuk.  Randang Jariang ini diabadikan di museum Randang Adityawarman.


3. Randang Baluik

randang baluik adalah variasi rendang berbahan belut. Masakan ini merupakan masakan tradisional khas Minang yang terutama terdapat di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Rendang belut dihidangkan bersama-sama dengan masakan lain dalam perhelatan adat Minang, seperti upacara pernikahan, turun mandi, khitanan, batagak pangulu, dan sebagainya. Belut yang akan dimasak terlebih dahulu dibersihkan lendirnya dan dibakar di atas api sehingga kering. Secara umum, proses pembuatan rendang belut sama seperti rendang daging, hanya berbeda pada penggunaan banyak macam daun saat memasak. Bumbu-bumbu dimasukkan ke dalam santan dan diaduk hingga santal mengental. Setelah itu, belut dimasukkan bersama daun-daun sambil terus diaduk hingga hingga kuah santan kering dan warnanya menjadi gelap. Hidangan rendang belut memiliki tekstur gurih dengan rasa asam dan pedas. Rendang belut disajikan dengan daun-daun yang digunakan saat memasak. Daun-daun tersebut dimakan, sedangkan tulang belut tidak dimakan. Pengolahan rendang belut tak berbeda dengan pengolahan rendang pada umumnya. Bahan utamanya, yakni belut. Sebelum diolah dan dimasak dengan bumbu rendang, belut dibersihkan terlebih dahulu agar lendir pada belut hilang. Caranya, yakni dengan menggosok belut pada daun sarai, daun jambu biji, atau abu dapur (abu dari tungku) dan menyiramkan air panas. Adapun untuk menghilangkan bau amis, belut dibakar di atas api menyala. Belut yang sudah bersih digoreng menggunakan minyak hingga rapuh atau garing, tetapi tidak terlalu lama agar belut tidak kering. Pengeringan belut dapat pula dilakukan dengan cara dijemur, tetapi membuat belut keras. Pengeringan belut tergantung pada kebiasaan masing-masing orang. Sementara itu, bumbu-bumbu dihaluskan dan daun-daun diiris untuk dimasukkan ke dalam santan sambil diaduk. Proses pengadukan terus dilakukan hingga warna kuah santan menjadi gelap. Setelah itu, belut dimasukkan dan diaduk hingga kuah kering.


4. Randang Rabu

Randang Rabu atau biasa disebut Randang paru, randang ini terbuat dari paru-paru sapi. Keunikan dari randang ini yakni memiliki dua jenis yaitu randang Rabu basah, berminyak dan kering.


5. Randang itiak 

       Randang Itiak merupakan salah satu kuliner dari Sumatra Barat. Masakan ini berbahan dasar itik atau bebek, santan, serta bumbu dan rempah-rempah, seperti cabai, cengkih, kayu manis, dan daun jeruk. Pengelohan itik jika tidak tepat terasa amis, untuk itu sebelum memasak rendang, itik terlebih bakar selama tiga menit. Itik dibakar dengan cara dibolak balik, teknik ini untuk menghilangkan bulu halus, mengeluarkan minyaknya, dan lendir itik.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS