Dalam surat tersebut Martias disuruh membidangi alat pemantau pergeseran tanah, EWS yang di beli kurang lebih 3 Milyar.
Namun Martias tidak mau menerimanya, karena disaat itu Kalaksa Lutfi membicarakannya di Warung kopi, Martias menganggap itu bola panas.
Martias ketika dikonfirmasi menjelaskan tentang bola panas, EWS adalah alat pemantau pergeseran tanah,(alat pencagahan dini) pembelian diambil dari dana Rehab rekon.mungkinkah bisa di satukan rekeningnya? "Ucapnya"
Pada balasan surat ,Martias di katakan juga pada tanggal 7 Agustus 2018, Martias di mintai uang oleh Lutfi Rp 150 juta untuk salah satu oknum Jaksa,
Martias tidak bersedia memberikan uang tersebut, dikarenakan Martias tidak tahu kasus apa yang membelitnya dan tidak pernah di panggil oleh oknum Jaksa tersebut, baik secara pribadi maupun secara kedinasan, Hal mencatut nama kejaksaan telah jadi kabar pertakut terhadap staf BPBD,Juga di benarkan Martias saat di konfirmasi Tim,
Seiring berjalannya waktu 'Tim investigasi yang di pimpin LSM GARUDA RI WILAYAH SUMTRA BARAT ,di bawah pimpinan BAPAK Bj RAHMAD ,telah memgkonfirmasi lutfi dan Martias' Mereka berdua mengakui adanya surat berbalas surat yang berimbas pada interen Bpbd.
Dari beberapa kali pemberitaan media online ' Tim jambangi Kalaksa Lutfi di ruangannya mengatakan : saya bekerja ikhlas dan tidak ada sedikitpun niat buruk terhadap bawahan,Dan semua saya serahkan pada yang maha kuasa. Kamis 17/1 sekitar jam 10:30.
Kamis 17/1 sekitar pukul 14:43 Martias juga mengabarkan via selularnya bahwa dirinya telah dipanggil oleh pihak kejaksaan 'untuk klarifikasi awal tentang surat maupun pemberitaan yang di muat oleh beberapa media online, Dan telah menjelaskan bahwa aset berupa labtop dan HT telah di kembalikannya Selasa 15/1 melalui penyelesaian Insfektorat Kabupaten Agam.
Sebelumnya Selasa 15/1 Tim investigasi telah datangi Kejaksaan Agam,Kasi Intel Devitra Romiza SH.MH mengatakakan akan lakukan koordinasi dengan pimpinan, serta klarifikasi dengan pihak terkait.
Ketua Dpw Lsm Garuda Nasional Sumbar Bj Rahmad katakan : Lambannya pihak terkait menyikapi gonjang ganjing di intern BPBD membuat pihak independent gigih mencari dan mengumpulkan data-data yang menyangkut Borok Bpbd Agam.
Pihaknya akan menggiring permasalahan Bpbd ke Ranah Hukum"Ucapnya"
Tambahnya dengan di dasari surat menyurat antara Lutfi dengan Martias langkah awal bakal terbongkarnya borok BPBD,yang diduga selama ini tidak terjamah di jajaran penegak hukum ' Kabupaten Agam.Notabenenya menduga melibatkan beberapa pejabat di Agam""ucap Bjr dengan geram" (MEI RIDWAN)
0 Comments