JURNALIST SUMBAR| PADANG PARIAMAN- Selain memberikan bantuan sarana dan prasarana Bidang Pendidikan, PT Pertamina (Persero) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) berhasil memberdayakan petani Gaharu dan petani Lebah Madu di nagari Sungai Buluh kecamatan Batang Anai kabupaten Padang Pariaman Sumbar.
Operation Head Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau Ridwan, menyerahkan secara simbolis kepada Ketua Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) Sungai Buluh, Bapak Datok Rajo Batuah. Kamis ( 9/11) berupa uang kepada petani Gaharu sebanyak Rp.90.000,000,-dan petani Madu lebah Rp. 74,150.000,-.
Hadir pada kesempatan tersebut dari Tokoh masyarakat Sungai Buluh Hasan basri anggota DPRD Padang Pariaman, kapolsek Batang Anai dan sekretaris Camat Batang Anai.
Ridwan menyebutkan bahwa kegiatan ini juga berbentuk Pemberdayaan masyarakat petani yang terhimpun dalam Lembaga Pengelolaan Hutan Nagari (LPHN) Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman. untuk melaksanakan Program ini sebagai Sentra Pemberdayaan hasil hutan bagi petani Gaharu dan petani lebah madu diharapkan para petani tersebut mampu mengggarap hutan nagari Sungai Buluh, sehingga memberikan nilai tambah.
Ridwan, ‘’menuturkan bahwa Sebelum ini tahun 2016 telah menyalurkan bibit pohon gaharu sebanyak 2000 pohon, sebagai bentuk pelestarian lingkungan. Katanya’
‘’Melalui bantuan yang diberikan oleh PT pertamina Persero melalui CSRnya, Saat ini petani di sungai buluh telah dapat mengolah pohon Gaharu menjadi produk yang bernilai tinggi seperti produksi teh Gaharu, Kosmetik, Kerajinan tangan, Obat-Obatan Herbal, dan produk lainnnya dari bahan Gaharu yang bernilai ekonomi tinggi
“Untuk Petani lebah PT Pertamina persero telah memberikan pelatihan pembudidayaan lebah berbentuk saran dan prasarana mulai dari bibit lebah, alat pengasap, kotak lebah, pengungkit sisiran, lebah madu, pollen trap, frame, atau bingkai yang dipergunakan lebah untuk bersarang, kotak sarang, alat pimisah madu, dan ekstraktor yang dipergunakan saat panen madu nantinya.
Untuk petani Gaharu dan petani Lebah Madu juga diberikan pelatihan meliputi teknik pengolahan produksi, manajemen pemasaran, serta perluasan pemasaran, serta perluasan produk untuk menunjang pengembangan usaha.
Dosen fakultas Pertanian Unand Beny Satria mengatakan dengan adanya bantuan pemerintah melalui bantuan bibit dan CSR Pertamina persero semacam ini, pihak kami telah melakukan pemberdayaan pohon Gaharu melalui program suntik agar dapat menghasilkan Gubal Gaharu yang memiliki harga jual tinggi
Unand juga melakukan pendampingan terhadap petani Gaharu dan petani lebah madu serta pendampingan manajemen hasil hutan ini sebagai komuniti ekonomi.
Beny satria menyebutkan bahwa Gubal Gaharu sangat memiliki pangsa pasar dunia, indonesia hanya bisa memenuhi 20 persen kebutuhan Gaharu tersebut karena Gaharu memiliki banyak khasiat dan manfaatnya, untuk minyak Biang Gaharu saja bernilai harga 200 juta, sementara Gubal Gaharu bernilai jual 60 juta 150 juta perkilo untuk yang alami.
Untuk mencapai keaslian gubal Gaharu ini sangat susah karena telah rusaknya ekosistem alam, sehingga petani harus menanam pohon coklat untuk mengalih serangat hama sehingga tingkat stress bagi pohon gaharu dapat menghasilkan Gubal yang lebih baik dengan mutu tinggi.
Dia menekankan bahwa hasil dari Gaharu ini, pasarnya sangat mudah dan petani harus mampu menjalankan ilmu yang telah diikutinya bersama Fakultas Pertanian Unand.
Operation Head Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau Ridwan, menyerahkan secara simbolis kepada Ketua Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) Sungai Buluh, Bapak Datok Rajo Batuah. Kamis ( 9/11) berupa uang kepada petani Gaharu sebanyak Rp.90.000,000,-dan petani Madu lebah Rp. 74,150.000,-.
Hadir pada kesempatan tersebut dari Tokoh masyarakat Sungai Buluh Hasan basri anggota DPRD Padang Pariaman, kapolsek Batang Anai dan sekretaris Camat Batang Anai.
Ridwan menyebutkan bahwa kegiatan ini juga berbentuk Pemberdayaan masyarakat petani yang terhimpun dalam Lembaga Pengelolaan Hutan Nagari (LPHN) Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman. untuk melaksanakan Program ini sebagai Sentra Pemberdayaan hasil hutan bagi petani Gaharu dan petani lebah madu diharapkan para petani tersebut mampu mengggarap hutan nagari Sungai Buluh, sehingga memberikan nilai tambah.
Ridwan, ‘’menuturkan bahwa Sebelum ini tahun 2016 telah menyalurkan bibit pohon gaharu sebanyak 2000 pohon, sebagai bentuk pelestarian lingkungan. Katanya’
‘’Melalui bantuan yang diberikan oleh PT pertamina Persero melalui CSRnya, Saat ini petani di sungai buluh telah dapat mengolah pohon Gaharu menjadi produk yang bernilai tinggi seperti produksi teh Gaharu, Kosmetik, Kerajinan tangan, Obat-Obatan Herbal, dan produk lainnnya dari bahan Gaharu yang bernilai ekonomi tinggi
“Untuk Petani lebah PT Pertamina persero telah memberikan pelatihan pembudidayaan lebah berbentuk saran dan prasarana mulai dari bibit lebah, alat pengasap, kotak lebah, pengungkit sisiran, lebah madu, pollen trap, frame, atau bingkai yang dipergunakan lebah untuk bersarang, kotak sarang, alat pimisah madu, dan ekstraktor yang dipergunakan saat panen madu nantinya.
Untuk petani Gaharu dan petani Lebah Madu juga diberikan pelatihan meliputi teknik pengolahan produksi, manajemen pemasaran, serta perluasan pemasaran, serta perluasan produk untuk menunjang pengembangan usaha.
Dosen fakultas Pertanian Unand Beny Satria mengatakan dengan adanya bantuan pemerintah melalui bantuan bibit dan CSR Pertamina persero semacam ini, pihak kami telah melakukan pemberdayaan pohon Gaharu melalui program suntik agar dapat menghasilkan Gubal Gaharu yang memiliki harga jual tinggi
Unand juga melakukan pendampingan terhadap petani Gaharu dan petani lebah madu serta pendampingan manajemen hasil hutan ini sebagai komuniti ekonomi.
Beny satria menyebutkan bahwa Gubal Gaharu sangat memiliki pangsa pasar dunia, indonesia hanya bisa memenuhi 20 persen kebutuhan Gaharu tersebut karena Gaharu memiliki banyak khasiat dan manfaatnya, untuk minyak Biang Gaharu saja bernilai harga 200 juta, sementara Gubal Gaharu bernilai jual 60 juta 150 juta perkilo untuk yang alami.
Untuk mencapai keaslian gubal Gaharu ini sangat susah karena telah rusaknya ekosistem alam, sehingga petani harus menanam pohon coklat untuk mengalih serangat hama sehingga tingkat stress bagi pohon gaharu dapat menghasilkan Gubal yang lebih baik dengan mutu tinggi.
Dia menekankan bahwa hasil dari Gaharu ini, pasarnya sangat mudah dan petani harus mampu menjalankan ilmu yang telah diikutinya bersama Fakultas Pertanian Unand.
#Fals
0 Comments