Ticker

6/recent/ticker-posts

Menjaga Identitas Budaya Melalui Petatah Petitih Minangkabau"

 


Oleh : Syofia Istiqomah

Mahasiswa Universitas Andalas,Fakultas Ilmu Budaya

Jurusan Sastra Minangkabau

 

 

Petatah petitih, ungkapan bijak pendek yang terkenal di kalangan masyarakat Minangkabau, merupakan warisan budaya yang kaya akan hikmah dan kearifan lokal. Dalam petatah petitih, terdapat pesan-pesan yang dalam dan relevan yang membawa kebijaksanaan bagi kehidupan sehari-hari. Salah satu nilai fundamental dalam petatah petitih Minangkabau adalah penggabungan antara adat istiadat dengan ajaran agama. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna mendalam yang terkandung dalam petatah petitih Minangkabau, serta relevansinya dalam konteks kehidupan modern.

 

1. Salah satu petatah petitih yang terkenal adalah "Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah." Petatah ini menggaris bawahi pentingnya menjadikan agama sebagai pijakan utama dalam menjalankan adat istiadat. Dalam budaya Minangkabau, adat istiadat dan agama Islam saling terkait erat. Agama menjadi landasan yang kuat dalam mengatur kehidupan sosial dan kehidupan berkeluarga. Dengan menggabungkan adat istiadat dengan ajaran agama, masyarakat Minangkabau dapat menciptakan harmoni dan kebermaknaan dalam setiap aspek kehidupan.

 

2. Petatah petitih lain yang serupa adalah "Adat nan basandi syarak, syarak nan basandi kitabullah." Pesan yang terkandung di dalamnya adalah pentingnya memastikan adat istiadat yang dijalankan sesuai dengan nilai-nilai agama yang terkandung dalam kitab suci. Dengan demikian, adat istiadat tersebut tidak hanya berlandaskan pada tradisi turun-temurun, tetapi juga memiliki pijakan moral yang kuat. Keberadaan adat istiadat yang bersifat moral dan etis akan memberikan kontribusi positif dalam membentuk masyarakat yang beradab dan bermartabat.

 

 

 

 

 

3. petatah petitih "Adat jo urang, urang jo adat" menekankan pentingnya hubungan yang harmonis antara adat istiadat dan masyarakat. Adat istiadat tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, dan masyarakat juga membentuk adat istiadat. Keduanya saling mempengaruhi dan saling mendukung. Dalam konteks ini, adat istiadat berfungsi sebagai penghubung antara individu dan komunitas, mencerminkan nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat Minangkabau. Dengan menjaga adat istiadat yang kuat dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Minangkabau membangun dan memperkuat ikatan sosial yang erat di antara sesama.

 

4. Petatah petitih "Adat di rantau, jo rantau di adat" menyoroti pentingnya mempertahankan adat istiadat ketika berada di luar daerah asal atau rantau. Dalam diaspora Minangkabau yang tersebar di berbagai wilayah,dalam petatah ini tetap ditekankan nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang harus dijaga. Meskipun berada di lingkungan yang berbeda, masyarakat Minangkabau diharapkan tetap memegang teguh nilai-nilai budaya dan adat istiadat mereka. Ini merupakan wujud penghargaan terhadap akar budaya dan identitas mereka. Dengan mempertahankan adat istiadat di rantau, mereka tidak hanya menjaga jati diri sebagai orang Minangkabau, tetapi juga dapat membangun hubungan yang kuat dengan komunitas tempat mereka tinggal.

5. Bak baluik di gutiak ikua, bak kambiang tamakan ulek.

Seseorang yang mempunyai sifat dan tingkah laku yang kurang sopan dan tidak memperdulikan orang lain yang tersinggung karena perbuatannya.

6. Babana ka ampu kaki, ba utak ka pangka langan.

Seseorang yang mudah tersinggung dan mudah berkelahi karena hal kecil.

 

Dalam kesimpulannya, petatah petitih Minangkabau merupakan harta karun hikmah dan kearifan lokal yang berharga. Petatah petitih tersebut mencerminkan nilai-nilai agama, adat istiadat, serta kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam dunia yang terus berkembang dan kompleks seperti saat ini, pesan-pesan dalam petatah petitih Minangkabau tetap relevan dan dapat menjadi panduan yang berharga bagi masyarakat modern. Dengan menjaga dan menghormati warisan budaya ini, kita dapat menghargai dan memperkaya keberagaman budaya di Indonesia, serta menerapkan nilai-nilai kearifan dalam kehidupan kita.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS