Ticker

6/recent/ticker-posts

Mengenal Tambang Batu Bara Ombilin Lebih Dekat

 


oleh: Juniati Ifada Mahasiswa Univesitas andalas, Sastra Minangkabau


Indonesia terkenal akan pulau nya yang banyak, kaya akan budaya dan bahasa hingga kekayaan alam yang terbentang  dari sabang sampai merauke. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh indonesia adalah batu bara nya, seperti di pulau Kalimantan, Papua, Jawa, hingga sumatera, yang salah satu tambang tersebut berada di provinsi Sumatera barat, tepatnya di kota Sawahlunto.

Kota Sawahlunto terkenal dengan kota wisata tambang nya, Willem Hendrik de Greve dikenal sebagai penemu tambang ini, tetapi setelah dilihat kembali, yang pertama yang menemukan batu bara ini adalah Ir. C. De Groot yang akan tetapi setelah penemuan batu bara di padang sibusuak ini, kemudian ia kembali ke belanda, baru kemudian Willem Hendrik de Greve meneruskan kerja dari De Groot akan tetapi ia kemudian tewas karena terbawa arus sungai, sebelum itu ia juga menemukan batu bara dengan ketebalan 8-9 meter.

Setelah tewasnya Willem Hendrik de Greve maka dilanjutkan oleh R.D.M Verbeek ia merupakan orang yang mengatakan bahwa batu bara di ombilin setidaknya ada sekitar 200 juta ton batu bara. Tetapi yang lebih terkenal dan berjasa adalah Willem Hendrik de Greve yang merupakan seorang geolog yang menemukan batu bara sekitar batang ombilin.

Pencarian mineral yang dilakukan oleh Willem Hendrik de Greve ini dimulai pada tahun 1867 dan usaha itu membuahkan hasil, pada tahun 1868, setahun setelah pencarian mineral dimulai kandungan mineral yang dicari-cari itu pun berhasil ditemukan.

Para buruh tambang yang yang di pekerjakan untuk melakukan pekerjaan menambang batu bara ini berasal dari berbagai tempat, tidak hanya dari masyarakat sekitar, tetapi juga mendatangkan para buruh dari luar daerah dan para tahanan dengan status buruh pak.

Alat pengangkutan batu bara, yang merupakan kekayaan alam yang yang penting dan berharga tadi yang dipilih adalah kereta api. Hasil pertambangan batu bara yang berada di sawahlunto itu menunjukkan hasil yang bagus.

Karena eksploitasi yang terus menerus terjadi pada akhir tahun 2000 produksi batu bara di sana semakin berkurang, sehingga otomatis kereta api tidak akan beroperasi seperti biasanya yang produktif, sampai akhirnya pemerintah memanfaatkan stasiun sebagai membangun museum kereta api diresmikan pada tahun 2005

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS