Pengamat sosial dan agama
Maraknya aksi terorisme dan sikap intoleran yang menghiasi Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini, secara tak langsung berdampak terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia. Hal tersebut kian diperparah, karena stigma teroris kadang dikaitkan dengan Islam.
Tentunya hal tersebut mengundang perhatian kalangan tokoh masyarakat dan ulama di berbagai daerah. Karena, dalam Islam sendiri sangat menjaga bagaimana masyarakatnya menjaga hubungan antar sesama manusia baik itu antar suku, agama dan bangsa.
Maka dari itu mantan narapidana kasus terorisme (napiter) RK yang kini berkomitmen untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Memberikan motifasi tentang proses hijrah ideologi yang ia jalani. Ia menyampaikan penyesalan atas masa lalunya, serta tekad kuat untuk menjadi bagian dari masyarakat yang damai dan taat hukum.
Berkaitan dengan adanya aksi-aksi terorisme, bom bunuh diri, sikap intoleran dan radikalisme, menurutnya itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
Dengan semangat gotong royong dan kemanusiaan, bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai rekonsiliasi, persatuan, dan kesempatan kedua bagi mereka yang ingin kembali ke jalan damai.
0 Comments